Jakarta - PDIP bicara soal kekalahan mereka di Pilgub Jawa Timur 2018. Analisis politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, kekalahan ini tak terlepas dari tingkat keterkenalan Puti Guntur Soekarno yang merupakan cawagub pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

"Jawa Timur itu satu, bahwa ada jeda waktu yang pendek sekali untuk memperkenalkan Puti. Bahkan di dapil kita, Blitar, itu last minute itu masih bingung (membedakan) antara Puan (dan Puti). 'Ini Puan itu yang menteri kok bisa nyalon?' Masih gitu-gitu," kata Eva saat dihubungi, Kamis (28/6/2018).

Puan yang dimaksud Eva adalah Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani yang kini menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Eva mengakui mereka kalah di sejumlah wilayah Jawa Timur. Meski demikian, dia menegaskan, PDIP sudah melakukan upaya maksimal untuk memenangkan Pilgub Jatim meski pada akhirnya kalah.

"Kita sudah genjot yang di daerah Mataram. Kebanyakan kalah kan yang di daerah hijau ya. Mataram memang ada yang bobol ya, tapi mostly kita bisa," jelas Eva.

PDIP melakukan rekap hasil Pilkada 2018 secara internal. PDIP memenangi 97 pilkada dari total 171 daerah yang melaksanakan. Dari 17 Pilgub 2018, PDIP kalah di 11 wilayah.

Sementara itu, dari 154 pilkada tingkat kabupaten/kota, PDIP hanya ikut di 152 wilayah. Hasilnya, PDIP memenangi 60% daerah yang diikuti.

Eva mengatakan, dari 91 daerah yang dimenangi PDIP, kader PDIP yang menjadi kepala daerah sebanyak 33 dan wakil kepala sebanyak 38. Eva mengatakan, semua kader yang terpilih telah mengikuti Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP.

Seperti diketahui, pasangan Gus Ipul-Puti yang diusung PKB, PDIP, PKS dan Gerindra kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim versi hitung cepat. Khofifah-Emil diusung oleh Golkar, Demokrat, NasDem, Hanura, PPP, dan PAN.

https://m.detik.com/news/berita/d-4087522/kalah-di-jatim-pdip-masyarakat-bingung-bedakan-puan-dan-puti


Masa sih masyarakat gk bisa bedain mana jelata mana princess