Berbahasa Ibrani Kuno, Jemaah Hawariun Ansarullah Gelar Shalat Id
TS
kellyrp
Berbahasa Ibrani Kuno, Jemaah Hawariun Ansarullah Gelar Shalat Id
Quote:
GOWA, KOMPAS.com - Jemaah Hawariun Ansarullah yang bermukim di hamparan persawahan Borong-borong, Desa Maccinibaji, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menggelar shalat Idul Fitri 1439 H, Jumat (15/6/2018).
Jemaah yang kesehariannya menggunakan bahasa Ibrani kuno ini sebenarnya menetapkan 1 Syawal 1439 H pada Rabu (13/6/2018), berdasarkan perhitungan bulan. Namun, mereka menggelar Idul Fitri pada Jumat ini.
Jemaah Hawariun Ansarullah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melaksanakan salat id, Jumat (15/6/2018) Foto: Yahua Maulana/detikcom
"Sebenarnya menurut pengamatan kami 1 Syawal itu masuk pada hari Rabu pada pukul lima sore lewat. Namun, kami menggelar Idul Fitri pada hari ini, sebab hari Jumat merupakan hari keselamatan,"
kata Sultan Daeng Lotteng, pimpinan jemaah Hawariaun Ansarullah. Dalam shalat Id, khotbah yang disampaikan menggunakan bahasa Ibrani kuno.
Dalam kesehariannya, jemaah ini juga menggunakan bahasa Ibrani kuno yang meraka sebut dengan bahasa Ibrani Mansyuriah. Selain itu, penampilan mereka menggunakan jubah panjang serta berambut panjang dan berwarna.
"Kami berbahasa Ibrani kuno di mana bahasa ini adalah bahasa kami sendiri," kata Sultan Daeng Lotteng.
Mulai tidak dipakai lagi oleh orang Yahudi sejak abad ke-5 SM, ketika mereka lebih sering menggunakan abjad Aram sebagai sistem penulisan Ibrani, dan yang sekarang menjadi abjad Ibrani ("square-script"). Orang Samaria yang sekarang jumlahnya kurang dari 1000 orang, terus menggunakan derivatif abjad Ibrani kuno, yang dikenal sebagai abjad Samaria.