- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diduga Dipaksa Tinggalkan Kontrakan, Mahasiswa Papua Ngamuk


TS
banyakmikir
Diduga Dipaksa Tinggalkan Kontrakan, Mahasiswa Papua Ngamuk
JawaPos.com - Sejumlah mahasiswa asal Papua yang berada di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang membuat keributan, Minggu (1/7) malam. Bahkan, mereka sempat adu mulut dengan pihak kepolisian.
Suasana di jalan raya sekitar lokasi pun sempat tidak kondusif. Bahkan, beberapa warga juga terlihat membawa batu-batu beragam ukuran untuk mengantisipasi jika ada penyerangan. Kondisi lalu lintas pun ikut terpengaruh, yakni menimbulkan kemacetan, karena beberapa dari warga turun hingga ke tengah jalan.
Tidak cukup sampai di situ, sejumlah mahasiswa tersebut diketahui juga sempat melempar batu ke beberapa rumah warga sekitar. Bahkan, salah satu restoran ternama juga terkena imbasnya. Beberapa jendela kacanya pecah terkena lemparan batu.
Sejumlah warga tengah berjaga di depan rumah kontrakan mahasiswa papua di Jalan Dinoyo gang VIII, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (1/7) malam. (Fisca Tanjung/JawaPos.com)
Berdasarkan data yang dihimpun JawaPos.com di lapangan, kerusuhan tersebut terjadi ketika warga meminta agar para mahasiswa Papua itu meninggalkan rumah kontrakan yang selama ini ditempati. Pasalnya, mereka sudah sering menimbulkan kegaduhan dan membuat warga sekitar merasa tidak nyaman.
Salah satu warga, Deni Prasetyo, 32, mengatakan, sejumlah mahasiswa tersebut memang sering membuat kegaduhan di salah satu rumah kontrakan. Padahal, lanjut dia, menurut pemilik kontrakan, masa kontrak mereka sudah habis.
"Masa kontrak sudah habis. Tapi mereka belum keluar semua. Bahkan, meminta warga untuk eksekusi," ujarnya pada JawaPos.com, Minggu (1/7) malam. Deni mengungkapkan, seluruh penghuni kontrakan itu bersikeras untuk tetap tinggal.
Menurutnya, kerusuhan tersebut dikarenakan adanya pembelaan dari pihak mahasiswa tersebut. Sebelumnya, Minggu (1/7) sekitar pukul 17.00 WIB, kontrakan tersebut didatangi oleh ketua RT RW setempat dan beberapa warga. Tujuannya untuk menegur dan meminta agar mereka pergi dari rumah kontrakan itu.
"Dari ketua pimpinan Papua, ngomongnya masih kontrak. (Padahal) pemilik kontrak konfirmasi (masa kontrak) habis," kata dia.
Setelah itu, terjadilah kerusuhan di sekitar kontrakan. Selanjutnya, sekitar pukul 20.00 WIB, warga ikut turun untuk menangani kerusuhan itu. "Ada juga pihak kepolisian dan babinsa," lanjut dia.
Deni mengatakan, sebenarnya warga sudah sejak lama meminta agar mereka segera pindah dari kontrakan. Namun teguran itu tidak pernah diindahkan oleh mereka. Menurutnya, para mahasiswa tersebut sudah berada di kontrakan itu sejak dua tahun belakangan. "Ketika dimintai identitas, mengelak. Tidak diberikan sampai 2 tahun," jelasnya.
Rumah Deni sendiri berada persis d idepan kontrakan tersebut. Dia mengungkapkan, hampir setiap hari mereka membuat gaduh. "Nggak ada sepinya orang, gaduh, tempat kumpul anak-anak papua, dan minum. Kalau sudah mabuk, teriak-teriak," ujarnya.
Setidaknya ada sekitar 15 orang yang berada di kontrakan itu setiap harinya. Padahal, yang mengontrak hanya sekitar 6 orang. "Kalau yang (penghuni) tetap sekitar 6 orang. Yang kelihatan setiap hari lebih dari 15 orang. Tidak bisa bedakan tamu atau penghuni," kata dia.
Sampai saat ini, warga masih bersiaga jika terjadi kerusuhan lagi.
Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru, Kompol Pujiyono mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi. "Tadi itu polsek bilang gini. Saya tidak tahu apa-apa, hanya dapat laporan. Ini diserahkan ke polres. Semua sudah ranah Polres," kata dia. Sementara itu, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri belum bisa dimintai keterangan terkait peristiwa ini.
Terpisah, dikutip dari akun Facebook Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), mereka menuliskan klarifikasi terkait hal tersebut. Di laman tersebut dituliskan, massa aksi AMP KK Malang, yang sedang diskusi di kontrakan IPMAPAPARA Malang, Minggu (1/7) malam dibubarkan secara paksa dan diusir dari kontrakan oleh TNI, POLRI serta Ormas Reaksioner.
Kontrakan tersebut digerebek secara kasar, massa AMP dipukuli, diludahi, dicaci maki dilempari batu hingga berdarah. Setelah melihat kawan mereka terluka, beberapa mahasiswa lainnya terlibat saling dorong mendorong lebih ketat dan akhirnya ricuh akibat provokasi pihak kepolisian.
Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak AMP.
(fis/JPC)
https://jawapos.com/jpg-today/02/07/2018/diduga-dipaksa-tinggalkan-kontrakan-mahasiswa-papua-ngamuk
Yaa gitulah..

Diubah oleh banyakmikir 02-07-2018 06:33
0
4.4K
69


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan