- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pantaskah Kelapa Gading-Velodrome Naik LRT Bayar Rp 10.800?


TS
agnezstrong
Pantaskah Kelapa Gading-Velodrome Naik LRT Bayar Rp 10.800?

Quote:
Jakarta - Harga tiket kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta dengan rute Kelapa Gading-Velodrome diusulkan Rp 10.800 oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Nantinya tarif ini kemudian akan ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik proyek.
Namun memang tarif yang direkomendasikan tersebut belum termasuk subsidi. Apabila diberi subsidi, maka harga tiket bisa jadi lebih rendah dari yang diusulkan.
LRT Jakarta sendiri akan beroperasi pada Agustus mendatang, bersamaan dengan gelaran Asian Games 2018. Sebanyak delapan gerbong kereta akan beroperasi melintasi enam stasiun dari Kelapa Gading menuju Velodrome.
LRT Jakarta yang akan mendukung perhelatan Asian Games 2018 terus dikebut dalam pembangunannya. Jalur kereta sepanjang 5,8 km ini rencananya akan dipakai pada bulan Agustus mendatang.
Dari pantauan detikFinance, Rabu (4/7) di rute Kelapa Gading-Velodrome, pengerjaan konstruksi saat ini sudah mencapai 77% dan masih terus dikebut sampai Agustus nanti.
Pekerja dipantau sangat sibuk mulai dari pengerjaan pembatas jalan hingga pengecatan.
"Sekarang sudah dalam pengerjaan kanstin pembatas jalan. Ada juga yang melakukan pengecatan," ungkap salah satu tukang, Abdi (29).
Tak hanya itu, penggunaan alat berat juga masih dipakai untuk memindahkan bahan-bahan untuk pemasangan rel bagian atas dan untuk pengerjaan bagian bawah.
Kawasan Velodrome sendiri merupakan tujuan pemberhentian terakhir proyek LRT Jakarta ini. Hal ini dikarenakan terdapat arena Velodrome yang akan digunakan untuk perhelatan Asian Games.
Penumpang LRT bisa langsung masuk ke dalam arena balap sepeda yang ada di Velodrome, dikarenakan stasiun LRT tersebut langsung terintegrasi dengan arena.
Konstruksi utama jalur stasiun sepanjang 5,8 km ini sudah sangat jelas terlihat dengan memiliki enam stasiun di kawasan Velodrome hingga kawasan depo di Kelapa Gading.
LRT Jakarta yang akan digunakan saat Asian Games 2018 dikebut pengerjaannya siang dan malam. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi.
"Proses pengerjaan ini dikebut siang dan malam demi mencapai target 85% hingga Agustus nanti," ujar Satya.
Ia mengungkapkan, saat ini pembangunan proyek LRT ini sudah dalam tahap 77% selesai. Bahkan delapan gerbong kereta sudah mendarat di atas rel.
"Delapan gerbong sudah siap dan nanti akan ditambah delapan gerbong lagi," ungkapnya.
Satya bilang, poin kritis menuju pengoperasian kereta LRT adalah menunggu tahap sertifikasi. Apabila sudah disertifikasi, maka proyek ini sudah bisa dioperasikan.
"Apabila nanti sudah di sertifikasi kira-kira tanggal 30 Juli, maka sudah bisa kami resmikan," katanya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan bahwa Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) memberikan usul harga tiket LRT Jakarta Rp 10.800. LRT Jakarta fase I akan beroperasi sepanjang 5,8 km dari Kelapa Gading menuju Velodrome di Rawamangun.
"Mengenai harga, belum ada kepastian. Namun memang telah ada usulan dari DTKJ bahwa harga tiket Rp. 10.800," ujar Satya saat dihubungi detikFinance.
Menurut Satya, harga tersebut tidaklah mahal melihat beberapa faktor yang akan didapatkan nantinya. Mulai dari kenyamanan, layanan serta kemudahan.
"Segitu tidak mahal. Apalagi jalur ini (LRT) yang sampai ke tengah dan dekat dengan busway," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa harga tiket kereta LRT ini sudah melalui perhitungan berdasarkan rata-rata ongkos transportasi lainnya seperti taksi dan angkutan lainnya.
Satya juga mengatakan bahwa sudah dilakukan survei pada sebagian warga untuk harga tarif LRT tersebut. Warga malah mengatakan harga tersebut sudah cukup, karena kalau terlalu murah, nanti akan sangat ramai dan menjadi tidak nyaman.
Mengenai pembayaran tiket, Satya mengungkapkan bahwa jenis pembayaran nanti akan dicari pembayaran yang akan memudahkan masyarakat. Bahkan mungkin akan diberikan kartu langganan.
"Langganan ini misalnya seperti untuk anak sekolahan. Jadi mereka bisa membayar sejumlah uang untuk pemakaian LRT dalam sebulan, misalnya," tuturnya.
Namun demikian soal harga tiket, Satya belum bisa memastikan berapa harga resmi yang akan dipatok dalam perjalanan menggunakan LRT, karena belum ada keputusan.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa angka usulan tersebut cukup moderat untuk bisa menikmati moda transportasi sekelas LRT. Nominal tersebut dikatakan lebih murah jika melihat biaya investasi LRT Jakarta yang cukup mahal.
"Penentuan tarif itu biasanya sudah melakukan survei sebelumnya tentang bagaimana kemampuan dan kemauan masyarakat terhadap transportasi tersebut. Kalau perhitungan melalui biaya operasionalnya, harusnya diberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000," ujar Djoko saat dihubungi detikFinance.
Djoko mengatakan bahwa melihat kemampuan masyarakat saat ini memang terlalu mahal jika memberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000. Maka, selisih dari kemampuan masyarakat tersebut diberikan subsidi hingga mencapai angka Rp 10.800.
"Jangan bandingkan dengan KRL Jabodetabek, karena KRL tersebut tidak membeli tanah lagi, keretanya juga sudah ada. Sedangkan LRT semuanya baru," tambahnya.
Ia menyebutkan angka Rp 10.800 sudah wajar dengan fasilitas yang diberikan. Semuanya baru, mulai dari kereta hingga bangunannya.
"Segitu tidak mahal. Apalagi jalur ini (LRT) yang sampai ke tengah dan dekat dengan busway," ucapnya.
Namun memang tarif yang direkomendasikan tersebut belum termasuk subsidi. Apabila diberi subsidi, maka harga tiket bisa jadi lebih rendah dari yang diusulkan.
LRT Jakarta sendiri akan beroperasi pada Agustus mendatang, bersamaan dengan gelaran Asian Games 2018. Sebanyak delapan gerbong kereta akan beroperasi melintasi enam stasiun dari Kelapa Gading menuju Velodrome.
LRT Jakarta yang akan mendukung perhelatan Asian Games 2018 terus dikebut dalam pembangunannya. Jalur kereta sepanjang 5,8 km ini rencananya akan dipakai pada bulan Agustus mendatang.
Dari pantauan detikFinance, Rabu (4/7) di rute Kelapa Gading-Velodrome, pengerjaan konstruksi saat ini sudah mencapai 77% dan masih terus dikebut sampai Agustus nanti.
Pekerja dipantau sangat sibuk mulai dari pengerjaan pembatas jalan hingga pengecatan.
"Sekarang sudah dalam pengerjaan kanstin pembatas jalan. Ada juga yang melakukan pengecatan," ungkap salah satu tukang, Abdi (29).
Tak hanya itu, penggunaan alat berat juga masih dipakai untuk memindahkan bahan-bahan untuk pemasangan rel bagian atas dan untuk pengerjaan bagian bawah.
Kawasan Velodrome sendiri merupakan tujuan pemberhentian terakhir proyek LRT Jakarta ini. Hal ini dikarenakan terdapat arena Velodrome yang akan digunakan untuk perhelatan Asian Games.
Penumpang LRT bisa langsung masuk ke dalam arena balap sepeda yang ada di Velodrome, dikarenakan stasiun LRT tersebut langsung terintegrasi dengan arena.
Konstruksi utama jalur stasiun sepanjang 5,8 km ini sudah sangat jelas terlihat dengan memiliki enam stasiun di kawasan Velodrome hingga kawasan depo di Kelapa Gading.
LRT Jakarta yang akan digunakan saat Asian Games 2018 dikebut pengerjaannya siang dan malam. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi.
"Proses pengerjaan ini dikebut siang dan malam demi mencapai target 85% hingga Agustus nanti," ujar Satya.
Ia mengungkapkan, saat ini pembangunan proyek LRT ini sudah dalam tahap 77% selesai. Bahkan delapan gerbong kereta sudah mendarat di atas rel.
"Delapan gerbong sudah siap dan nanti akan ditambah delapan gerbong lagi," ungkapnya.
Satya bilang, poin kritis menuju pengoperasian kereta LRT adalah menunggu tahap sertifikasi. Apabila sudah disertifikasi, maka proyek ini sudah bisa dioperasikan.
"Apabila nanti sudah di sertifikasi kira-kira tanggal 30 Juli, maka sudah bisa kami resmikan," katanya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan bahwa Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) memberikan usul harga tiket LRT Jakarta Rp 10.800. LRT Jakarta fase I akan beroperasi sepanjang 5,8 km dari Kelapa Gading menuju Velodrome di Rawamangun.
"Mengenai harga, belum ada kepastian. Namun memang telah ada usulan dari DTKJ bahwa harga tiket Rp. 10.800," ujar Satya saat dihubungi detikFinance.
Menurut Satya, harga tersebut tidaklah mahal melihat beberapa faktor yang akan didapatkan nantinya. Mulai dari kenyamanan, layanan serta kemudahan.
"Segitu tidak mahal. Apalagi jalur ini (LRT) yang sampai ke tengah dan dekat dengan busway," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa harga tiket kereta LRT ini sudah melalui perhitungan berdasarkan rata-rata ongkos transportasi lainnya seperti taksi dan angkutan lainnya.
Satya juga mengatakan bahwa sudah dilakukan survei pada sebagian warga untuk harga tarif LRT tersebut. Warga malah mengatakan harga tersebut sudah cukup, karena kalau terlalu murah, nanti akan sangat ramai dan menjadi tidak nyaman.
Mengenai pembayaran tiket, Satya mengungkapkan bahwa jenis pembayaran nanti akan dicari pembayaran yang akan memudahkan masyarakat. Bahkan mungkin akan diberikan kartu langganan.
"Langganan ini misalnya seperti untuk anak sekolahan. Jadi mereka bisa membayar sejumlah uang untuk pemakaian LRT dalam sebulan, misalnya," tuturnya.
Namun demikian soal harga tiket, Satya belum bisa memastikan berapa harga resmi yang akan dipatok dalam perjalanan menggunakan LRT, karena belum ada keputusan.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa angka usulan tersebut cukup moderat untuk bisa menikmati moda transportasi sekelas LRT. Nominal tersebut dikatakan lebih murah jika melihat biaya investasi LRT Jakarta yang cukup mahal.
"Penentuan tarif itu biasanya sudah melakukan survei sebelumnya tentang bagaimana kemampuan dan kemauan masyarakat terhadap transportasi tersebut. Kalau perhitungan melalui biaya operasionalnya, harusnya diberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000," ujar Djoko saat dihubungi detikFinance.
Djoko mengatakan bahwa melihat kemampuan masyarakat saat ini memang terlalu mahal jika memberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000. Maka, selisih dari kemampuan masyarakat tersebut diberikan subsidi hingga mencapai angka Rp 10.800.
"Jangan bandingkan dengan KRL Jabodetabek, karena KRL tersebut tidak membeli tanah lagi, keretanya juga sudah ada. Sedangkan LRT semuanya baru," tambahnya.
Ia menyebutkan angka Rp 10.800 sudah wajar dengan fasilitas yang diberikan. Semuanya baru, mulai dari kereta hingga bangunannya.
"Segitu tidak mahal. Apalagi jalur ini (LRT) yang sampai ke tengah dan dekat dengan busway," ucapnya.
Quote:
Jarak 5Km suru bayar ceban lebih

sapa yang mo naek?

lari disitu gw sanggup 30 menit mah

https://finance.detik.com/infrastruk...yar-rp-10800/5
0
4.1K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan