claymiteAvatar border
TS
claymite
Berbagai Sinematografer Handal Di Perfilman Hollywood




Kemaren ada yang ngerequest buatin thread tentang sinematografi film, oke sekarang bakal ane bahas thread tentang sinematografi film.

Apa Itu Sinematografi?


"Sinematografi (Cinematography)adalah ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide cerita"



Itu menurut bahasa Wikipedia nya ya alias bahasa resmi nya. Simpelnya, Sinematografi merupakan bentuk visual dari sebuah film itu sendiri. Sinematografi tentunya memiliki objek yang bisa dibilang sama dengan Fotografi, yaitu menangkap sebuah pantulan cahaya mengenai suatu benda. Dikarenakan objeknya sama dengan fotografi, maka dipastikan alat Sinematografi pun mirip dengan alat Fotografi. Perbedaan paling menonjol dari Fotografi dan Sinematografi yaitu jika fotografi mengambil sebuah gambar tunggal, maka sinematografi bisa dibilang menangkap rangkaian gambar atau rangkaian suatu gambar, intinya Sinematografi merupakan visual dari film itu sendiri, sesimpel itu.



Oke, karena penjelasan Sinematografi udah dijelasin, maka lanjut ke pembahasan orang yang memegang peranan penting di Sinematografi, yaitu Sinematografer. Sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab atas semua aspek visual yang ada di film. Di industri perfilman Hollywood selalu lahir nama-nama Sinematografer handal yang bisa membuat film terlihat indah nan apik. Pernah nonton The Revenant? Gravity? Dunkirk? Hugo? Schlinder's List? Blade Runner 2049? Arrival?, nah film-film tersebut termasuk film dengan Sinematografi terbaik yang artsy banget.

Lalu, siapa sajakah deretan Sinematografi handal di perfilman Hollywood ini? Siapakah Sinematografer dari film-film diatas? Mari simak





BRADFORD YOUNG

Di awal permulaan, kita bakal bahas Bradford Young. Dia adalah Sinematografer nomine Oscar dengan film Arrival-nya yang apik. Terbukti, dia menuai banyak pujian dari berbagai penonton maupun kritikus karena dapat menyampaikan adegan film dan visi film tersebut yang dikemas dengan visual yang apik. Teknik lightning yang baik dengan memanfaatkan sinar matahari dibelakang objek, memakai teknik Deep of Field (DoP) untuk menangkap scene tertentu di kegelapan dengan skintone yang indah. Simpelnya, dia sering menggunakan apperture rendah dan low contrast dalam kameranya. Biasanya, saat men-shoot wajah objek di ruangan terbuka, dia seringkali menggunakan cahaya natural sebagai topside lightning style-nya, seperti matahari di film Arrival yang menjadi lightning alaminya. Oiya masalah tone, doi biasanya inkonsisten, kadang pake blue tone, kadang pake warm tone dengan warna sepia nya.









HOYTE VAN HOYTEMA

Ini dia Sinematografer yang baru-baru ini jadi kesayangan sutradara papan atas. Tau Christopher Nolan? Jangan ngaku fans Christopher Nolan kalo gak tau Sinematografer andalan barunya satu ini, hehe. Yap, dia adalah Hoyte van Hoytema yang udah bekerja sama dengan Nolan di film Dunkirk dan Interstellar. Teknik lightningyang elegan mampu menampilkan visualisasi 4K yang artsy di film-film nya. Dia biasa memakai warm tone. Dia menangkap wajah objek dengan exposure normal, dia tipikal Sinematografi yang menaruh lightning di atas objek dan disamping objek dengan cahaya yang soft. Ada satu lagi ciri yang bisa ane tangkep difilmnya, dia selalu memperlihatkan detail dan tekstur dibalik bayangan objek. Selain berkoloborasi sama Nolan, dia juga termasuk Sinematografer di film Spectre dan film Her yang dibintangi Joaquin Phoenix. So far, Hoytema is a truly modern cinematographer, he has to rely heavily on his colorist.









DARIUS KHONDJI

Semenjak film berjudul "Le Tresor des iles Chiennes", nama dia mulai melonjak dan menjadi salah satu master dimasanya. Beberapa filmnya antara lain Seven, Midnight in Paris, My Blueberry Nightdan The Lost of City Z. Bisa dibilang, dia merupakan salah satu "emas" dimasanya. Sering memakai low contrast untuk memperlihatkan detail bayangan secara proporsional tanpa menggunakan tone dan highlight tertentu. Dia tidak menyukai Steadicam atau hand-held camera work, doi lebih preffer ke format anamorphic shot (yaitu men-shoot footage widescreen dengan menggunakan format kamera 55mm yang dilengkapi dengan lensa anamorphic itu sendiri), nah apa keunggulan memakai format anamorphic seperti itu? Diantaranya gambar bokeh lebih lonjong (distorsi objek lebih terlihat ramping), dan memunculkan light streak pada saat men-shoot cahaya lampu atau benda yang memunculkan sinar lainnya. Simpelnya, bisa dilihat video dibawah ini contoh dari light streak.









JANUSZ KAMISNKI

Kalo kalian penggemar berat Steven Spielberg pasti udah gak asing lagi dong dengan nama orang asal Polandia ini. Janusz termasuk langganan Sinematografer-nya Spielberg. Doi emang udah seperti jodoh buat Spielberg sejak mahakarya Schindler's Listyang merupakan film dengan Sinematografi terbaik pada zamannya. Janusz Kaminski gak pernah gagal dalam menerjemahkan visi Spielberg dalam berbagai temanya. Kalo soal technique dia sih ane udah lumayan khatam. Angle dinamis, sangat lincah bergerak, gak ragu bermain cahaya, kontras, fokus, kemiringan kamera, yang hampir pasti memberikan kesan dramatis pada film. Salah satu primary weapon-nya, adalah backlight. Dan berdasarkan pengamatan, dia selalu menggunakan asap dan kabut untuk menyebarkan cahaya dari backlight tersebut. Di tempat outdoor, doi juga selalu menggunakan backlight di subjek yang bertabrakan dengan cahaya matahari, metode ini benar-benar jarang diterapin sama Sinematografer lain dan ini benar-benar gila, so fuckin crazy.









ROBERT RICHARDSON

Awal pertama tau nih orang berawal dari film Hugo. Gila tuh film visualisasinya apik bener, ane penasaran siapa orang yang berperan dibalik kamera tersebut, eh ternyata doi orang yang sama di film-filmnya Tarantino seperti Inglorious Basterds, The Hateful Eightdan Kill Bill Series, juga dua film Scorcese, yaitu The Aviator dan Shutter Island. Karya bapak satu ini selalu membekas di benak ane dengan ciri khas menonjol, yaitu pencahayaan kreatif, teknik Depth of Field (DoP) yang kuat sehingga latar belakang objek nampak buram, backlight di belakang kepala dengan cahaya yang soft, angle yang kadang ekstrim, serta menyorot detail-detail dari dekat dengan cantiknya. Selain itu, quick zoom dan close up yang intens suka digunakan oleh doi dikarenakan doi langganan sutradara macem Tarantino yang film-filmnya tipikal heavy-dialogue, dimana memainkan lensa dengan quick zoom dan intense close up dapet membuat kesan dramatis mengalir di dialog film tersebut. Oiya doi juga termasuk Sinematografer di film Eat, Pray and Love yang tangkapan kameranya juga seindah pulau dewata.









EMMANUEL LUBEZKI

Hemm, nih orang harusnya masuk di list klimaks sih, karena dia termasuk Sinematografi terbaik Oscar era sekarang dengan memenangkan 3 piala Oscar secara berturut-turut. Tapi, ada yang lebih legend buat di klimaks, jadi terpaksa Lubezki diperingkat kedua saja. The Revenant, Children of Men, Birdman, The New World, Tree of Life, dan Gravityadalah contoh beberapa film berkat visual cantiknya. Jujur saja, Lubezki punya skill dan trademark yang gak dimiliki sama Sinematografer lain. Warna-warna yang dihasilkan cenderung terkesan gelap namun tetap tajam, pergerakan kamera dilakukan secara dinamis namun tetap mulus, latar dan aktor tampak pas pada proporsinya, serta pemandangan yang biasa dan kerap diabaikan dapat ditangkap sedemikian rupa sehingga lezat dipandang. Dan yang paling ane kagum saat dia bisa ngambil sudut 360° didalam mobil dalam film Children of Men, itu benar-benar keren.









ROGER DEAKINS

Di klimaks, ada sang legenda, Roger Deakins yang salah satu karyanya merupakan film terbaik sepanjang masa saat ini, yaitu Shawshank Redemption. Total ane udah nonton 11 karyanya, termasuk 2 film animasi, yaitu Wall Edan How to Train Your Dragon yang melibatkan dia jadi konsultan visual. Doi merupakan salah satu Sinematografer paling dicari di ranah Hollywood. Roger Deakins selalu menampilkan gambar visual yang bersih nan mulus, dengan sudut pengambilan gambar kreatif, seringkali menangkap siluet objek, permainan fokus nan tajam, pencahayaan yang padu, pergerakan yang lembut dan sempurna dalam menangkap ekspresi wajah pemeran. Terbukti, film yang tata sinematografi nya dikerjakan oleh Deakins minimal menuai pujian dari kritikus dan kerap masuk unggulan Academy Awards. Banyak Sinematografi yang ingin mengikuti signature style-nya, tapi gak ada sama sekali yang berhasil menirunya. Di area outdoor, dia lebih suka menggunakan cahaya pantulan sinar matahari dibanding cahaya buatan.







Quote:

Rodrigo Prieto
Silence, Wolf of Wall Street, Brokeback Mountain, Babel
Christopher Doyle
2046, Chungking Express, In The Mood of Love, Happy Together
Wally Pfister
Inception, The Dark Knight Series, Memento, The Prestige, Transdence
Robert Elswit
Nightcrawler, There Will Be Blood, Inherent Vice, Boogie Nights
Linus Sandgren
La La Land, Joy, American Hustler, Shelter, First Man
Vittorio Storaro
Apocalypse Now, The Last Emperor, Cafe Society, Wonder Wheel
Gordon Wills
The Godfather series, Annie Hall, Manhattan, Klute
John Toll
Braveheart, Cloud Atlas, Jupiter Ascending, Iron Man 3, The Last Samurai






emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Star

Design, Illustration and Written byclaymite

Diubah oleh claymite 03-07-2018 22:59
0
19.2K
258
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan