- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Edward Of Woodstock "The Black Prince"


TS
liamonters
Edward Of Woodstock "The Black Prince"

Edward the black Prince
Edward of Woodstock, atau biasa dikenal sebagai pangeran hitam ( lahir 15 June 1330, meninggal 8 June 1376) adalah putra tertua Edward III, raja Inggris dan Philippa of Hainault. Dia ikut berpartisipasi dalam masa-masa awal perang seratus tahun melawan prancis. Dia meninggal sebelum ayahnya meninggal, menyebabkan dia tidak pernah menjadi raja Inggris. Kelak anaknya, Richard II yang sukses memperoleh tahta Inggris.
Spoiler for Latar belakang:
Awal kiprah Pangeran Hitam

Edward dalam kampaye Crecy
Edward of Woodstock atau biasa dikenal sebagai Edward black prince memang tidak pernah memerintah sebagai raja Inggris, namun dia adalah salah satu pemimpin militer yang paling dikenang dalam sejarah abad pertengahan Inggris.
Kemenangannya saat memimpin perang 100 tahun melawan Prancis membuat ia dikenang diinggris. Edward adalah putra tertua Edward III dan Phillipa dari Hainault , putri William, Count of Hainault. Dia memperoleh gelar Pangeran Wales pada tanggal 12 Mei 1343, saat itu ia masih berusia dua belas tahun. Dia adalah salah satu Ksatria Ordo Garter, ordo kesatria yang didirikan oleh ayahnya. Selama masa hidupnya ia dikenal sebagai Edward of Woodstock, julukan Pangeran Hitam baru kemudian diadopsi setelah kematiannya dan julukan itu berasal dari baju zirah hitam yang dikenakannya.
Edward telah menunjukan potensi kemampuan militer sejak usia dini, ia berhasil dalam Pertempuran Crecy pada tanggal 26 Agustus1346. Bersama ayahnya, ia bertempur mendukung ayahnya dalam usaha untuk merebut tahta Prancis. Pangeran hitam memimpin sayap kanan pasukan Inggris dalam pertempuran dan merupakan salah satu faktor utama dalam mengalahkan Prancis, meski saat itu usianya masih 16 tahun. Ketika Edward III menghampiri putranya setelah pertempuran, Edward III memeluk pangeran hitam dengan penuh emosi kasih sayang.

Edward III setelah bertempur bersama Black Prince
Salah satu lambang yang sering digunakan oleh pangeran Hitam adalah lambang yang terinspirasi dari John I yang buta dari Bohemia, yang gugur dengan gagah berani dalam pertempuran Crecy. Lambang bulu dan motto dari raja yang mati dalam pertempuran itu ialah 'Ich dien' (aku melayani) yang kemudian diadopsi oleh Edward sebagai lencananya sendiri, sejak saat itu lambang tersebut selalu digunakan oleh setiap Pangeran Wales berikutnya.

Edward black Prince berdoa untuk Raja John of Bohemia
Pada tahun 1355, ia diangkat menjadi tangan kanan ayahnya di Gascogne dan tahun berikutnya ia memimpin kampanye dengan hasil kemenangan yang signifikan terhadap Prancis di Poitiers, ia berhasil menawan Raja John dari Perancis, yang ia perlakukan dengan sangat baik dan sopan. Dia kemudian diangkat sebagai Prince of Aquitaine dan Gascony.
Spoiler for Kehidupan Pribadi:
Kehidupan pribadi
Edward menikah dengan sepupunya, Joan, Fair Maid of Kent pada tahun 1362 di Kastil Windsor. Joan adalah putri bangsawan sekaligus pewaris Edmund Plantagenet, Earl of Kent dan cucu dari Edward I bersama istri keduanya Margaret yang berasal dari Perancis. Joan sendiri diketahui sebelumnya sudah menikah dua kali, yang pertama dengan Thomas Holland dan kedua dengan William Montagu, Earl of Salisbury.

Joan, Fair maid of Kent
Saudara laki-laki Joan meninggal pada tahun 1352 sehingga secara otomatis, dia menjadi Countess of Kent. Pernikahan Edward dan Joan berhasil menghasilkan dua orang anak, putra pertama mereka Edward of Angouleme lahir pada tahun 1365, kemudian Richard dari Bordeaux yang kemudian dikenal sebagai Richard II lahir pada tanggal 6 Januari 1367. Froissart menggambarkan rumah tangga mereka sebagai sangat luar biasa adem. Putra pertama mereka, Edward meninggal pada tahun 1372 pada usia enam tahun, sehingga hanya menyisakan putra keduanya, Richard dari Bordeaux sebagai pewaris ayahnya. Dikatakan bahwa kematian Edward membuat Edward black Prince dan istrinya sangat terpukul dan menyisakan kesedihan yang amat mendalam, kemungkinan juga mempengaruhi mental mereka kedepannya.

Richard II
Spoiler for Menjadi pesakitan:
Masa akhir dan pesakitan

Pada tahun 1367, Edward memimpin sebuah ekspedisi ke Kastilia, tujuan kampanye ini adalah untuk mendukung Raja Peter yang didepak dari Kastilia. Ia memimpin pasukannya ke Spanyol melalui Roncesvalles Pass dan pada tanggal 3 April 1367 ia memperoleh kemenangan dengan gemilang dalam Pertempuran Najera di Kastilia utara. Dia kemudian mengarahkan pasukannya ke Burgos, di mana dia menaikan kembali Peter sebagai raja Kastilia. Sebagai ucapan terima kasih atas bantuan militernya, Peter memberikan sebuah batu ruby yang besar dan mewah, yang sampai hari ini masih disimpan sebagai Permata Kerajaan Inggris dan saat ini menghiasi Imperial State Crown. Edward tetap berada di kerajaan Castile selama empat bulan lamanya, terutama berada di Valladolid. Saat itu pasukannya sangat menderita karena kepanasan oleh musim panas yang ganas di Spanyol dan Edward sendiri mulai menunjukkan gejala pertama penyakitnya, kemungkinan disentri.

Sekembalinya ke Aquitaine dan setelah menghabiskan banyak harta karena biaya yang tinggi untuk kampanye Kastilia, Edward membuat dirinya menjadi tidak populer di kalangan bangsawan wilayah itu karena pajak yang dikenakan untuk menggantikan ekspedisi Spanyol-nya. Akibatnya, para bangsawan Aquitinian bangkit memberontak melawan pemerintahannya dan dia menjawab pemberontakan itu dengan mengepung Limoges. Ketika kota itu jatuh ketangan Edward, 3.000 penduduknya dibantai tanpa ampun. Setahun kemudian, Edward jatuh sakit dan kembali ke Inggris atas saran perawatnya.

Kesehatannya menurun drastis kemudian. Menyadari bahwa sebentar lagi dia akan meninggal, ia kemudian menghabiskan banyak waktu dalam doa dan pekerjaan amal dan meminta ayahnya untuk melindungi putranya, Richard, setelah kematiannya. Pangeran Hitam meninggal di Westminster pada tanggal 8 Juni 1376, pada usia 45 tahun. Dia dimakamkan di Katedral Canterbury, sebuah patung perunggu pangeran hitam menandai makamnya.

Putra Pangeran Hitam, Richard menggantikan kakeknya Edward III pada tahun berikutnya. Joan of Kent, yang kemudian menjadi sangat gemuk, namun tetap populer di antara orang-orang dizamannya meninggal sembilan tahun setelah suami ketiganya itu meninggal, tepatnya pada tanggal 7 Agustus 1385, pada masa pemerintahan putra mereka dan dimakamkan sesuai dengan wasiatnya, yaitu di Greyfriars, Stamford, Lincolnshire, di samping makam suami pertamanya.

Battle of Najera, Spanyol dan sekutu Inggris bersama lainnya disebelah kiri
Pada tahun 1367, Edward memimpin sebuah ekspedisi ke Kastilia, tujuan kampanye ini adalah untuk mendukung Raja Peter yang didepak dari Kastilia. Ia memimpin pasukannya ke Spanyol melalui Roncesvalles Pass dan pada tanggal 3 April 1367 ia memperoleh kemenangan dengan gemilang dalam Pertempuran Najera di Kastilia utara. Dia kemudian mengarahkan pasukannya ke Burgos, di mana dia menaikan kembali Peter sebagai raja Kastilia. Sebagai ucapan terima kasih atas bantuan militernya, Peter memberikan sebuah batu ruby yang besar dan mewah, yang sampai hari ini masih disimpan sebagai Permata Kerajaan Inggris dan saat ini menghiasi Imperial State Crown. Edward tetap berada di kerajaan Castile selama empat bulan lamanya, terutama berada di Valladolid. Saat itu pasukannya sangat menderita karena kepanasan oleh musim panas yang ganas di Spanyol dan Edward sendiri mulai menunjukkan gejala pertama penyakitnya, kemungkinan disentri.

Black Prince Ruby
Sekembalinya ke Aquitaine dan setelah menghabiskan banyak harta karena biaya yang tinggi untuk kampanye Kastilia, Edward membuat dirinya menjadi tidak populer di kalangan bangsawan wilayah itu karena pajak yang dikenakan untuk menggantikan ekspedisi Spanyol-nya. Akibatnya, para bangsawan Aquitinian bangkit memberontak melawan pemerintahannya dan dia menjawab pemberontakan itu dengan mengepung Limoges. Ketika kota itu jatuh ketangan Edward, 3.000 penduduknya dibantai tanpa ampun. Setahun kemudian, Edward jatuh sakit dan kembali ke Inggris atas saran perawatnya.

Pengepungan Limoges dan pembantaian yang dilakukan pangeran hitam
Kesehatannya menurun drastis kemudian. Menyadari bahwa sebentar lagi dia akan meninggal, ia kemudian menghabiskan banyak waktu dalam doa dan pekerjaan amal dan meminta ayahnya untuk melindungi putranya, Richard, setelah kematiannya. Pangeran Hitam meninggal di Westminster pada tanggal 8 Juni 1376, pada usia 45 tahun. Dia dimakamkan di Katedral Canterbury, sebuah patung perunggu pangeran hitam menandai makamnya.

Patung Edward Black Prince
Putra Pangeran Hitam, Richard menggantikan kakeknya Edward III pada tahun berikutnya. Joan of Kent, yang kemudian menjadi sangat gemuk, namun tetap populer di antara orang-orang dizamannya meninggal sembilan tahun setelah suami ketiganya itu meninggal, tepatnya pada tanggal 7 Agustus 1385, pada masa pemerintahan putra mereka dan dimakamkan sesuai dengan wasiatnya, yaitu di Greyfriars, Stamford, Lincolnshire, di samping makam suami pertamanya.

Sumber
Sumber
Sumber


dhanyjos memberi reputasi
2
19.6K
Kutip
72
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan