Kaskus

News

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Dolar AS Kian Perkasa, Harga Makanan-Minuman Bisa Naik Hingga 6%
Dolar AS Kian Perkasa, Harga Makanan-Minuman Bisa Naik Hingga 6%

Pelaku Industri makanan-minuman (mamin) sedang mempertimbangkan menaikkan harga produk pangan olahan hingga 6%. Itu akibat dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat. Bahkan pagi ini, angkanya menyentuh level Rp 14.410.

"(Kenaikan harga produk pangan olahan) perkiraan saya sekitar 3-6%. (Kenaikan itu dampaknya) cukup lumayan untuk makanan-minuman," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Tapi dia mengatakan, pihaknya saat ini belum ada yang menaikan harga. Para pelaku industri mamin masih mengkaji terkait kenaikan harga produk di pasaran.

"Belum, belum ada (kenaikan harga). Tapi saya kontak beberapa industri kebanyakan mereka masih mengkaji," jelasnya.

Mereka berhati-hati untuk menaikan harga produk jadi pangan olahan. Maka masih dipertimbangkan secara baik bagaimana dampaknya jika menaikan harga.

"Tentunya kenaikan harga itu sangat berdampak luas terhadap penjualan dan daya saing, dan lain lain. Industri sekarang sedang mengkaji dampaknya seperti apa kalau menaikan harga," lanjutnya.

"Pasti dengan kondisi ekonomi yang sekarang ini yang masih belum kondusif ya terutama dalam negeri maupun luar negeri, tentunya kenaikan harga menjadi bomerang. Pasti ada dampak terhadap penjualan," sambung dia.

Dia menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan kapan tepatnya mereka mulai menaikan harga di tengah dolar AS yang terus menguat.

"Ini mungkin belum bisa ini (diperkirakan). Tadi dari beberapa industri yang saya hubungi mereka belum bisa memperkirakan kapan harus naik, karena ini sangat banyak faktor-faktor untuk mereka pertimbangkan," tambahnya.

Dolar AS Tembus Rp 14.400, Pengusaha Mamin: Ini Rawan Sekali

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini telah menyentuh level Rp 14.410. Kondisi ini dinilai sudah sangat rawan bagi pelaku industri makanan-minuman (mamin). Pasalnya mereka masih impor bahan baku.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyampaikan, industri mamin di Indonesia cukup signifikan bergantung bahan baku impor yang harus dibeli menggunakan dolar AS.

"Bahan baku kita cukup signifikan karena banyak sekali yang impor. Nah ini kan kondisi seperti ini kan sangat rawan sekali," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Pihaknya pun meminta pemerintah serius menangani penguatan dolar AS. Menurut dia, jika tidak segera ditangani bisa berdampak serius, khususnya bagi industri mamin.

"Nah tentunya kita perlu segera antisipasi. Makanya kemarin saya sudah minta Kementerian Perdagangan untuk melakukan kajian segera. Dampak ini sangat serius sekali kalau tidak diatasi," jelasnya.

Bukan hanya bahan baku, produk makanan-minuman jadi pun Indonesia juga masih impor walaupun jumlahnya tidak banyak.

"Produk jadinya saja lebih banyak impornya daripada ekspornya meskipun persentase impor itu masih kecil sekitar 5- 6% dari total peredaran produk pangan olahan," ujarnya.

"Nah ini sangat rawan sekali kalau untuk industri makanan minuman karena untuk produk jadi ekspor itu lebih kecil daripada impor," tambahnya.

https://finance.detik.com/industri/d...i-rawan-sekali

[/B]
https://finance.detik.com/industri/d...431.1502044441

Dolar AS Kian Perkasa, Harga Makanan-Minuman Bisa Naik Hingga 6%

Dolar AS Kian Perkasa, Harga Makanan-Minuman Bisa Naik Hingga 6%

PENGUSAHA KENAPA HARUS PANIK DAN BAPER SIH? emoticon-Bingung
KAN UDAH DIJAMIN AMA PRESIDEN DAN LUHUT emoticon-Marah
Diubah oleh nevertalk 29-06-2018 12:37
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
2K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan