Mungkin sebagian dari kalian berpikir, apakah mungkin dengan modal badan tinggi, wajah tampan, berwibawa dan kelebihan fisik lainnya bisa menuntun seseorang jadi seorang presiden?

Ternyata ada loh gan, dia adalah Warren Harding presiden ke-29 Amerika Serikat. Dia mengawali karir politiknya sebagai anggota Senat AS pada tahun 1914. Sebelumnya doi juga udh mulai masuk ke dunia politik semenjak di Ohio tempat dimana dia tinggal. Lucunya Harding masuk ke dunia politik cuma karena disuruh istrinya bernama Florence. Alasannya adalah karena pas lagi di sebuah pesta di Ohio, ada seorang pendukung bilang "Hai, lihat! Tampangnya seperti seorang senator," dan akhirnya membuat Harding percaya diri dan memutuskan untuk nyalon jadi senator.

Pada tahun 1920 sahabat Warren Harding, Harry Daughterty meyakinkan Harding untuk mencalonkan diri menjadi Presiden. Padahal sebenernya doi merasa ga mampu gan. Harding diundang ke konvensi Partai Republik pas musim panas sebagai calon keenam di antara enam orang calon. Konvensi menemui jalan buntu pas harus memilih di antara dua calon terkuat. Akhirnya nama Harding tiba2 muncul ke permukaan: Harding! Bukankah penampilannya mirip seorang calon presiden? Maka senator Warren Harding menjadi calon presiden Harding, dan pada musim gugur tahun yang sama calon presiden Harding menjadi presiden Harding. Doi menduduki jabatan selama 2 tahun 1921-1923 sampai meninggal secara tiba-tiba karena stroke. Kebanyakan sejarawan setuju bahwa doi adalah salah satu presiden yang sangat buruk dalam sejarah Amerika.

Waduh, kenapa bisa gitu?
Ternyata menurut Malcolm Gladwell dalam bukunya Blink menjelaskan bahwa banyak orang yang melihat Harding sebagai sosok yang tampan dan akhirnya memutuskan untuk memilih doi.
Nah orang2 yang memilih dia ini melihat betapa sangat tampan dan tampil beda Harding ini sehingga mereka terdorong kesimpulan bahwa doi adalah tipe orang yang pemberani, cerdas, dan mempunyai prinsip-prinsip moral yang kuat. Nah menurut Gladwell ini adalah sebuah sisi gelap dari pemahaman cepat dimana orang2 yang milih Harding tidak memeriksa sampai ke bawah permukaan. Sehingga penampilannya yang begitu dahsyat menyebabkan terputusnya proses berpikir normal sebelum sampai ke tahap penuntasan.

Padahal Harding tidak begitu memiliki kapabilitas dalam politik, soalnya ini ditunjukkan pas kepilih jadi senator Harding nggak hadir dalam debat tentang hak kaum perempuan dalam pemilihan umum dan tentang Prohibition (undang-undang yang melarang pembuatan dan penjualan minuman alkohol di AS).
Doi juga bukan orang yang sangat cerdas, malah suka main poker, golf, minum2 sampai mabuk, dan hampir selalu memanfaatkan kelebihannya untuk merayu perempuan. Waduh bisa gitu ya gan.