- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Buka bisnis bareng teman / pacar? It's OK! Asal perhatikan 3 hal berikut ini
TS
favor.id
Buka bisnis bareng teman / pacar? It's OK! Asal perhatikan 3 hal berikut ini
Quote:
Ide untuk berbisnis bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bahkan bisa ketika sedang nongkrong bareng.
Tak jarang obrolan ringan yang tadi sekedar candaan berujung menjadi sebuah bisnis yang serius untuk mendirikan bisnis bersama teman atau pacar.
Apakah hal ini dilarang? Tentu tidak. Namun bisnis yang didirikan oleh 2 orang atau lebih, akan lebih rentan terjadi konflik dari pada bisnis yang didirikan oleh seorang single fighter.
Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya kamu memperhatikan hal berikut ini.
Tak jarang obrolan ringan yang tadi sekedar candaan berujung menjadi sebuah bisnis yang serius untuk mendirikan bisnis bersama teman atau pacar.
Apakah hal ini dilarang? Tentu tidak. Namun bisnis yang didirikan oleh 2 orang atau lebih, akan lebih rentan terjadi konflik dari pada bisnis yang didirikan oleh seorang single fighter.
Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya kamu memperhatikan hal berikut ini.
Quote:
1. Tentukan Porsi Kepemilikan
Porsi kepemilikan yang di maksud disini tentu saja berarti saham kepemilikan. Meskipun belum jadi PT, menurut saya tidak ada salahnya menentukan saham kepemilikan dari sedini mungkin. Pemilik utama bisnis harus memiliki saham lebih dari 51%. Untuk menentukan ini, anda bisa pertimbangkan, idenya datang dari siapa, siapa yang lebih besar mengeluarkan modal (dalam hal ini tentu saja IDE juga merupakan modal). Tak ada hitungan baku untuk menentukan besar pembagian saham. Anda hanya perlu mendiskusikan sampai mendapatkan angka yang sama-sama disepakati.Atau bisa saja partner kamu tidak mendapatkan porsi kepemilikan sama sekali karena kamu memutuskan untuk memberinya gaji.Pembagian kepemilikan ini sangat penting agar saat terjadi konflik dan salah satu ingin angkat kaki (atau putus kalo yang pacaran
), atau jika suatu hari kita merasa tidak cocok dengan partner tersebut, kita tau berapa uang yang harus kita keluarkan untuk memintanya angkat kaki. Dengan cara buy back (membeli balik) saham kepemilikannya. Untuk menentukan besaran nilai tersebut kalian bisa hitung berdasarkan nilai tabungan, aset dan hutang. Atau lebih baik lagi kalau kalian meminta konsultan keuangan yang menghitungkannya.Jika kamu masih bingung dengan konsep saham kepemilikan, saya ibaratkan saham kepemilikan itu sebagai EMAS.Misal si A dan si B sepakat untuk beli emas 1 gram seharga 500rb. Si A ngeluarin 300rb dan si B 200rb. Berarti si A memiliki 60 % dan si B 40%. 3 bulan kemudian si A ingin memiliki emas itu sendiri. Si A cek harga emas saat itu sudah 700rb. Artinya, untuk buy back si A harus membayar 280rb ( 40% dari 700rb ) kepada si B.Sudah paham?
[/list]
Porsi kepemilikan yang di maksud disini tentu saja berarti saham kepemilikan. Meskipun belum jadi PT, menurut saya tidak ada salahnya menentukan saham kepemilikan dari sedini mungkin. Pemilik utama bisnis harus memiliki saham lebih dari 51%. Untuk menentukan ini, anda bisa pertimbangkan, idenya datang dari siapa, siapa yang lebih besar mengeluarkan modal (dalam hal ini tentu saja IDE juga merupakan modal). Tak ada hitungan baku untuk menentukan besar pembagian saham. Anda hanya perlu mendiskusikan sampai mendapatkan angka yang sama-sama disepakati.Atau bisa saja partner kamu tidak mendapatkan porsi kepemilikan sama sekali karena kamu memutuskan untuk memberinya gaji.Pembagian kepemilikan ini sangat penting agar saat terjadi konflik dan salah satu ingin angkat kaki (atau putus kalo yang pacaran
), atau jika suatu hari kita merasa tidak cocok dengan partner tersebut, kita tau berapa uang yang harus kita keluarkan untuk memintanya angkat kaki. Dengan cara buy back (membeli balik) saham kepemilikannya. Untuk menentukan besaran nilai tersebut kalian bisa hitung berdasarkan nilai tabungan, aset dan hutang. Atau lebih baik lagi kalau kalian meminta konsultan keuangan yang menghitungkannya.Jika kamu masih bingung dengan konsep saham kepemilikan, saya ibaratkan saham kepemilikan itu sebagai EMAS.Misal si A dan si B sepakat untuk beli emas 1 gram seharga 500rb. Si A ngeluarin 300rb dan si B 200rb. Berarti si A memiliki 60 % dan si B 40%. 3 bulan kemudian si A ingin memiliki emas itu sendiri. Si A cek harga emas saat itu sudah 700rb. Artinya, untuk buy back si A harus membayar 280rb ( 40% dari 700rb ) kepada si B.Sudah paham?[/list]
Quote:
2. Bagi Posisi
Kamu dan partner kamu harus punya job desc yang jelas. Apa saja yang menjadi tanggung jawab kamu dan dia.
Cobalah coret-coret dikertas kira-kira selama berjalannya bisnis ini pekerjaan apa saja yang akan dihadapi. Dan coba diskusikan pekerjaan apa saya yang akan kamu kerjakan dan pekerjaan apa saja yang akan menjadi kerjaan partnermu. Jangan sampai asal join gak jelas ngerjain apa!
Kamu dan partner kamu harus punya job desc yang jelas. Apa saja yang menjadi tanggung jawab kamu dan dia.Cobalah coret-coret dikertas kira-kira selama berjalannya bisnis ini pekerjaan apa saja yang akan dihadapi. Dan coba diskusikan pekerjaan apa saya yang akan kamu kerjakan dan pekerjaan apa saja yang akan menjadi kerjaan partnermu. Jangan sampai asal join gak jelas ngerjain apa!
Quote:
3. Tentukan Jam Kerja.
Kebanyakan orang memilih berbisnis agar terlepas dari jam kerja. Namu justru hal ini bisa menjadi bumerang. Apalagi ketika bisnis mulai profitable. Biasanya akan mudah terlena.
Kamu tidak harus ikut-ikutan bikin seperti jam kantor. Setidaknya aturlah waktu kapan kalian harus bekerja. Tidak masalah jika kamu atau partnermu adalah tipe night worker. Yang penting konsisten kerja setiap hari.
Atau minimal tentukan saja kalian harus bekerja berapa jam sehari. Jika biasanya kamu bekerja 4 jam di siang hari, dan kebetulan di satu hari kamu tidak bisa bekerja di jam tersebut, tidak ada salahnya untuk me-recover pekerjaan hari itu ke jam lain dengan jumlah jam kerja yang tetap sama.
Kebanyakan orang memilih berbisnis agar terlepas dari jam kerja. Namu justru hal ini bisa menjadi bumerang. Apalagi ketika bisnis mulai profitable. Biasanya akan mudah terlena.
Kamu tidak harus ikut-ikutan bikin seperti jam kantor. Setidaknya aturlah waktu kapan kalian harus bekerja. Tidak masalah jika kamu atau partnermu adalah tipe night worker. Yang penting konsisten kerja setiap hari.
Atau minimal tentukan saja kalian harus bekerja berapa jam sehari. Jika biasanya kamu bekerja 4 jam di siang hari, dan kebetulan di satu hari kamu tidak bisa bekerja di jam tersebut, tidak ada salahnya untuk me-recover pekerjaan hari itu ke jam lain dengan jumlah jam kerja yang tetap sama.
Quote:
0
6.6K
62
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan