Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

venomwolfAvatar border
TS
venomwolf
Muslim Tionghoa Dan Asal Usul Sungai Saudagar Kocing Palembang
Sungai Saudagar Kocing tidak ada hubungannya dengan Kucing. Justru, memiliki jejak sejarah perkembangan muslim Tionghoa di Palembang.


PALEMBANG – Kawasan Sungai Saudagar Kocing, anak Sungai Musi yang kini terletak di Kampung 3-4 Ulu Palembang, Sumatera Selatan, merupakan saksi sejarah perkembanagn muslim Tionghoa di Palembang. Salah seorang tokoh muslim Tionghoa di kawasan ini adalah Ki Agus Muhamad Idris, keturunan Yhu Cing, yang tinggal di kawasan Seberang Ulu I, Palembang.

Ki Agus menuturkan, asal-muasal muslim Tionghoa di kawasan ini tidak terlepas dari pergolakan pada masa Dinasti Ming. Saat pergolakan itu terjadi, tiga pangeran Tiongkok yang dikenal dengan nama Kapiten Bela, Kapiten Asing dan Kapiten Bungsu, tiba di Palembang usai melarikan diri dari Tiongkok.

Lanjutnya, Kapiten Bungsu wafat di Pulau Kemaro yang terletak di delta Sungai Musi. Sementara, Kapiten Bela dan Kapiten Asing menikah dengan perempuan Melayu Palembang dan memiliki keturunan.

“Salah satu keturunan mereka yang terkenal kaya raya bernama Yhu Cing. Lantaran rumahnya di dekat sebuah anak sungai yang dijadikan dermaga, maka sungai itu pun disebut sungai Saudagar Yhu Cing,” jelas Ki Agus.

Namun, lanjut Ki Agus, seiring berubahnya zaman, sebutan 'Yhu Ching' berubah mengikuti dialek Melayu menjadi 'Kocing'. Saudagar Yhu Cing inilah yang kemudian memiliki anak yang merupakan tokoh penting dalam perkembangan Islam di Palembang, Jaya Laksana yang kemudian ikut dalam pembangunan masjid Agung Palembang di masa Sultan Mahmud Badaruddin I.

Beriringnya waktu, sejarah saudagar Yhu Cing pun banyak dikaburkan. Banyak masyarakat juga beranggapan penamaan Kocing karena banyaknya warga yang memelihara kucing di masa lalu sehingga diberi gelar sebagai saudagar kucing.

“Saat ini kondisi sungai Saudagar Kocing cukup memprihatinkan. Selain dipenuhi sampah, di muara sungai itu pun dipenuhi oleh tanaman liar seperti enceng gondok serta timbunan serbuk kayu. Padahal ini merupakan salah satu situs jejak sejarah muslim tionghoa di Palembang,” tutup Ki Agus prihatin.

http://indochinatown.com/sejarah/muslim-tionghoa-dan-asal-usul-sungai-saudagar-kocing-palembang/3978
0
1.3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan