- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
'Di Mana Kau Putriku, Cucuku, Mayat Kalian Pun Jadilah'


TS
kellyrp
'Di Mana Kau Putriku, Cucuku, Mayat Kalian Pun Jadilah'

Quote:

Jerit pilu keluarga korban KM Sinar Bangun menanti kabar keluarganya
BANGKAPOS.COM--Keluarga korban terbaliknya Kapal Motor Sinar Bangun telah memadati Pos Basarnas yang telah berdiri di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, sejak Selasa (19/6/2018)dini hari.
Seorang nenek yang berdiri di tepi Danau Toba tiba-tiba menangis.
Dirinya terus memanggil anaknya dan cucunya yang ikut dalam peristiwa tersebut.
"Idiaho boruku, idia ho pahopuku. Roma hamu tu son. Bangke muna pe ro ma tuson. (Di mana kau putriku, dimana kau cucuku. Datanglah kalian kemari. Mayat kalian pun, jadilah ditemukan,"
ujarnya menjerit di depan Danau Toba Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, Selasa (19/6/2018).
Nenek yang mengenakan selimut ini ditemani anaknya. Ia terus menangis, bahkan saat sedang menelfon.
Diketahui, nenek ini menunggu kabar anak, menantu, dan cucunya.
"Boasa songoni Tuhan. Tolong pahopukku Tuhan (Kenapa begini Tuhan. Tolonglah cucuku Tuhan),"tambahnya.
Saat menjerit, kerabat memeluknya untuk menahannya agar sabar dan tenang.
Tangisan nenek di pinggir danau ini menjadi perhatian. Tak sedikit warga ikut menangis menyaksikannya.
Mesno yang ditemani adiknya yang perempuan terus menangis sembari mengusap matanya. Anak pertamanya, Luki Pratama (18) masih belum ditemukan.
Mesno menjelaskan sembilan keluarganya tersebut masih berstatus lajang.
"Awalnya dia gak mau ikut. Tapi kan gak enak diajak sama pamannya yang dari Kisaran,"tambahhnya.
Selain itu, boru Munthe (65) warga Saribudolok terus menanti kehadiran suaminya dalam kondisi selamat. Ia terus menanyakan kabar suaminya ke petugas Basarnas.
Suaminya, Lanser Nainggolan (68) tidak dapat dihubungi sejak kemarin sore. Suaminya berangkat ke Samosir dengan tujuan mengikuti pesta sulang-sulang pahopu di Salaon Dolok, Samosir.
"Saya telfon keluarga yang di Samosir kemarin malam. Katanya, suami saya berangkat pukul 16.00 sore. Jarak Salaon Dolok ke Simanindo sekitar satu jam. Saya telfon terus malam hari gak bisa lagi dihubungi,"ujar ibu tiga anak ini.
Setalah tak dapat menghubungi suaminya, ibu ini mendengar kabar ada kapal terbalik di Danau Toba. Lantas ia menyuruh anak-anak untuk memastikan kabar tersebut lewat internet.
"Saya suruh anak-anak buka internet, langsung dapat kapal terbalik. Saya kejarlah langsung kemari. Semogalah suami saya tidak kenapa-kenapa,"ujarnya.
Seperti diketahui, Basarnas telah menemukan 19 korban kapal terbalik. Satu di antaranya, Tri Suci Wulandari meninggal dunia. Tim Basarnas baru mulai mencari korban pada pagi hari. Penudaan pencarian lantaran cuaca dalam keadaan buruk.(Tribun Medan/Tommy Simatupang)
http://bangka.tribunnews.com/2018/06...jadilah?page=2
ikut sedih. ikut berduka.


Diubah oleh kellyrp 19-06-2018 11:04
0
7.2K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan