Perkenalkan nama saya ARS (Singkatan dri real name ) sebelumnya saya memohon maaf karena menggunakan ID Kloningan (karena ID asli saya, terdapat real data pribadi saya, karena saja jua pelapak lama di FJB). 

Oh iya.... karena masih susasana Lebaran, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir batin Untuk Semua Penghuni Kaskus Raya...

Oke.. Langsung saja, Disini saya mau curhat tentang perjalanan asmara saya, yang boleh dibilang sedikit berlika-liku, dan karena itu saya ingin curhat disini, barangkali saja saya bisa mendapatkan sedikit petunjuk dalam kedepannya hubungan saya...

Jadi begini gan-sist saya adalah bujang yg sangat ngebet pengen kimpoi (saya ngebet kimpoi salah satu tujuannya juga pengen ena-ena yg halal ) , saya sedang menjalin hubungan tanpa status dengan teman dekat saya di kampus, (hampir 2 tahun) disini kami sangat dekat sekali, bisa di bilang kemana-mana selalu berdua, karena semakin hari prasaan saya semakin menjadi, akhirnya bbrapa bulan yg lalu saya ungkapkan prasaan saya, namun saya disini tidak mengungkapkan prasaan untuk mendapatkan jawaban seperti “Jadian” saya ingin menjalin kehubungan yg lebih serius (pra-Propose). Dan jawaban dari dia sangat rumit, dimana dia bilang tidak ingin membahas ini sampai kita selsai kuliah, dia trauma menjalin hubungan dengan teman dekat yg katanya dapat merusak hubungan pertemanan disaat ada suatu masalah. Namun dia juga memberi suatu harapan untuk saya, yaitu dia sempat ngomong, kalau dia juga ingin menikah.

Oke setelah saya menyataakan perasaan saya, hubungan kita masih ttap seperti semula seperti dua sahabat dekat. Karena saya sudah membulatkan tekad untuk menjalin hubungan serius dengan dia, saya mulai memperjuangan dia dengan semakin getol bekerja dan lbih rajin nyekripsi (hehe.... mahasiswa purbakala, smt-11 ). Dan mulai mendiskusikan dengan keluarga saya, DISINALAH masalah menjadi semakin rumit dan membuatkan gundah gulana. Karena ada perbedaan adat (saya orang jawa dan dia orang sulawesi) menurut keluarga saya terlalu berat untuk membina rumah tangga dengan orang sulawesi, dimana ada perbedaan adat yang sangan memberatkan keuarga saya, ditambah lagi tante saya juga pernah tinggal/dinas di sulawesi, dia sangat tau bagai mana adat orang-orang sulawesi. Sayapun menjadi risau akan hal ini, sayapun mananyakan hal tersebut kepadanya, dan dia membenarkan apa yg dikatakan tanteku, memang seperti itu adatnya. (makin galau lah saya), namun dari orang tua saya pribadi merka tidak melarang saya untuk menjalin hub dengan dia... jika memang saya ingin menikahinya kata ortu saya disuruh memperjuangakn, ortu hanya bisa mambantu doa. Akan tetapi keluarga besarsaya makin hari, semakin melarang saya. Sayapun menjadi risau, dan pelan pelan mulai melupakan hal tersbut (yg selalu di permasalahkan oleh keluarga sya) saya memfokuskan diri untuk bekerja dan menuntut ilmu. Dan hubungan kami masih berjalan sperti semula. Sampai suatu hari saat dia ingin pulang-kampung (seminggu sebelum puasa ramadhan ini) dia berpamitan pulkam kepada saya, namun ada sesuatu yang aneh dengan dirinya. Dia melarang saya menghubungi dirinya, katanya dia ingin menyelesaikan urusan keluarganya. Dan benar saja dia tidk dpat dihubungi sama sekali. Bahkan samapi detik ini, dan akupun mulai berburuk sangka dan pikiranku kemana-mana. Dan akupun mulai meminta kepada kluargaku untuk mencarikan jodoh jika memang masih bersikukuh melarang saya melanjutkan hubungan ini.

Pertanyaanku disini adalah :

 

NB : Saya memang mahasiswa, Namun saya sudah memiliki penghasilan sendiri (memiliki usaha kecil-kecilan dan saya bekerja di salah satu prusahaan BUMN di jawa-tengah). Jadi yang part-time adalah kuliah saya, bukan pekerjaannya.