Piala Dunia edisi ke-21 di Rusia telah usai. Sekarang, saya akan melakukan flashbackke satu edisi sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 yang merupakan edisi ke-20.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Gol Bunuh Diri

Brazil, yang dikenal sebagai negara dengan tradisi sepakbola yang kuat dan selalu lolos ke putaran final Piala Dunia, menyelenggarakan Piala Dunia untuk kali kedua pada 2014, setelah melakukannya pada 1950. Brazil terpilih melalui pemilihan yang dilakukan dalam Kongres FIFA pada 30 Oktober 2007. Sebagai konsekuensi karena bersedia mengeluarkan dana 14 miliar dolar AS untuk menyiapkan turnamen sebesar ini, Brazil tak perlu berjerih melawan negara-negara anggota CONMEBOL dalam kualifikasi dan langsung bermain di Piala Dunia.
Brazil tentu saja masuk ke Grup A bersama Kroasia, Meksiko, dan Kamerun. Sebagai penyelenggara, Brazil tentu diunggulkan sebagai juara. Namun, skuad Brazil besutan Luis Felipe Scolari kala itu tampaknya belum terlalu siap.
Gol pertama turnamen ini adalah gol bunuh diri. Betul sekali, sebuah gol bunuh diri. Kira-kira 10 menit setelah kick-off pertandingan dilakukan oleh Yuichi Nishimura asal Jepang, bek Brazil, Marcelo, membuat gol bunuh diri dalam laga pembuka kontra Kroasia pada 12 Juni 2014. Beruntung, brace Neymar dan gol Oscar menyelamatkan wajah Brazil dan bek Real Madrid ini. Brazil menang 3 - 1 dan akhirnya keluar sebagai juara grup dengan 7 poin setelah menghempaskan Kamerun 4 - 1 dan mengimbangi Meksiko nirgol.

Balas Dendam yang Sempurna

Spanyol, juara bertahan dari edisi 2010, mengawali petualangan di Brazil melawan mantan lawannya di final edisi sebelumnya, Belanda. Masih ditukangi oleh Vicente del Bosque, La Furia Roja meladeni De Oranje di Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador, 13 Juni 2014. Menit ke-27, Spanyol diberi hadiah penalti oleh wasit Nicola Rizzoli asal Italia karena Diego Costa "dilanggar" di kotak penalti. Penalti dieksekusi dengan sempurna oleh Xabi Alonso dan berhasil mengoyak gawang Jasper Cillessen. Namun, Belanda membalas 17 menit kemudian dengan cara yang luar biasa. Menerima umpan lambung Daley Blind, Robin van Persie menyundul bola sambil melayang. Iker Casillas hanya bisa menatap bola tersebut meluncur dengan gerakan parabola ke gawangnya.
Belanda langsung mengganas di babak kedua. Aksi drible sprint khas Arjen Robben membuat Belanda unggul 2 - 1 pada menit ke-53. Gol sundulan Stefan de Vrij konversi umpan pojok pada menit ke-62 menambah nestapa Spanyol.
Mungkin karena sudah frustasi dengan keadaan, Casillas melakukan blunder dengan mengoper bola tanpa melihat van Persie yang dengan sigap menyambar bola dan menambah keunggulan menjadi 4 - 1 pada menit ke-72. Seakan belum cukup, Robben menambah 1 gol lagi pada menit ke-80. Skor akhir, Belanda 5, Spanyol 1. Balas dendam tertuntaskan. Chile pun ikut menjungkalkan Spanyol dengan skor 0 - 2. Kalau saja Spanyol gagal menang melawan Australia, Spanyol 2014 mungkin akan menggeser Prancis 2002 sebagai juara bertahan berpenampilan terburuk.

Cinderella Bernama Kosta Rika

Kosta Rika mencicipi turnamen Piala Dunia untuk kali keempat pada 2014. Sempat dipandang sebelah mata karena satu grup dengan 3 negara unggulan - Inggris, Italia, dan Uruguay - Kosta Rika justru tampil mengesankan berkat pertahanan yang solid dan penampilan gemilang Keylor Navas di bawah mistar gawang. Uruguay ditaklukkan 3 - 1, Italia ditaklukkan 1 - 0, dan Inggris diimbangi 0 - 0. Kosta Rika lolos sebagai juara grup.
Ditantang Yunani di 16 besar pada 29 Juni 2014. Kosta Rika mengimbangi 1 - 1 dan lolos setelah menang 5 - 3 lewat adu penalti. Kosta Rika akhirnya dipupuskan oleh Belanda di perempatfinal, juga lewat adu penalti, setelah imbang tanpa gol. Meskipun demikian, pencapaian Kosta Rika 4 tahun silam adalah sesuatu yang luar biasa dan coba diulangi lagi tahun ini.

Mereka yang Fenomenal

Piala Dunia 2014 menciptakan beberapa bintang baru maupun lawas yang fenomenal. James Rodriguez, yang berperan sebagai striker menggantikan Radamel Falcao yang cedera, tampil cemerlang dan melesatkan 6 gol sampai Kolombia terhenti di perempatfinal. Robin van Persie mencetak gol melayang melawan Spanyol dan menjadi salah satu gol paling dikenang dari ajang ini. Paul Pogba menjadi pemain muda terbaik. Miroslav Klose menutup kariernya di ajang ini sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 16 gol dalam 4 edisi beruntun. Penampilan gemilang Keylor Navas bersama Kosta Rika membuatnya direkrut Real Madrid dan berhasil merengkuh 3 gelar Liga Champions dalam 3 musim beruntun (2016 - 2018).

Insiden

Jika ditanya apa faktor yang membuat permainan Brazil selepas perempatfinal menjadi melempem, jawabannya mungkin adalah absennya Neymar dan Thiago Silva. Neymar mengalami cedera tulang punggung saat berebut bola dengan bek Kolombia, Juan Camilo Zuniga pada menit ke-84. Akibatnya, Neymar tak bisa lagi melanjutkan kiprahnya di turnamen ini. Thiago Silva juga harus melewatkan laga semifinal kontra Jerman pada 9 Juli 2014 karena akumulasi kartu kuning pada pertandingan ini.
Insiden lain yang tak kalah menghebohkan juga terjadi di fase grup. Kala itu, Uruguay berjumpa Italia. Striker Luis Suarez menggigit pundak bek Italia, Giorgio Chellini pada menit ke-78. Akibatnya, Suarez diskors 9 pertandingan internasional, dimulai dari pertandingan kontra Kolombia pada 28 Juni 2014, didenda 66 ribu poundsterling atau 1,2 miliar rupiah, dan dilarang memasuki stadion mana pun selama masa hukuman. Suarez bahkan juga tak bisa mengikuti Copa America 2015 karena skors yang masih berlangsung.

Nestapa Brazil, Tawa Jerman

8 Juli 2014 menjadi hari terburuk bagi publik sepakbola Brazil sejak 16 Juli 1950. Hari itu, Brazil berjumpa Jerman di Estado Mineirao, Belo Horizonte, Brazil, didukung puluhan ribu fansnya, dan sempat mendominasi di 10 menit pertama. Namun, Jerman berhasil membuka keunggulan pada menit ke-11. Thomas Mueller menceploskan bola hasil umpan pojok Toni Kroos.
Bencana bagi Brazil berlangsung hanya dalam 6 menit. Hujan 4 gol semakin membenamkan mereka. Menit ke-23, Klose mencetak gol ke-16 di Piala Dunia yang menjadi gol internasional terakhirnya. Menit ke-24 dan 26, Kroos menambah 2 gol lagi. Tiga menit kemudian, Sami Khedira juga menambah gol lagi. Skor paruh waktu 5 - 0.
Pemain pengganti, Andre Schuerlle, menambah keunggulan Jerman menjadi 7 - 0 dengan brace pada menit ke-69 dan 79. Satu gol hiburan untuk Brazil dilesatkan Oscar pada menit ke-90. Skor 7 - 1 ini merupakan yang terbesar untuk sebuah partai semifinal Piala Dunia juga merupakan kekalahan terbesar Brazil sejak takluk 0 - 6 dari Uruguay pada 18 September 1920.
Jerman menutup perjalanannya dengan manis berkat kemenangan 1 - 0 atas Argentina pada 13 Juli 2014 lewat sontekan Mario Goetze pada menit ke-113.

Uang yang Didapatkan

Mungkin Anda bertanya mengapa 201 tim nasional begitu ingin meraih salah satu dari 31 slot Piala Dunia yang diperebutkan lewat kualifikasi. Selain karena pengalaman dan kebanggaan, ada hadiah uang yang juga diperebutkan.
Pada 2014, FIFA menyiapkan dana 406 juta dolar AS untuk para peserta Piala Dunia, kompensasi 70 juta dolar AS ke klub lokal dan asuransi pemain sebesar 100 juta dolar AS. 32 peserta telah dibekali masing-masing 1,5 juta dolar AS oleh FIFA untuk mempersiapkan diri sebelum turnamen dimulai.
Rincian hadiah untuk peserta edisi 2014 dan 2018 adalah sebagai berikut.



Demikian thread dari Minami Creative Works kali ini. Piala Dunia 2014 menjadi salah satu turnamen Piala Dunia yang menyimpan banyak cerita dan rekor. Rusia mencoba mencetak cerita sendiri dengan langsung mencetak 5 gol pada partai inaugurasi. Apakah Piala Dunia kali ini akan seseru 4 tahun sebelumnya? Layak untuk dinantikan hingga sebulan ke depan. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII