"Buah salak baru dipetik, jatuh luka buah delima~ Ada banyak wanita cantik, tapi kamu lah yang pertama."yang pertama memang tak akan pernah terlupakan bukankah begitu? Apalagi cinta pertama, sampai detik ini TS masih mengingat bagaimana rasanya first love itu

Sketsa ini ane buat dari sisa kenangan masa masa sekolah yang kini hilang rapuh dimakan usia. Teman semasa kecil Rose namanya. Cantik, baik, berambut panjang sebahu dan yang ciri yang ane ingat darinya. Rose suka memakai baju kaos merah yang bermotif Singa Barong.

Dibalik semua kelebihan yang di miliki Rose, dia punya keunikan yang membuat sedikit berbeda dengan yang anak seusianya. Menurut cerita yang ane dengar, semenjak orang tua Rose berpisah, Rose mempunyai problem kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perasaanku; tidak ada yang salah dengan Rose. Memang dia sedikit pendiam, kalau tidak diajak ngomong dia akan diam saja. Tapi selama ane bersama Rose, semua baik nyaman saja tidak ada masalah.

Kemudian kita satu sekolah di SMP mulai berangkat sampai pulang sekolah, kita sering berpapasan di Halte tempat kita biasanya menunggu Angkutan Umum. Semenjak kita sering bertemu di Halte ane beranikan diri untuk menyapa, dan itulah awal perkenalan dengan Rose. Mulai saat itu ane sering bersama dengan Rose, dari kegiatan sekolah, bermain juga belajar, sering kita lakukan berdua, Ibu Rose juga baik, ibunya senang kalau ane menjadi teman putrinya.. Ya, daridulu cuma ane satu satunya teman yang dekat dengan Rose. Hari demi hari disaat kebersamaan kita terasa menyenangkan.. sampai kemudian, setelah seminggu liburan panjang kelulusan. Ane mengajak Rose untuk barengan mencari pendaftaran sekolah. Ane ingin kita satu sekolah lagi di SMA, tetapi pada saat itu raut muka Rose nampak sedih, dengan mata berkaca-kaca dia mengatakan kalau dia akan pergi untuk tinggal bersama Ayahnya di kota sebelah, melajutkan sekolah disana. Dia mengatakan akan tetap kembali untuk mengunjungi Ibunya setiap minggu..


Setelah 2 minggu ane disibukan dengan kegiatan pendaftaran penerimaan siswa baru di SMA. Ane berkunjung ke rumah Rose, bermaksud untuk menanyakan kabar Rose kepada Ibunya. Namun sayang rumah Rose kosong, setelah beberapa hari ane kembali mengunjungi rumahnya lagi, namun sama masih tetap kosong tidak berpenghuni. Ada kabar dari teman ane kalau Ibunya kembali ikut tinggal bersama ayahnya disana. Dan semenjak itu jejak keberadaan Rose hilang, ane ga tau bagaimana kabar dia sekarang.. Namun satu yang pasti ane ditinggal dengan perasaan kecewa. Pertama kalinya ane merasa kehilangan seseorang, ane sadar kalau kita selama ini mempunyai perasaan yang sama. Perasaan yang selama ini ga pernah tersampaikan. Yes, it's our love..


"Where are you.. ?"

Menginjak usia 17 tahun, ane tumbuh menjadi remaja yang supel. Setiap hari, sepulang sekolah ane menyempatkan untuk mampir ke warnet. Bukan untuk nggame, ane dulu nyambi part-timejadi Operator Warnet.

Sketsa ini milik seseorang yang ane kenal di dunia maya, yang ber-nickname XiaoJojo. Wanita yang memiliki kepribadian baik, dan menyenangkan. XJ adalah wanita kedua setelah Rose yang memiliki kenangan yang sangat berkesan.. Pada saat itu sedang booming game online Ragnarok, game online berbasis pay to play yang cukup mahal, namun banyak peminatnya.

Berawal dari sore itu pas ane giliran jaga, seperti biasa ane langsung aktif login di Ragnarok sambil mantengin komputer billing. Saat itu ane masih Jobclass Thief, mau naik Job ke Assassin. Kemudian ane iseng jalan-jalan ke tempat hunting para newbie yang baru main. Kadang ane suka ngebantuin newbie yang baru maen disana. Waktu itu ada char cewek yang suka hunt sendirian tapi seringkali dia mati. Dia sepertinya ga ngerti gimana cara maen nya. Kemudian ane bantu dengan Grup Party leveling bersama. Ane mencoba menyapanya, "Hai Asl Plz ?" FYI buat Agan-Sist yang ga tau ASL singkatan dari (Age, Sex, Live) Kemudian dia membalas "Hi juga, 17 F xxx" Wah batinku, ada Sista cantik maen game satu kota pula. Pada saat itu jarang ada cewek asli yang maen Game Online, kebanyakan berisi Hode alias cewek jadi jadian.

Ane mulai beranikan diri untuk chat lebih lanjut lagi, mulai dari meminta Friendster nya. Dia begitu cantik di foto, seperti bidadari yang hidupnya ga pernah susah seperti ane. Selama kita chat di game respon dia baik, dan menyenangkan. Ga jarang ane membelikan dia Voucher, Equipment dan item perlengkapan lain untuk dia leveling, setelah beberapa hari chit-chat, juga bermain bersama, ane memberanikan meminta nomor HP nya. Saat itu ane sudah memiliki HP jadi bisa setiap saat untuk telpon dan sms-an. Sekalian untuk mengecek dia asli cewek apa bukan.


Beberapa minggu setelah chat dan sms'an, XJ mengajak untuk bertemu di warnet tempat ane biasanya online. Iya, rumah tempat tinggal XJ ga begitu jauh dari warnet itu. Dia memang cantik, di awal pertemuan dia begitu aktraktif, lucu, dan bersahabat. Setelah beberapa kali bertemu ane merasa kalau XJ memberikan sinyal sinyal positif. Bodohnya, ane yang terlalu ke-GE-ER-an menanggapi hub kita saat itu. Tidak lama setelah pertemuan yang ke 4 ane menyatakan cinta alias menembaknya dan saat itu dia diam ga berkata apa apa. Dia memilih untuk menjawab keesokan harinya.. Dan saat yang ditunggu pun tiba, bukan jawaban yang ane inginkan. XiaoJojo menolak cinta ane, alasan dia klise; ane terlalu baik, dan dia ga diperbolehkan untuk berpacaran dahulu.

Semenjak itu ane pergi ga pernah online lagi. Hati ane masih terasa sakit, ga sanggup untuk menerima kekecewaan atas apa yang telah terjadi. Dan setelah ane pergi XiaoJojo begitu populer, banyak sekali gamer jomblo yang mencoba mendekat. Yang ane ingat dulu sebelum kita lost contact XJ pernah berjanji; kalau ane mau menunggu, dan dia sudah diperbolehkan untuk pacaran, XJ mau menjadi pacar ane. Langsung saja ane iyakan dengan penuh harapan.. Time flies~ lama kita ga berhubungan sepertinya membuat dia lupa. Miris! Terakhir ane menanyakan kabar, respon XJ begitu berbeda, dia bukan XJ yang ane kenal. Sekitar baru-baru ini ane mencoba stalking di socmed, XiaoJojo masih tetap cantik seperti dulu, walaupun sekarang dia sudah mempunyai baby yang lucu..


"I'm strong enough.."

Saat itu ane kelas XII SMA, karena ane setia menunggu si XiaoJojoane menjadi cowok yang lumayan populer yang cool karena ane pendiam terkesan misterius dan paling jarang godain teman sista yang lain. Kata mereka ane mirip bajak laut terkenal Sanji One Piece.

Sketsa ini milik seseorang sista waktu kelas XII SMA. sketsa ini ane buat berdasarkan post foto FB dia 2 tahun yang lalu. Mira namanya, dia begitu berbeda dengan Mira dulu yang ane kenal. Mira adalah anak yang kasar, tomboy, suka berantem, liar abis! Walaupun seperti itu Mira adalah teman ane yang baik setia kawan, dia selalu ada untuk menemani ane.

Mira, anak yang memiliki keanehan tingkat tinggi. Hobby berkelahi mencari masalah, Mira kerapkali meminta bantuan ane bila ada masalah yang dia ga sanggup untuk mengatasinya sendiri, karena Mira-lah ane sering tercyduk Guru dan tidak terhitung beberapa kali kita keluar masuk ruang BK. Memang dia kurang memiliki teman cewek, karena dia juga gemar mencari masalah dengan gengs sista yang lain. Toh padahal Mira itu cantik cuma sifat dia yang tomboy, cenderung anarkhis membuat para cowok ga ada yang berani untuk mendekati. Dan saat itu cuma ane satu satunya cowok yang paling dekat dengan Mira. Mungkin karena ane ga begitu peduli, dan ga pemilih dalam berteman dia merasa nyaman bersama ane. Well karena ane teman cowok satu satunya, beberapa kali ane diajakin jalan berdua. Ya seperti dua sejoli yang sedang berpacaran.. "Btw kalau ente gimana mblo? pernah kagak diajak jalan ceweks?"

Saat itu ane masih polos setiap kita jalan bersama, Mira seperti menganggap ane sebagai pacar.. Seperti dia yang suka menggandeng tangan ane, memeluk ketika ane bonceng, namun setiap Mira seperti itu ane selalu cuek menjauh.. Alasan ane begitu sederhana, ane ga suka berbuat seperti itu. Emang saat itu ane ga ada rasa peka sedikitpun, ane anggap Mira hanyalah teman biasa. Ketika kita ngobrol berdua, seringkali dia merem, membasahi bibirnya memberikan ane sinyal untuk (you pasti know mblo) tapi tetap saja.. ane tidak tertarik, ane ga ada keinginan untuk menganu dia.. karena ane tahu apa yang ane lakukan itu salah, kita bukan pacar, bukan apa apa. Ane sering menjelaskan itu ke Mira Namun tetap saja Mira ga mau berhenti untuk menggoda ane.


Hingga suatu hari di acara perpisahan sekolah, Mira menembak ane, dia menyatakan cinta di depan teman-teman, entah apa yang ada dipikiran ane saat itu, ane dengan spontan menolak cintanya. Tetap saja ane ga ada perasaan yang sama, dan waktu itu ane masih setia menunggu XJ. Dia menangis sejadinya.. ane yang kebingungan berusaha menjelaskan namun percuma saja dia tidak mau menerima penjelasan ane, dan mau tidak mau ane harus merelakan Mira pergi.. di Zaman now Mira begitu cantik, mempesona, dia begitu feminim sangat berbeda 180° dengan Mira dulu di sekolah. Terkadang pas ane kepoin di Instagram ada sedikit rasa sesal. "Bodoh, kenapa ane dulu menolak Mira?" Mungkin bila ane saat itu menerima cintanya, hubungan kita akan langgeng berjalan sampai sekarang.. Ane ga akan sendiri lagi..


"Let me love you"

Setelah beberapa tahun berlalu dalam kesendirian (ngenes cuy!). Ane tumbuh menjadi pria dewasa, berbagai pengalaman pahit di masa lalu membuat ane menjadi pribadi yang ikhlas dalam menjalani kehidupan. Tidak akan kecewa lagi karena wanita, itu yang ane tanamkan di pikiran ane.

Hingga Sketsaini ada, ya ane kembali mengeryit terluka merasakan pahitnya cinta. Cinta yang berakhir patah hati yang begitu dalam hingga sampai sekarang masih membekas. Dia begitu cantik, baik, lucu menyenangkan, namanya Aisyah sista cantik yang memiliki segalanya.

Semua itu berawal dari tempat ane bekerja, ane bertemu dengan Aisyah saat itu dia melamar pekerjaan di tempat ane. Sebagai senior tentu saja ane seringkali membantu Aisyah dalam menyelesaikan pekerjaan, dia juga begitu ramah. Beberapa bulan berlalu ane semakin dekat dengan Aisyah, seringkali tiap pulang kerja ane hangout jalan berdua untuk menikmati waktu bersama. "Cinta ada karena terbiasa.." mungkin apa yang ane alami pada saat itu, kedekatan ane dengan Aisyah membuat ane memiliki perasaan yang lebih. Entah karena ane yang terlalu lama menjomblo, apa memang ane yang lagi lagi Ke-Ge-Er-an. Aisyah seakan-akan memberikan kesempatan, peluang kepada ane untuk mendekat. Seringkali ane memberikan berbagai perhatian kecil untuk menarik hati Aisyah. Seperti cara ane dengan membuat sketsa ini, yang rencananya akan ane berikan kepadanya nanti sebagai kado ulang tahun. Namun entah apa yang terjadi dia tiba-tiba berubah, menghindar menjauh dari ane, seperti ane telah melakukan kesalahan yang fatal yang tidak dapat dimaafkan. Rencana ane ingin memberikan kado skesta ini gagal, bahkan ane ga sempat untuk sekedar mengucapkan "selamat ulang tahun.." dia menghapus semua data kontak ane, dan di tempat kerjapun dia tidak mau menyapa, sifat perilaku Aisyah mulai berubah drastis.


Time flies so fast~ ane tidak menerima sedikitpun penjelasan dari Aisyah, Ya sudah ane ga akan berusaha lagi untuk menanyakan, mencari-cari penjelasan Aisyah apa yang membuat dia berubah. Selama kita berjauhan membuat Aisyah semakin membenci ane. Dengan kondisi itu tiap harinya membuat ane merasa, bahwa udah saatnya ane untuk resign mengundurkan diri dari tempat ane bekerja. Ane ga sanggup bekerja dengan suasana seperti itu..

"Goodbye Ace" terakhir pesan WA yang ane terima, dia pamit untuk berangkat pergi menjalankan ibadah di kota Makkah. Dia mendoakan ane supaya ane segera mendapatkan jodoh yang terbaik, tetapi dia tidak menjelaskan kenapa dia dulu begitu. Ane juga enggan untuk mengungkitnya kembali, dan ane ga pernah sedikitpun membencinya..


"Don't worry, I'm okay girl.. (ah syudahlah)"

Karena begitu banyak menerima kegagalan, membuat ane menjadi lelaki yang tahan, kebalimmune akan penyakit baper, ga ada lagi namanya galau karena ga bisa move on. Galau sehari, esoknya semangat lagi. Penolakan seperti menjadi lagu kesukaan ane, masuk telinga kanan, keluar lagi telinga kiri. Hanya lewat saja.. Ga ada waktu bagi ane untuk berlarut larut menyelami kegalauan

Sketsa wanita terakhir ini, masih tercium wanginya, kemarin beberapa bulan yang lalu. Random girl yang ane temui di sebuah coffee shop, tempat ngopi langganan ane biasanya.. ga banyak yang ane tau dari dia, cuman satu yang membuat ane teringat.. Dia cantik, berambut panjang, bermata coklat, berasal dari Kota Peyeum. Sebut saja namanya Geulis

Waktu itu kita bersama selama seminggu saja. Menurut cerita dari Geulis dia tersesat di kota ane, ingin mencari alamat seseorang namun dia ga punya kendaraan atau keberanian untuk mencarinya sendiri. Dia butuh teman untuk menemaninya.. setelah berbagai usaha ia lakukan, mulai dari ojol sampai lain nya, dia tetap buntu, stuck ga bertemu dengan seseorang yang dia cari itu.. Ya tentu saja ga ketemu, wong alamatnya salah.

Mungkin ane terlalu baik, apa terlalu lama menjomblo. Kena speak sista beningan dikit langsung maen "iya iya saja". Nasi sudah menjadi kopi, ane putuskan untuk membantu.. Padahal bisa saja ya kalau si Geulis ini orang jahat, yang lagi cari korban kejahatan yang menarget jones seperti ane. Tapi saat itu ane sama sekali tidak berpikiran aneh aneh. ane cuma "ingin membantu" saja.. toh kalaupun ada apa-apa, ane ikhlas diculik sama non Geulis. Haha.. Ngga bukan itu, ane ga tega kalau ada wanita yang kesulitan, apalagi kesasar sendirian di kota yang ga dia kenal. Ane aja yang lakik kalau kesasar sering panik sendiri apalagi cewek ya kan ? Entah dia jodoh ane atau bukan ane ga mengharapkan itu, ane ga ada pikiran jahat sedikitpun. Niat ane sudah bulat untuk tulus membantu Geulis. Skip Time~ Setelah beberapa hari pencarian ane berhasil menemukan alamat seseorang yang dicarinya.. masalah selesai Geulis senang, ane pun tenang.


Terakhir perjumpaan kita waktu itu dia menawarkan ane untuk mampir menginap di kostan dia, emang waktu itu lagi hujan deras.. tapi you know, ga baik cowok cewek berduaan di kamar tanpa ada ikatan yang sah. Ane dengan berbagai alasan menolak ajakan Geulis. Dalam hujan yang deras ane langsung beranjak pulang saat itu juga. Esoknya Geulis pamit ke ane untuk pulang kembali ke kota asal. Dia memeluk ane sambil berkali kali mengucapkan terima kasih, karena sudah menyempatkan diri untuk menolongnya. Sebelum kita berpisah di stasiun kota, Geulis memberikan sebuah alamat sembari berkata "Aku tunggu kamu disana, Ace?" Ah.. Entahlah kapan ane akan menyusul Geulis disana, namun yang pasti, ane tidak mau berharap lagi..


"She said, I'm too nice.."