Bandung - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) menyebutkan selama pelaksanaan Pilgub Jabar, pasangan Asyik dikeroyok paslon lain. Masyarakat Jabar disebut telah menyadari hal tersebut.

"Sejak awal masyarakat tahu Asyik itu dikeroyok oleh tiga paslon. Jadi seperti 3 lawan satu," ucap Sekretaris Tim Pemenangan Asyik, Bucky Wikagoe saat dihubungi, Jumat (29/6/2018).

Anggapan Bucky merujuk pada partai pendukung dari ketiga pasangan calon. Menurutnya, rata-rata partai pendukung ketiga kandidat lain, mendukung Joko Widodo kembali jadi presiden. Sementara partai pengusung pasangan Asyik yakni Gerindra, PKS dan PAN berbeda.

Bandung - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) menyebutkan selama pelaksanaan Pilgub Jabar, pasangan Asyik dikeroyok paslon lain. Masyarakat Jabar disebut telah menyadari hal tersebut.

"Sejak awal masyarakat tahu Asyik itu dikeroyok oleh tiga paslon. Jadi seperti 3 lawan satu," ucap Sekretaris Tim Pemenangan Asyik, Bucky Wikagoe saat dihubungi, Jumat (29/6/2018).

Anggapan Bucky merujuk pada partai pendukung dari ketiga pasangan calon. Menurutnya, rata-rata partai pendukung ketiga kandidat lain, mendukung Joko Widodo kembali jadi presiden. Sementara partai pengusung pasangan Asyik yakni Gerindra, PKS dan PAN berbeda.

Hal tersebut jelas berbeda dengan pasangan Asyik yang belum mau memberi selamat sebelum hasil resmi dari KPU diketuk.

"Kalau misalnya kita melihat dan membaca realita, kalau paslon lain mengucapkan selamat apalagi di hari pertama saat lembaga survei masih melakukan quick count, saya kira itu sudah terbaca ya," kata dia.

"Kami bukan tidak mau mengucapkan selamat, tapi kan belum waktunya," kata Bucky menambahkan.

Meskipun dikeroyok, Bucky mengatakan pasangan Asyik tetap bangga dengan meroketnya suara Asyik di Jawa Barat. Perolehan Asyik, jauh meningkat saat quick count dibanding hasil survei.

"Saya kira kejutan di situ. Kemarin sudah dijelaskan oleh Pak Mulyadi (Ketua DPD Gerindra Jabar) bahwa lembaga survei bukan keliru ya, tapi terbantahkan," katanya.
https://news.detik.com/jawabarat/408...i-pilgub-jabar




astagfirullah
demi hasrat politik mungkin cara di DKI bisa ditiru ya akhi melantik gubernur tandingan