- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Tionghoa di Indonesia Rayakan Hari Bakcang, Seperti Apa?


TS
XinHua.News
Warga Tionghoa di Indonesia Rayakan Hari Bakcang, Seperti Apa?
Warga etnis Tionghoa di Indonesia tengah memperingati Hari Bakcang atau Peh Cun pada Senin, 18 Juni 2018. Perayaan khusus untuk penganan tradisional khas Cina itu rutin diadakan setiap tahun pada hari kelima bulan lima penanggalan Lunar atau Imlek.
Seperti di negara asalnya, yakni Cina, warga Tionghoa di Indonesia memperingatinya dengan ritus tertentu. “Setiap keluarga memperingati Peh Cun dengan cara yang berbeda-beda, tapi sama maknanya,” kata pemerhati budaya Tionghoa, Suwarni, saat dihubungi Tempo pada Minggu, 17 Juni 2018.
Biasanya, Peh Cun dirayakan dengan sembahyang keluarga lebih dulu. Untuk penganut Buddha, misalnya, mereka akan bersembahyang di wihara. Sembahyang dilakukan pagi-pagi benar.
“Seperti keluarga saya, kami berdoa di vihara untuk para leluhur. Seluruh anggota keluarga ikut,” tutur Suwarni. Setelah sembahyang, mereka akan bergegas pulang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, ritual kumpul-kumpul ini hanya dilakukan bila Peh Cun jatuh pada hari libur.
Kalau hari biasa, seperti kali ini, yakni Senin, acara bertemu keluarga akan diteruskan pada malam hari. “Saat malam kumpul-kumpul itu biasanya satu keluarga akan bersama-sama menyantap bakcang,” ujarnya.
Bakcang sebelumnya telah dimasak oleh orang paling ahli mengolah makanan dalam keluarga. Biasanya ibu atau nenek. Namun, bila seluruh anggota keluarga sibuk bekerja, mereka hanya akan memesan di kedai pembuat kue atau penganan tradisional.
Acara menyantap bakcang tidak dilakukan pada malam sebelum perayaan. “Bukan pamali, tapi karena belum hari peringatannya, ya tidak dirayakan dulu,” kata Suwarni.
Bakcang adalah makanan khas Cina yang terbuat dari beras atau ketan. Penganan ini diisi dengan beragam variasi, seperti daging babi atau daging ayam, lalu dimodifikasi dengan sayuran dan kacang-kacangan.
https://travel.tempo.co/read/1098801...iUtama_Click_1
bakcang gan
Seperti di negara asalnya, yakni Cina, warga Tionghoa di Indonesia memperingatinya dengan ritus tertentu. “Setiap keluarga memperingati Peh Cun dengan cara yang berbeda-beda, tapi sama maknanya,” kata pemerhati budaya Tionghoa, Suwarni, saat dihubungi Tempo pada Minggu, 17 Juni 2018.
Biasanya, Peh Cun dirayakan dengan sembahyang keluarga lebih dulu. Untuk penganut Buddha, misalnya, mereka akan bersembahyang di wihara. Sembahyang dilakukan pagi-pagi benar.
“Seperti keluarga saya, kami berdoa di vihara untuk para leluhur. Seluruh anggota keluarga ikut,” tutur Suwarni. Setelah sembahyang, mereka akan bergegas pulang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, ritual kumpul-kumpul ini hanya dilakukan bila Peh Cun jatuh pada hari libur.
Kalau hari biasa, seperti kali ini, yakni Senin, acara bertemu keluarga akan diteruskan pada malam hari. “Saat malam kumpul-kumpul itu biasanya satu keluarga akan bersama-sama menyantap bakcang,” ujarnya.
Bakcang sebelumnya telah dimasak oleh orang paling ahli mengolah makanan dalam keluarga. Biasanya ibu atau nenek. Namun, bila seluruh anggota keluarga sibuk bekerja, mereka hanya akan memesan di kedai pembuat kue atau penganan tradisional.
Acara menyantap bakcang tidak dilakukan pada malam sebelum perayaan. “Bukan pamali, tapi karena belum hari peringatannya, ya tidak dirayakan dulu,” kata Suwarni.
Bakcang adalah makanan khas Cina yang terbuat dari beras atau ketan. Penganan ini diisi dengan beragam variasi, seperti daging babi atau daging ayam, lalu dimodifikasi dengan sayuran dan kacang-kacangan.
https://travel.tempo.co/read/1098801...iUtama_Click_1
bakcang gan
0
2K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan