

TS
mrbutong
5 Game Yang Merubah Gue Seiring Berjalannya Waktu

WELCOME TO MRBUTONG THREAD


Game.
Bagi gue game telah menyelamatkan hidup gue dari segala macam di dunia ini.

Semua ini berawaldari saat masa remaja gue. Tahun itu sedang ramai-ramainya di buka tempat usaha yang bernama Warung Internetatau lebih familiar disebut Warnet. Entah memang sudah ada sebelumnya atau belum, tapi waktu gue mengijak kelas 1 di sekolah menengah pertama, untuk pertama kalinya gue mampir ke Warnet. Gue rela gak jajan di sekolah demi bisa main di Warnet selama 2 jam. Jarak antar rumah gue ke Warnet sekitar 2 km. Karena belum bisa dan belum boleh naik motor, waktu itu gue naik sepeda. Tak sendiri. Gue selalu ke Warnet dengan teman-teman gue. Teman-teman yang sampai saat gue nulis ini threadpun masih rutin ke Warnet kalau ada waktu luang. Kalau dulu untuk bermain Warnet kita hanya bermain di satu tempat, dengan PC yang sama pula. Serasa milik sendiri. Tapi sekarang Warnet sudah banyak, kita tinggal memilih dengan bebas ingin bermain dimana.
Seperti judul yang gue tulis, ada beberapa game yang selalu gue mainkan secara rutin dan tentunya merubah diri gue dari waktu ke waktu. Gamenya apa aja yaaaa....

Yuk Cek Langsung Di Bawah Ini

Quote:
Quote:
Audition (Ayodance)
Spoiler for penampakannya:

Spoiler for Videonya:

Game online pertama yang gue mainkan adalah Auditionatau lebih sering dikenal dengan Ayodance. Seorang tetangga baru telah pindah di perumahan tempat gue tinggal. Di keluarga itu ada seorang anak yang bernama Aip. Dia adalah orang pertama yang ngajak gue main ke Warnet sama teman-teman. Lewat Aip ini gue diajarin main game menari yang satu ini.
Ayodance ini mainnya sangat simple, kita bebas memilih lagu yang tersedia di dalam game mulai dari lagu dari dalam negeri sampai lagu luar negeri. Cara bermainnya cukup ikuti arah panah yang muncul di layar monitor dengan mengetiknya lewat keyboard dan kemudian menekan tombol spasi ketika bulatan ketukan mengarah pada tempatnya. Setiap lagu memiliki kecepatan bulatan yang berbeda-beda, kecepatan dalam game ini disebut bpm.
Kita selalu mulai dari tingkat normal dengan lagu sekitar 100bpm - 130bpm, sampai ketika waktu bermain mau habis, Aip sebagai DJ selalu mengejutkan kita semua dengan tiba-tiba mengganti lagu ke kecapatan 180bpm. Alhasil kita semua ga ada yang berhasil goyang saat itu. Tangan-tangan ini masih sangat kaku.
Lewat Ayodance gue belajar lebih giat dalam menabung. Karena Avatar atau pakaian dalam Ayodance ini harganya ga main-main. Gue selalu pengen Avatar gue terlihat lebih keren dari semuanya. Dari situ gue menabung sedikit demi sedikit dan akhirnya beli itu Avatar. Oh iya di Game ini juga ada sistem Couple gitu, jadi player dengan karakter berjenis kelamin berbeda bisa pacaran sampai akhirnya menikah jika sudah saling memberi Love 5x. Dalam 1 hari login kita bisa memberi 1 Love. Nah Avatar ini selain bisa bikin karakter lebih keren, bisa juga digunakan untuk menarik hati karakter lawan jenis buat jadi Couple in Game. Gak jarangkan Couple di Game bisa jadi Couple di Real Life?

Lewat Ayodance juga persahabatan gue sempat hancur dengan salah satu sahabat gue. Hanya karena dia levelnya lebih tinggi dari kita, dia menjadi sombong. Kita-kita sempat menjauhinya. Tapi karena Ayodance pula akhirnya persahabatan ini kembali terjalin. Mau tau kenapa bisa baikan? Karena Cheat. Jadi Sahabat gue ini ngasih Cheat di Game Ayodance ini, semudah itu dia mendekati kami dan akhirnya kami juga welcome dan ngakak bareng lagi. Ya gimana engga, karena Cheat ini akhirnya kita bisa menang dengan mudah, terus bisa main mode battle lawan Komputer yang ga mungkin banget menang kalau ga make cheat. Jadi ya akhirnya kita bersahabat lagi.
Yeah, Ayodance merupakan masa-masa emas awal mula gue memulai perjalanan gue di dunia Game ini.
Quote:
Lost Saga
Spoiler for penampakannya:

Spoiler for Videonya:

Yang kedua adalah Lost Saga. Game yang keluar satu tahun setelah gue main Ayodance. Karena game ini masih baru, artinya kita bisa milih nickname yang keren. Sempat terfikir untuk memakai nama-nama ninja konoha saat itu sama teman-teman. Tapi tercetuslah ide briliant yang gue lupa dari siapa, untuk nickname kerennya adalah di akhiri dengan xus. Nickname kita kompakan waktu itu. Mulai dari Gue yang memakai nick Rexus, lalu temen-temen gue yang make nick Nexus, Vexus, Lexus dan lain sebagainya. Kita waktu itu seneng banget kalau main bareng. Karena nicknya hampir sama dan tergabung dalam 1 sekikat alias Guild, kita udah bisa bikin mental lawan down duluan sebelum main.
Lost Saga adalah game keluaran Korea Selatan pada tahun 2009 dan masuk Indonesia pada akhir 2011. Lost Saga adalah game fighting dengan jumlah maksimal 8 orang perteam. Para pemain akan mendapatkan peringkat militer seiring kemajuan mereka dalam bermain game ini. Peringkatnya mulai dari Cadet sampai paling tinggi adalah GOLS. Pemain dapat membeli Hero dari toko dalam permainan dengan mata uang yang diperoleh dari pertempuran atau mencapai peringkat baru. Jenis kelamin Hero, fitur wajah, warna rambut, gaya rambut, dan warna kulit dapat disesuaikan juga. Hero dikelompokkan dalam empat tipe dengan gaya tempur Melee, Ranged, Magic dan Spesial.
Lewat Lost Saga gue belajar arti dari kerja sama untuk meraih kemenangan. Karena Lost Saga ini adalah permainan Team. Harus saling bantu membantu. Biasanya untuk skala turnamen, Lost Saga ini bermain 3 vs 3.
Gue main Lost Saga pada jaman-jaman baru dimulai, Season 1, jamannya si Lesca, jamannya combo make hero Shaman - Trooper - Medic kala itu. Jaman mau dapet Hero Permanen itu susah banget, sampe harus login setiap hari dan misi login pamungkasnya adalah login selama 1 tahun penuh ga boleh bolong. Kalau bolong, misi gagal dan ga dapet 1 hero permanennya. Dulu gue sampai rela nitip ID gue ke orang lain biar itu misi ga pecah karena gue mudik. Ya dulu warnet belum sebanyak sekarang. Apalagi di pedesaan pelosok kaya rumah nenek gue.
Mulai kelas 3 SMP, temen-temen gue udah pada punya komputer masing-masing di rumah. Cuman gue doang yang bertahan main di Warnet dengan mengayuh sepeda gue. Alhasil pangkat di Lost Saga gue tertinggal dengan teman-teman, tapi skill gue masih setara

Di akhir-akhir gue main ini game, gue dan kawan-kawan bikin guild dan rajin banget ngewar. Kumpulin Faction Point (FP) sebanyak-banyaknya. Kita juga selalu gabung sama pihak Orde waktu itu. Jarang banget masuk ke Legion. Kita udahan main Lost Saga itu waktu udah SMA. Gatau kenapa udahannya. Lupa. Sebelum pada pisah dan mungkin ada yang dijual IDnya, kita foto bareng dulu di game

ini fotonya :
Spoiler for fotonya:

Guild QuatzerPOF, entah inspirasi dari mana itu Quatzer, tapi POF merupakan singkatan dari Power Of Friendship. Kekuatan pertemanan itu membuat kita lebih kuat. Bukan hanya dalam game, tapi dalam apapun. Lost Saga telah memberi gue banyak pelajaran.
Quote:
Atlantica Online
Spoiler for penampakannya:

Spoiler for Videonya:

Yang ketiga ada Atlantica Online. Game ini gue mainin beriringan dengan Lost Saga juga pada tahun-tahun gue di SMP. Game yang awalnya bisa dibilang harus banyak duit dulu buat main secara puas ini menang benar demikian. Karena Atlantica dulu itu susah banget nyari Gold in Gamenya. Gak kaya Atlantica yang sekarang. Tapi karena bermain secara susah payah itulah permainan ini jadi lebih seru dan menantang gue dan teman-teman lainnya.
Atlantica Online adalah game bergenre Tactical Role-Playing yang paling laris di Indonesia. Setiap Atlantian (Player Atlantica Online) harus menyusun formasi yang terdiri dari 9 anggota yang disebut Mercenaries dimana 1 posisi dalam formasi diisi dengan karakter utamanya. Mercenaries sendiri terdiri dari 4 kelas mulai dari kelas D, C, B dan yang paling tinggi adalah kelas A. Mercenaries harus di upgrade di level-level yang telah ditentukan untuk bertambah kuat. Sistem pertarungannya mengusung sistem turn based RPG sudah sangat unik.
Di Atlantica ini ada PvP setiap 2 jam sekali. PvP disini itu random, jadi bukan kita yang milih musuhnya. Tapi dari Gamenya dipilih sesuai dengan Tier atau Divisi kita saat itu. Divisinya sendiri ada 18. Semakin kecil Divisi, semakin tinggi Divisi itu. Pernah suatu ketika, saat PvP gue ketemu dengan temen gue. Kalau duel biasa sih sering, nah ini PvP di Rome yang selama 2 jam sekali, mempertaruhkan Rank di Divisi. Harus menang nih. Tapi gue masih inget waktu itu gue kalah. Temen gue ini lebih pinter mainnya, dia formasinya tipe-tipe yang stuner gitu. Divisi dia sendiri paling besar diantara kita waktu itu.
Seiring berjalannya waktu, Atlantica pernah ditutup karena suatu masalah. Tapi tahun ini dibuka kembali. Tentunya kita-kita sebagai player lama kembali bermain ini game, tapi entah mengapa, gue pribadi merasa ada yang beda. Udah gak se-wow dan se-seru dulu. Seru sih, seneng sih, tapi kok kaya hampa ya. Dari situ gue belajar, sesuatu yang hilang kalau udah kembali gak akan utuh. Contoh kecilnya adalah ketika kalian balikan sama Mantan Pacar kalian. Seneng banget? Iya. Bahagia? Mungkin. Tapi kok rasanya hampa aja gitu. Contoh lainnya gue ambil dari buku Raditya Dikayang Koala Kumal. Ada seekor Koala di ambil dari rumahnya untuk ditempatkan di kebun binatang, beberapa tahun berselang kebun binatang itu bangkrut dan tutup, si Koala dikembalikan ke rumahnya. Rumahnya adalah hutan. Hutan yang tadinya lebat rimba tapi saat si Koala kembali sudah hangus terbakar, hanya sisa-sisa kayu yang tersisa disana. Si Koala merasa kebingungan dan gak merasakan hal yang sama saat itu.
Yeah. Begitulah Game yang satu ini mengajarkan gue sesuatu tentang hidup.
Quote:
Dota 2
Spoiler for penampakannya:

Spoiler for Videonya:

Nah untuk game yang satu ini adalah game dimana gue ngerasa udah mencapai titik kalau ternyata gue udah dewasa ya. Gue main ini game saat gue kuliah semester 2. Waktu itu lagi libur ramadhan dan semester, gue mudik ke rumah nenek gue. Berbeda dengan dulu waktu SMP, sekarang udah ada Warnet meskipun jaraknya sangat jauh dari rumah nenek gue. Waktu itu di Warnet hampir 90% orang main Dota 2. Hanya gue yang masih main Lost Saga. Saudara gue, orang yang pertama kali membuatkan akun Dota 2 untuk gue dan mengajari gue untuk bermain dota 2. Darisanalah semuanya bermula.
Dota 2 adalah game yang dimainkan oleh 2 tim yang beranggota 5 orang pemain, setiap tim memiliki markas yang berada dipojok peta, setiap markas memiliki satu bangunan bernama "Ancient", Di mana tim harus berusaha menghancurkan "Ancient" tim lawan agar dapat memenangkan pertandingan. Setiap pemain hanya dapat mengontrol satu karakter "Hero" yang berfokus pada menaikan level, mengumpulkan gold, membeli item dan melawan tim lawan untuk menang.
Awal mula gue bermain Dota, gue terus menerus make hero Sniper. Kadang menang kadang kalah. Gatau kenapa seneng aja gitu make hero yang satu ini. Kalau kata saudara gue, ada fase-fase tersendiri dikala bermain dota. Fase pertama adalah saat baru main ini game, elu bakal main terus dengan hero yang sama. Fase selanjutnya adalah waktu elu nyoba-nyoba hero lainnya karena penasaran. Dilanjut dengan Fase elu main Ranked secara terus menerus. Fase itu abis ketika elu mulai tertarik dengan Skin. Ketika Fase elu seneng ngoleksi Skin tiba, Fase ngebet alias ngejudi Skin akan tiba pula. Nah ketika Fase ngebet Skin udah abis masanya, elu bakal tiba ke masa mulai jenuh main Dota. Dan itu terjadi dengan gue sekarang.
Benar atau tidaknya fase-fase itu, gue menikmati disetiap fasenya. Setiap Fase selalu gue lewati bersama teman-teman. Main bareng, begadang bareng, ketawa bareng. Gue pernah berfikir ngapain sih orang main Game yang disetiap Ronde permainannya itu sampe berjam-jam. Apa gak cape, apa gak bosan. Gue sempat berfikir yang main Dota itu konyol. Tapi ketika gue bermain Dota, gue akhirnya merasakannya juga. Gue merasa benar-benar hidup. Mulai dari awal gue lemah, ga punya apa-apa. Gue harus farming biar hero gue kuat. Gue harus berkerja sama dengan Team gue biar bisa ngancurin Ancient lawan dan menang. Sama kaya hidup ini. Awalnya gue ga bisa apa-apa. Ga punya apa-apa. Makanya gue sekolah, dapet ilmu. Terus gue bisa bersaing buat ngeraih masa depan yang damai. Gimana ya jelasinnya. But Dota Make Me Feel So Life ...
Quote:
Mobile Game
Spoiler for penampakannya:
Clash Royale

Mobile Legend

Spoiler for Videonya:
CR

ML

Game terakhir adalah 2 Game Mobile ini. Bermula dari semester ke 4 gue kuliah, untuk pertama kalinya gue make Handphone Android. Meskipun RAMnya cukup 1GB, gue cukup puas karena akhirnya bisa ngerasain apa itu BBM-an, Make Line, Punya akun Instagram, dan lainnya. Ga ketinggalan tentunya gue bisa ngerasain main game lewat handphone. Dari sekian banyak game handphone yang ada, game android yang ga gue hapus-hapus adalah game Clash Royale. Game dari Platform yang sama dengan Clash Of Clan atau CoC, Clash Royale dibuat lebih simple mudah dan mengasyikan, Atau bisa dibilang, karena gue ga bisa main Coc karena HP gue ga kuat, game CR ini menyelamatkan gue. Gue bisa lupa waktu ketika main ini game. 1x permainan bisa menghabiskan 3 menit. Gue bisa main lebih dari 20x dalam 1 hari. Ngejar tropy guys biar ga kalah sama temen-temen. Pada akhirnya gue mencapai 4000 Tropy. Divisi Challanger. Lebih besar dari Divisi Legend di CR.
Ketika ibu gue beli Handphone Android yang speknya lebih gede dari Hp gue, gue beranikan diri buat install Mobile Legend. Tapi gue cuman bisa mainin ketika ibu gue udah tidur di malam hari. Alhasil, gue jadi kalong. Main dari rank warrior ke grand master gampang banget. Giliran masuk Epic, gue ga bisa-bisa masuk legend. Oh iya gue main ML ini mulai dari Season 4. Ketika Skin Minotaur yang jadi hadiahnya. Di Mobile Legend ini gue lebih suka make hero tipe-tipe Magic dan Assasint. Hero-hero kaya Harley, Lancelot, Nana gitu bikin gue mencapai rank Legend pada Season 7 ini. Tepat 1 tahun setelah gue main ini game.
Suka Duka main game Hp itu jelas. Ngelag. Entah emang Hp gue yang lemah sinyal atau emang sinyalnya yang lemah. Gue jadi sering banget kalah karena koneksi yang sangat ga bagus. Marah-marah sendiri. Kadang pengen banting Hp tapi sayang ntar ga punya lagi.
Semenjak markas tahun ini, dimana gue dapet Hp dari Kaskus, gue jadi lebih sering main 2 game ini ketimbang game yang ada di pc. Entahlah lebih nyaman dan simple aja gitu main game di Hp. Ga perlu repot-repot keluar rumah buat ke warnet. Ga perlu ketemu orang banyak. Bisa main di tempat ternyaman bagi elu. Yeah, terima kasih Kaskus atas Hpnya. Buat yang ga percaya gue dapet Hp dari Markas tahun ini bisa cek dimari.

The point is, game bikin gue terhindar dari pergaulan-pergaulan kejam di masa-masa remaja. Ya gue gatau sih lebih baik mana. Apakah lebih baik nongkrong ga ngobrol-ngobrol ga jelas sama temen sambil ngerokok lebih baik dari pada berkata kasar sambil tertawa di warnet. Tapi yang gue tau adalah game membuat hidup gue lebih baik. Game melatih otak gue untuk berfikir lebih kritis. Game membuat gue punya banyak teman dari dalam maupun luar negeri. Gue gatau gimana ceritanya kalau si Aip ga pindah ke perumahan tempat gue tinggal. Gue gatau hidup gue tanpa game gimana. Salah satu sahabat gue pernah bilang, mungkin jika kita semua ga main warnet, mungkin sekarang kita-kita lebih sering main alat musik dan ngeband. Yeah, who knows ....
"Pembaca Yang Baik Adalah Pembaca Yang Meninggalkan Jejaknya"





Quote:
DAFTAR PUSTAKA :
Tulisan : Pandangan Pribadi TS
Gambar : Google Image.
© Mrbutong 2018



tata604 memberi reputasi
2
2.2K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan