

TS
brainlessnerd
Koleksi Ane yang Awalnya Berupa Sogokan, eh Malah Doyan




HALO KASKUSER!
Ane BrainlessNERD, kaskuser yang suka membaca tapi enggak pintar-pintar juga

Alasan gak pintar-pintar mungkin ada hubungannya dengan koleksi ane. Mungkin
Sebagai seorang anak yang sering menghayal dan berimajinasi akan banyak hal, ane jadi doyan baca buku. Sayangnya, ane enggak suka membaca buku pelajaran. Walaupun suka, ane lebih memilih untuk membaca buku Sejarah atau cerita-cerita yang ada di buku Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dibandingkan buku Matematika, IPA, dan sebangsanya. Karena menurut ane, buku yang paling menarik untuk disimak adalah buku yang dapat membuat kita ‘masuk’ ke dalam buku tersebut
Sampai sini sudah tau kan ane suka mengoleksi apa?


Kok masih belum tau sih
Bukan. Bukan koleksi buku pelajaran yang ada ceritanya
Sini ane kasitau

Ane BrainlessNERD, kaskuser yang suka membaca tapi enggak pintar-pintar juga


Alasan gak pintar-pintar mungkin ada hubungannya dengan koleksi ane. Mungkin

Sebagai seorang anak yang sering menghayal dan berimajinasi akan banyak hal, ane jadi doyan baca buku. Sayangnya, ane enggak suka membaca buku pelajaran. Walaupun suka, ane lebih memilih untuk membaca buku Sejarah atau cerita-cerita yang ada di buku Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dibandingkan buku Matematika, IPA, dan sebangsanya. Karena menurut ane, buku yang paling menarik untuk disimak adalah buku yang dapat membuat kita ‘masuk’ ke dalam buku tersebut

Sampai sini sudah tau kan ane suka mengoleksi apa?




Kok masih belum tau sih

Bukan. Bukan koleksi buku pelajaran yang ada ceritanya

Sini ane kasitau


BUKU CERITA
KOMIK
NOVEL
Sekarang, ane mau fokus mengoleksi komik sambil sesekali membeli novel Raditya Dika yang saat SMP pernah ane pinjam dari teman. Walaupun kita semua tau Raditya Dika sudah sekaya apa sekarang, setidaknya ini yang bisa ane lakukan untuk ‘berterima kasih’ setelah dihibur secara gratis oleh novel yang pernah ane pinjam. Yah, hitung-hitung menambah koleksi juga kan?

Sebelum membeli komik, ane sudah menonton animenya lebih dulu dan tau jalan ceritanya akan seperti apa. Tapi, melihat anime kesukaan ane dalam ‘bentuk nyata’ dan ‘bisa dipegang’ akan terasa lebih enak. Malahan, ane dulu pernah berniat mengoleksi action figure. Enggak lama, ane putuskan untuk mengganti koleksi karena ane tau uang saku ane gak bakalan cukup. Bayangkan saja berapa banyak model action figure dengan harga yang mehong-mehong. Nafsu mengoleksi ane jadi makin gak terbatas dong


Selain itu, alasan ane belum berniat mengoleksi action figure ya karena hobi ane membaca. Jadi, mengoleksi komiknya adalah pilihan terbaik buat ane




Quote:
Saat ane masih kecil, ane sering dibelikan buku cerita. Gak tau kenapa, ane langsung ketagihan aja. Fyi, sejak ane kelas 1 SD, ane sudah tinggal bersama tante ane di Sumbawa. Tante ane ini adalah adik bungsu dari bapak. Dulu kami sering pergi ke luar kota hanya untuk jalan-jalan. Kadang, tante akan pergi ke L*C (ane gak tau ini tempat jualan kosmetik atau salon) dan ane akan menunggu tante yang lagi perawatan wajah. Karena ane gampang bosan, ane dibelikan mainan dan buku cerita. Ini semacam sogokan supaya ane enggak merengek minta pulang

Karena terbiasa, ane jadi doyan.Tante yang peka kalau ane hobi membaca akhirnya membelikan buku cerita yang lebih tebal. Buku tebal itu adalah fabel, cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang mempunyai perilaku seperti manusia.

Fabel ini adalah fabel terjemahan dengan pesan moral yang dicantumkan di akhir cerita. Dalam satu buku ada ratusan cerita. Cerita dari India, Cina, Eropa, dan seluruh dunia. Kalau tidak salah, dulu ane sampai punya 3 buah buku ini. Setiap seri mempunyai warna cover yang berbeda-beda. Warna cover yang ane miliki adalah ungu (Fabel dari Negeri Cina), hijau (Fabel dari Seluruh Dunia I), dan jingga (Fabel dari India).
Fabel yang masih ada di ane adalah fabel dari Negeri Cina. 2 Fabel lainnya ane berikan ke adik-adik ane dengan harapan mereka akan suka membaca juga. Tapi harapan ane pupus karena mereka lebih suka bermain PS
Selain fabel, ane masih menyimpan buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara dan buku berjudul Ikan Lele Mengatur Tuhan

Seperti namanya, buku ini berisi cerita rakyat dari seluruh Indonesia. Total cerita di buku ini ada 30 cerita rakyat disertai dengan ilustrasi

Buku cerita ini bukan terdiri dari satu cerita saja, tapi banyak cerita. Hanya saja, buku ini mengambil satu judul dari sekian banyak cerita yang ada di bukunya. Di buku ini ada 40 cerita. Selain di cover, tidak ada lagi ilustrasi di dalam buku ini. Ane heran kenapa ane suka baca buku yang gak ada gambarnya gini waktu masih kecil dulu


Spoiler for detail cerita:
Quote:
Kami sudah jarang ke luar kota sejak ane kelas 3 atau 4 SD karena tante ane semakin sibuk dengan pekerjaannya. Biasanya ane akan tinggal di rumah sementara tante ke luar kota sendirian. Itu juga karena ada urusan yang berhubungan dengan pekerjaan. Jadi tante hanya akan membawakan ane oleh-oleh berupa mainan atau buku.
Ini terus berlanjut, tapi ane lebih sering dibelikan mainan. Soalnya, ane tipe yang membaca dengan cepat. Jadi, gak butuh waktu lama supaya cerita di buku selesai ane baca. Tante masih perawatan, eh ane udah gak tau mau ngapain lagi.
Karena terbiasa, ane jadi doyan.Tante yang peka kalau ane hobi membaca akhirnya membelikan buku cerita yang lebih tebal. Buku tebal itu adalah fabel, cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang mempunyai perilaku seperti manusia.
Quote:
FABEL

Fabel ini adalah fabel terjemahan dengan pesan moral yang dicantumkan di akhir cerita. Dalam satu buku ada ratusan cerita. Cerita dari India, Cina, Eropa, dan seluruh dunia. Kalau tidak salah, dulu ane sampai punya 3 buah buku ini. Setiap seri mempunyai warna cover yang berbeda-beda. Warna cover yang ane miliki adalah ungu (Fabel dari Negeri Cina), hijau (Fabel dari Seluruh Dunia I), dan jingga (Fabel dari India).
Fabel yang masih ada di ane adalah fabel dari Negeri Cina. 2 Fabel lainnya ane berikan ke adik-adik ane dengan harapan mereka akan suka membaca juga. Tapi harapan ane pupus karena mereka lebih suka bermain PS

Spoiler for detail cerita:
Ane sudah tidak dibelikan buku cerita lagi sejak ane mau kelas 6 SD karena akan mengikuti ujian nasional. Mungkin tante ane takut kalau ane melamun saat menjawab soal 

Selain fabel, ane masih menyimpan buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara dan buku berjudul Ikan Lele Mengatur Tuhan
Quote:
KUMPULAN CERITA RAKYAT NUSANTARA

Seperti namanya, buku ini berisi cerita rakyat dari seluruh Indonesia. Total cerita di buku ini ada 30 cerita rakyat disertai dengan ilustrasi
Quote:
IKAN LELE MENGATUR TUHAN

Buku cerita ini bukan terdiri dari satu cerita saja, tapi banyak cerita. Hanya saja, buku ini mengambil satu judul dari sekian banyak cerita yang ada di bukunya. Di buku ini ada 40 cerita. Selain di cover, tidak ada lagi ilustrasi di dalam buku ini. Ane heran kenapa ane suka baca buku yang gak ada gambarnya gini waktu masih kecil dulu

KOMIK
Quote:
Ane mulai kenal komik saat kelas 5 SD. Eki, teman akrab ane saat itu ternyata membuka tempat penyewaan komik. Ane sering main ke sana dan menyewa komik dengan harga Rp 1000 per komiknya. Saking seringnya meminjam komik, setiap ane mau pinjam lagi pasti uang ane ditolak, “Udah gapapa. Bawa pulang aja.”kata ibunya Eki, yang punya sekaligus pengelola tempat penyewaan komik. Serius, ane masih terharu sampe sekarang 
Komik One Piece vol. 1 karya Eiichiro Oda adalah komik pertama ane. Koleksi ane kemudian dilanjutkan dengan komik Yu Gi Oh! Premium Edition karya Kazuki Takahashi

Ane memilih komik One Piece sebagai komik pertama karena ane sudah menonton ratusan animenya. Kebetulan saat itu ane pulang kampung ke Bali dan akhirnya bisa ke Gramed lagi (dulu ke Gramed itu buat beli novel). Fyi, di daerah ane tinggal sekarang, Sumbawa (banyak yang ngira Sumba. Itu beda
), enggak ada Gramed. Ane baca vol. 1 sambil tertawa berulang kali karena ane tau pasti ceritanya akan seperti apa. Kan ane sudah nonton animenya lebih dulu

Komik One Piece di Indonesia saat ini sudah mencapai volume 80 ke atas. Walaupun ane udah ketinggalan jauh, tapi ane serius banget mau ngumpulin semua volumenya. Ane suka dengan semangat Luffy yang ingin hidup bebas dan menjadi yang terkuat. Bukan karena ingin menguasai dunia, tapi karena Luffy ingin melindungi teman-teman dan kerabatnya. Ane juga suka dengan setiap karakter sampingan di komik ini yang ternyata saling berkaitan dengan karakter utamanya. Bahkan keterkaitan ini membentuk cerita flashback yang gak kalah menarik dengan cerita utamanya
Tamat kelas 3 SMA, ane ke Lombok untuk mengikuti bimbel. Ane tinggal di Mataram, di rumah keluarga. Enaknya, di dekat bimbel ane ada Gramed. Uang ane habis banyak banget waktu itu
Di Mataram inilah pertama kali ane ketemu sama komik Yu Gi Oh! Premium Edition

Ketika ane mau beli komik One Piece lagi, ane lupa harus beli dari volume berapa karena udah lama banget gak nyentuh komik. Ane malah lupa kalo ternyata ane cuma punya satu volume terendah
Akhirnya ane putuskan untuk membeli komik lain, Yu Gi Oh! Premium Edition. Ane memilih komik Yu Gi Oh! Premium Edition karena hanya ada 22 volume saja. “Pasti bakalan gampang banget lengkapin koleksi komik ini” pikir ane waktu itu. Ane beli 4, dari vol. 2 sampai vol. 5 karena vol. 1 tidak ada. Waktu bayar, ternyata ane dapat potongan harga. Lumayaaaan 
Ane enggak nyesal beli komik ini. Yugi yang diceritakan sebagai anak SMA dari Jepang dengan skill bermain game tingkat tinggi, ternyata mempunyai hubungan dengan kehidupan Mesir pada masa lampau. Kayaknya sih Yugi ini reinkarnasi dari Paraoh, penguasa Mesir Kuno. Tapi ini masih prediksi karena ane belum tamat baca komiknya
Permainan di dalam komik ini juga sampai ada di dunia nyata. Ane pernah nyoba main game Magic & Wizard di laptop dan hp ane
Kalau dihitung-hitung, saat di Mataram ane sudah menghabiskan Rp 300.000 untuk komik Yu Gi Oh! Premium Edition dengan harga satuan Rp 40.000 dipotong diskon dan Rp 45.000 untuk komik One Piece dengan harga satuan Rp 22.500

Spoiler for detail cerita:
Komik pertama yang ane baca adalah Dragon Ball Z, kemudian lanjut ke komik yang ane lupa judulnya. Pokoknya si pemeran utama ini senjata utamanya shotgun gitu. Latar dan alur ceritanya juga ane sudah lupa karena komik ini enggak ane baca sampai tamat. Cuma 3 atau 4 volume saja. Setelah ane naik kelas 6 SD, ane mulai mengurangi dosis membaca komik karena harus fokus memikirkan ujian nasional dan tes masuk SMP.
Tidak terasa ane sudah kelas 2 SMA dan mulai kenal dengan teman-teman baru. Sebenarnya teman-teman yang dimaksud sudah satu organisasi dengan ane, tapi kami baru akrab saat kami ada di kelas yang baru dengan jurusan IPA. Ichak, Jul, Gip, Ulum, Anto, dan masih banyak lagi. Ane sering mendengar mereka membicarakan kenakalan Luffy, kekonyolan Zoro dan Sanji, belum lagi cantiknya Robin dan Nami
Kemudian ane yang sering diam saja karena tidak paham mereka membahas apa akhirnya tau kalau mereka sedang membicarakan anime One Piece. Anime tentang seorang anak yang bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut
Ane cek animenya di internet dan ane sukses ketagihan. Bahkan ane datang ke rumah adik kelas ane malam-malam hanya untuk meminta salinan anime berjumlah 700+ episode
Setelah ane menghabiskan ratusan episode itu, ane sadar kalau ane harus membeli komiknya
Quote:
Saat ane masuk SMP, ane kenal dengan yang namanya novel. Novel kesukaan ane sampai sekarang masih bergenre komedi. Untuk awal mula ane mengoleksi novel akan diceritakan lebih detail di poin nomor 3 

Tidak terasa ane sudah kelas 2 SMA dan mulai kenal dengan teman-teman baru. Sebenarnya teman-teman yang dimaksud sudah satu organisasi dengan ane, tapi kami baru akrab saat kami ada di kelas yang baru dengan jurusan IPA. Ichak, Jul, Gip, Ulum, Anto, dan masih banyak lagi. Ane sering mendengar mereka membicarakan kenakalan Luffy, kekonyolan Zoro dan Sanji, belum lagi cantiknya Robin dan Nami

Ane cek animenya di internet dan ane sukses ketagihan. Bahkan ane datang ke rumah adik kelas ane malam-malam hanya untuk meminta salinan anime berjumlah 700+ episode

Setelah ane menghabiskan ratusan episode itu, ane sadar kalau ane harus membeli komiknya
Komik One Piece vol. 1 karya Eiichiro Oda adalah komik pertama ane. Koleksi ane kemudian dilanjutkan dengan komik Yu Gi Oh! Premium Edition karya Kazuki Takahashi

Ane memilih komik One Piece sebagai komik pertama karena ane sudah menonton ratusan animenya. Kebetulan saat itu ane pulang kampung ke Bali dan akhirnya bisa ke Gramed lagi (dulu ke Gramed itu buat beli novel). Fyi, di daerah ane tinggal sekarang, Sumbawa (banyak yang ngira Sumba. Itu beda


Quote:
KOMIK ONE PIECE

Komik One Piece di Indonesia saat ini sudah mencapai volume 80 ke atas. Walaupun ane udah ketinggalan jauh, tapi ane serius banget mau ngumpulin semua volumenya. Ane suka dengan semangat Luffy yang ingin hidup bebas dan menjadi yang terkuat. Bukan karena ingin menguasai dunia, tapi karena Luffy ingin melindungi teman-teman dan kerabatnya. Ane juga suka dengan setiap karakter sampingan di komik ini yang ternyata saling berkaitan dengan karakter utamanya. Bahkan keterkaitan ini membentuk cerita flashback yang gak kalah menarik dengan cerita utamanya

Spoiler for detail cerita:
Di Bali ane tinggal di Gianyar, sedangkan Gramed ada di Denpasar. Jadi, mau gak mau ane harus menempuh puluhan kilometer hanya untuk ke Gramed 
Selang 2 minggu, ane pulang lagi ke Sumbawa karena waktu libur semester sudah habis. Ane harus menunggu 6 bulan lagi agar bisa pulang ke kampung halaman. Waktu yang cukup lama hanya untuk membeli sebuah komik
Setelah ane pulang ke Gianyar lagi, ane males banget pergi ke Gramed Denpasar. Jauuuuuuh. Untungnya, dulu mama ane kerja di Denpasar. Jadi, ane nitip deh beli komiknya. Ane masih ingat waktu itu ane bilang gini, “Ma, nanti tolong belikan komik One Piece. Tolong cari yang volumenya berurutan 4 volume. Kalau enggak ada, beli dari vol. 2 ke atas. 4 komik saja ya.”Saat mama ane pulang kerja, ternyata ane dibelikan yang vol. 71 sampai vol. 74. Jauh banget

Selang 2 minggu, ane pulang lagi ke Sumbawa karena waktu libur semester sudah habis. Ane harus menunggu 6 bulan lagi agar bisa pulang ke kampung halaman. Waktu yang cukup lama hanya untuk membeli sebuah komik

Setelah ane pulang ke Gianyar lagi, ane males banget pergi ke Gramed Denpasar. Jauuuuuuh. Untungnya, dulu mama ane kerja di Denpasar. Jadi, ane nitip deh beli komiknya. Ane masih ingat waktu itu ane bilang gini, “Ma, nanti tolong belikan komik One Piece. Tolong cari yang volumenya berurutan 4 volume. Kalau enggak ada, beli dari vol. 2 ke atas. 4 komik saja ya.”Saat mama ane pulang kerja, ternyata ane dibelikan yang vol. 71 sampai vol. 74. Jauh banget

Tamat kelas 3 SMA, ane ke Lombok untuk mengikuti bimbel. Ane tinggal di Mataram, di rumah keluarga. Enaknya, di dekat bimbel ane ada Gramed. Uang ane habis banyak banget waktu itu

Di Mataram inilah pertama kali ane ketemu sama komik Yu Gi Oh! Premium Edition

Quote:
KOMIK YU GI OH! PREMIUM EDITION

Ketika ane mau beli komik One Piece lagi, ane lupa harus beli dari volume berapa karena udah lama banget gak nyentuh komik. Ane malah lupa kalo ternyata ane cuma punya satu volume terendah


Ane enggak nyesal beli komik ini. Yugi yang diceritakan sebagai anak SMA dari Jepang dengan skill bermain game tingkat tinggi, ternyata mempunyai hubungan dengan kehidupan Mesir pada masa lampau. Kayaknya sih Yugi ini reinkarnasi dari Paraoh, penguasa Mesir Kuno. Tapi ini masih prediksi karena ane belum tamat baca komiknya

Permainan di dalam komik ini juga sampai ada di dunia nyata. Ane pernah nyoba main game Magic & Wizard di laptop dan hp ane

Spoiler for detail cerita:
Btw, di keluarga tempat ane tinggal itu ada 2 orang anak kecil. Keduanya cowok, yang satu kelas 4 SD dan satu lagi kelas 2 SD. Kenzie, yang kelas 4 SD ini lagi masa kepo-keponya. Komik ane dipinjam. Ane takut banget komik ane sampai rusak waktu itu
Tapi, setelah ane melihat dia serius membaca komiknya, kemudian mengembalikannya dalam wujud sedikit kotor dan terlipat, ane mulai ngerasa, “Yaudah, trus kenapa kalau dipinjam?” Toh, nanti komik ane bakalan dipajang sebagai koleksi. Mungkin suatu saat nanti ane akan ikutan buat rental komik juga 
4 volume ane habiskan kurang dari 2 hari. “Harus beli lanjutan komik secepatnya.” terus terngiang di kepala. Ane yakin satpam Gramed yang jaga tempat penitipan barang hapal banget sama ane. Keliatan dari senyumnya
Dandanan ane kalau ke Gramed selalu sama, anak kurus, pake jaket adidas kw, dan membawa tas gendong berwarna biru. Ane memutuskan untuk membeli 4 volume lagi karena saat itu ada promo beli 4 gratis 1 
Ane udah balik ke Sumbawa. Komik Yu Gi Oh! Premium Edition vol. 9 dan vol. 10 ane taruh di Mataram. Siapatau Kenzie masih mau baca. Kedua komik itu bakalan diambil saat ane ke Mataram lagi.
Sampai saat ini ane sudah mengoleksi komik Yu Gi Oh! Premium Edition dari vol. 2 sampai vol. 10. Ane sempat nitip komik vol. 1 sama temen ane, Ichak, yang lagi di Jogja, tapi dia bilang enggak ada. Cuma ada vol. 6 dan vol. 13.
Oh, iya. Saat di Mataram ane memberanikan diri untuk membeli komik One Piece vol. 2 dan vol. 3 walaupun ane ragu sudah pernah beli vol. 2 atau belum. Ane takut gak dapat stoknya lagi. Komik dengan volume rendah kan susah banget dicari di Gramed.


4 volume ane habiskan kurang dari 2 hari. “Harus beli lanjutan komik secepatnya.” terus terngiang di kepala. Ane yakin satpam Gramed yang jaga tempat penitipan barang hapal banget sama ane. Keliatan dari senyumnya


Ane udah balik ke Sumbawa. Komik Yu Gi Oh! Premium Edition vol. 9 dan vol. 10 ane taruh di Mataram. Siapatau Kenzie masih mau baca. Kedua komik itu bakalan diambil saat ane ke Mataram lagi.
Sampai saat ini ane sudah mengoleksi komik Yu Gi Oh! Premium Edition dari vol. 2 sampai vol. 10. Ane sempat nitip komik vol. 1 sama temen ane, Ichak, yang lagi di Jogja, tapi dia bilang enggak ada. Cuma ada vol. 6 dan vol. 13.
Oh, iya. Saat di Mataram ane memberanikan diri untuk membeli komik One Piece vol. 2 dan vol. 3 walaupun ane ragu sudah pernah beli vol. 2 atau belum. Ane takut gak dapat stoknya lagi. Komik dengan volume rendah kan susah banget dicari di Gramed.
Kalau dihitung-hitung, saat di Mataram ane sudah menghabiskan Rp 300.000 untuk komik Yu Gi Oh! Premium Edition dengan harga satuan Rp 40.000 dipotong diskon dan Rp 45.000 untuk komik One Piece dengan harga satuan Rp 22.500

NOVEL
Quote:
Alif, nama teman kelas ane saat SMP sering melawak di depan kelas. Ane kemudian tau kalau yang sedang dia lakukan itu namanya stand up comedy. Lawakan yang dia pakai adalah lelucon dari komedian Raditya Dika 
Enggak butuh waktu lama supaya ane jadi sering ngestalk Raditya Dika di Youtube. Ane juga mulai tau kalau Raditya Dika adalah seorang penulis. Teman kelas sekaligus tetangga ane, Dekwid, adalah salah satu fans Raditya Dika dan sudah mempunyai beberapa novel karya Raditya Dika. Karena ane penasaran, novelnya ane pinjam
Ane mikir, “Ngapain juga pinjam koleksi orang. Gimana kalau koleksi sendiri saja?”

Karena setiap 6 bulan sekali ane ke Bali, ane selalu berusaha menyempatkan diri agar dapat ke Gramed untuk membeli novel. Ane mengoleksi novel Indonesia dan novel terjemahan

Kalau tidak salah, novel pertama ane adalah Relationshit karya Alitt Susanto. Ane tau nama Alitt Susanto dari KASKUS setelah doi membuat trit HT berjudul ‘Jurus Sakti Cewek’. Ane cek sumber trit itu, ternyata tulisan original dari blognya. Itu adalah awal mula ane bener-bener suka banget sama novel komedi dan akhirnya membuat blog pribadi
Novel kedua dan ketiga ane adalah 3 Koplak Mengejar Cinta karya Haris Firmansyah dan If You Know What Happened in MCI karya Widya Arifianti. Ane membeli dua novel sekaligus mengingat waktu 6 bulan adalah waktu yang cukup lama untuk bisa ke Gramed lagi
Ane ingat banget waktu itu keluarga di Bali lagi sibuk-sibuknya, jadi tidak ada yang bisa mengantar ane ke Gramed. Mama akhirnya mengajak ane ke toserba yang letaknya tidak sejauh Gramed. Di sana ane melihat novel yang dibungkus dengan sampul plastik. Ane yakin ini adalah novel bekas, tapi tetap ane beli. Novelnya berjudul Lontang-Lantung karya Roy Saputra. Ini adalah novel cetakan pertama kedua yang ane miliki setelah novel 3 Koplak Mengejar Cinta
Saking seringnya membaca novel, ane mulai mengenal istilah ‘menghargai penulis.’ Ane baru tau kalau kita membeli novel, penulisnya akan mendapatkan royalti, sedangkan kalau kita meminjam novel, otomatis kita tidak akan membeli novelnya dan itu akan membuat royalti semakin tipis.
Ane mulai berhenti meminjam novel. Karena dulu ane sering meminjam novel Raditya Dika, ane merasa bersalah. Ane putuskan untuk membeli novel Raditya Dika yang saat itu baru keluar. Novelnya berjudul Koala Kumal. Ane tau novel itu dari akun twitter Raditya Dika. Saat itu ada pre-order novel Koala Kumal, tapi ane yang enggak punya rekening mau gak mau harus menunggu novel itu ada di Gramed.
Oh, iya. Karena ane ke Gramed setiap 6 bulan sekali, otomatis novel-novel yang sudah tidak laris lagi akan ditarik produsen. Jadi, untuk mengoleksi beberapa novel berseri adalah sebuah tantangan yang cukup sulit bagi kami para kolektor.
Novel selanjutnya yang ane beli adalah Student Guidebook for Dummies 2 karya Kevin Anggara. Ane membeli buku keduanya terlebih dahulu karena saat itu buku pertamanya sudah ditarik produsen (seperti yang ane bilang sebelumnya). Buku pertama kemudian diproduksi kembali karena popularitas Kevin Anggara saat ini lebih ‘wah’ daripada saat buku pertama diterbitkan untuk pertama kalinya.
Sambil menunggu mendapatkan Student Guidebook for Dummies, ane membeli novel Ernest Prakasa yang berjudul Ngenest. Selang 6 bulan, ane ke Gramed lagi dan berhasil membeli novel Student Guidebook for Dummies yang sudah ane tunggu sekian lama.
Di sela-sela mengumpulkan novel Indonesia, ane jatuh cinta sama novel terjemahan juga
Ane melihat novel terjemahan Diary of A Wimpy Kid karya Jeff Kinney. Ane tertarik membeli novel ini karena ane sudah menonton filmnya di HBO. Ternyata novel ini ada serialnya. Enggak sampai setahun, ane sudah lengkap mengoleksi ketujuh seri Diary of A Wimpy Kid. Seri lengkap pertama yang ane miliki

Novel ini termasuk salah satu novel best seller berdasarkan majalah New York Times. Awalnya ane kira ini ceria non-fiksi, eh ternyata fiksi.
Di novel ini ada banyak sekali ilustrasi dengan font yang ‘tidak kaku’. Anak-anak pasti bisa menikmati novel ini. Bahasanya ringan dan enggak ngebahas cinta-cintaan melulu. Garis besarnya, ini adalah novel tentang seorang remaja cupu yang ingin ‘selamat’ melewati masa-masa remaja. Belum ditambah keluarganya yang terkesan agak ‘gila’

Enggak butuh waktu lama supaya ane jadi sering ngestalk Raditya Dika di Youtube. Ane juga mulai tau kalau Raditya Dika adalah seorang penulis. Teman kelas sekaligus tetangga ane, Dekwid, adalah salah satu fans Raditya Dika dan sudah mempunyai beberapa novel karya Raditya Dika. Karena ane penasaran, novelnya ane pinjam

Ane mikir, “Ngapain juga pinjam koleksi orang. Gimana kalau koleksi sendiri saja?”

Karena setiap 6 bulan sekali ane ke Bali, ane selalu berusaha menyempatkan diri agar dapat ke Gramed untuk membeli novel. Ane mengoleksi novel Indonesia dan novel terjemahan

Quote:
NOVEL INDONESIA

Kalau tidak salah, novel pertama ane adalah Relationshit karya Alitt Susanto. Ane tau nama Alitt Susanto dari KASKUS setelah doi membuat trit HT berjudul ‘Jurus Sakti Cewek’. Ane cek sumber trit itu, ternyata tulisan original dari blognya. Itu adalah awal mula ane bener-bener suka banget sama novel komedi dan akhirnya membuat blog pribadi
Novel kedua dan ketiga ane adalah 3 Koplak Mengejar Cinta karya Haris Firmansyah dan If You Know What Happened in MCI karya Widya Arifianti. Ane membeli dua novel sekaligus mengingat waktu 6 bulan adalah waktu yang cukup lama untuk bisa ke Gramed lagi

Ane ingat banget waktu itu keluarga di Bali lagi sibuk-sibuknya, jadi tidak ada yang bisa mengantar ane ke Gramed. Mama akhirnya mengajak ane ke toserba yang letaknya tidak sejauh Gramed. Di sana ane melihat novel yang dibungkus dengan sampul plastik. Ane yakin ini adalah novel bekas, tapi tetap ane beli. Novelnya berjudul Lontang-Lantung karya Roy Saputra. Ini adalah novel cetakan pertama kedua yang ane miliki setelah novel 3 Koplak Mengejar Cinta
Quote:
Novel cetakan pertama bagi kolektor novel adalah sesuatu yang langka dan merupakan sebuah kebanggaan kalau bisa memilikinya.
Saking seringnya membaca novel, ane mulai mengenal istilah ‘menghargai penulis.’ Ane baru tau kalau kita membeli novel, penulisnya akan mendapatkan royalti, sedangkan kalau kita meminjam novel, otomatis kita tidak akan membeli novelnya dan itu akan membuat royalti semakin tipis.
Ane mulai berhenti meminjam novel. Karena dulu ane sering meminjam novel Raditya Dika, ane merasa bersalah. Ane putuskan untuk membeli novel Raditya Dika yang saat itu baru keluar. Novelnya berjudul Koala Kumal. Ane tau novel itu dari akun twitter Raditya Dika. Saat itu ada pre-order novel Koala Kumal, tapi ane yang enggak punya rekening mau gak mau harus menunggu novel itu ada di Gramed.
Oh, iya. Karena ane ke Gramed setiap 6 bulan sekali, otomatis novel-novel yang sudah tidak laris lagi akan ditarik produsen. Jadi, untuk mengoleksi beberapa novel berseri adalah sebuah tantangan yang cukup sulit bagi kami para kolektor.
Novel selanjutnya yang ane beli adalah Student Guidebook for Dummies 2 karya Kevin Anggara. Ane membeli buku keduanya terlebih dahulu karena saat itu buku pertamanya sudah ditarik produsen (seperti yang ane bilang sebelumnya). Buku pertama kemudian diproduksi kembali karena popularitas Kevin Anggara saat ini lebih ‘wah’ daripada saat buku pertama diterbitkan untuk pertama kalinya.
Sambil menunggu mendapatkan Student Guidebook for Dummies, ane membeli novel Ernest Prakasa yang berjudul Ngenest. Selang 6 bulan, ane ke Gramed lagi dan berhasil membeli novel Student Guidebook for Dummies yang sudah ane tunggu sekian lama.
Di sela-sela mengumpulkan novel Indonesia, ane jatuh cinta sama novel terjemahan juga

Quote:
NOVEL TERJEMAHAN
Ane melihat novel terjemahan Diary of A Wimpy Kid karya Jeff Kinney. Ane tertarik membeli novel ini karena ane sudah menonton filmnya di HBO. Ternyata novel ini ada serialnya. Enggak sampai setahun, ane sudah lengkap mengoleksi ketujuh seri Diary of A Wimpy Kid. Seri lengkap pertama yang ane miliki

Novel ini termasuk salah satu novel best seller berdasarkan majalah New York Times. Awalnya ane kira ini ceria non-fiksi, eh ternyata fiksi.
Di novel ini ada banyak sekali ilustrasi dengan font yang ‘tidak kaku’. Anak-anak pasti bisa menikmati novel ini. Bahasanya ringan dan enggak ngebahas cinta-cintaan melulu. Garis besarnya, ini adalah novel tentang seorang remaja cupu yang ingin ‘selamat’ melewati masa-masa remaja. Belum ditambah keluarganya yang terkesan agak ‘gila’

Sekarang, ane mau fokus mengoleksi komik sambil sesekali membeli novel Raditya Dika yang saat SMP pernah ane pinjam dari teman. Walaupun kita semua tau Raditya Dika sudah sekaya apa sekarang, setidaknya ini yang bisa ane lakukan untuk ‘berterima kasih’ setelah dihibur secara gratis oleh novel yang pernah ane pinjam. Yah, hitung-hitung menambah koleksi juga kan?

Sebelum membeli komik, ane sudah menonton animenya lebih dulu dan tau jalan ceritanya akan seperti apa. Tapi, melihat anime kesukaan ane dalam ‘bentuk nyata’ dan ‘bisa dipegang’ akan terasa lebih enak. Malahan, ane dulu pernah berniat mengoleksi action figure. Enggak lama, ane putuskan untuk mengganti koleksi karena ane tau uang saku ane gak bakalan cukup. Bayangkan saja berapa banyak model action figure dengan harga yang mehong-mehong. Nafsu mengoleksi ane jadi makin gak terbatas dong


Selain itu, alasan ane belum berniat mengoleksi action figure ya karena hobi ane membaca. Jadi, mengoleksi komiknya adalah pilihan terbaik buat ane

Quote:
Terima kasih untuk para komikus dan para penulis atas karya-karyanya







nona212 memberi reputasi
1
42.5K
Kutip
333
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan