startfriday.bcAvatar border
TS
startfriday.bc
5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Iklan
Sebelumnya ane pernah bahas masalah proses berpikir kreatif (Creative Thinking Process) sebelum membuat iklan, nah sekarang ane coba sharing tentang apa aja yang kira-kira perlu diperhatiin sebelum membuat iklan.

1. Menghindari (ide) Klise
Sering kan agan dengar kata klise (cliche)? Biasanya kata ini dipakai untuk menggambarkan hal yang terlalu sering digunakan. Jelasnya klise ini wajib dihindarkan dalam proses pembuatan iklan agar iklan tidak berkesan biasa aja atau malah tanpa kesan.

Sedikit sharing ni gan, ada seorang profesional dalam Visual Art, Luke Sullivan yang mengatakan “Tiap kategori periklanan memiliki gambar klisenya tersendiri, seperti seorang kakek yang menerbangkan layang-layang bersama cucunya untuk kategori iklan asuransi, atau sekumpulan orang yang menghadap komputer untuk kategori IT”. Walaupun keliatannya bagus dan bisa mendukung ide yang agan pakai, tapi memakai gambar klise pastinya akan mengurangi nilai dari iklan agan. Apalagi kalau agan menggunakan layanan stock photos, bisa dibayangkan sendiri, berapa banyak orang lain yang telah menggunakan foto tersebut di dalam portfolionya. The worst case, bisa membuat Iklan agan berkesan mainstream.



Untuk panduan, agan bisa melakukan seleksi beberapa iklan yang menawarkan produk yang sama ataupun memiliki ide yang mirip dengan iklan agan. Terus agan rangkum dan pakai sebagai acuan list gambar yang harus agan hindari.


2. Learn From The Best and The Worst
Belajar dari pengalaman orang lain emang paling enak gan, gak rugi apapun emoticon-Ngakak. Jenis iklan kayak gimana yang bisa agan pelajari? Sumber yang paling baik adalah iklan-iklan yang mendapat penghargaan, penghargaan terbaik ataupun terburuk. Dari sini agan bisa mendapat gambaran, bagaimana menafsirkan ide yang baik dan tidak baik (yang harus dihindari maksudnya).



Yang perlu diingat karya agan harus tetap original. Walaupun katakanlah agan “terinspirasi” dari iklan-iklan yang sudah agan lihat sebelumnya, namun “originalitas” haruslah menjadi fondasi dalam pembuatan iklan agan.


3. Don't Follow The Stream!
Kalu kata-kata anak jaman sekarang nih jangan mainstream gan. Kenyataannya sering kita terpengaruh dengan iklan yang sudah ada di pasaran, baik secara sadar atau tidak. Kenapa bisa gitu ya? soalnya kecenderungan pola pikir kita yang menganggap lumrah tentang banyaknya iklan dengan kualitas dan teknik yang sama. Nah ini yang membuat iklan menjadi klise, hampa, dan mudah dilupakan di pasaran. Bukan berati karena banyak orang melakukannya, agan jadi ikut-ikutan dong? Jadi original dan spesial itu mahal gan, ayok kita coba!




4. Haruskah Memakai Model Manusia?
Gak ada keharusan sih harus memakai atau menghindari 'penggunaan' manusia sebagai model iklan. Tapi dengan menggunakan manusia sebagai subjek dalam iklan, agan mungkin akan kehilangan beberapa alat bantu yang berguna, seperti kiasan visual, simbol, dan berbagai analogi/ metafora visual yang seringkali menghadirkan solusi yang lebih tepat dan kreatif dibandingkan menggunakan orang.

Biasanya ide di awali dengan proses kreatif dimana memperlihatkan seseorang sedang menggunakan produk tersebut. Tapi kali ini, coba agan bayangkan tanpa menggunakan orang sebagai subjek namun tetap dengan ide yang sama.

Coba lihat contoh iklan penumbuh rambut ini:



Dibandingkan dengan menggunakan gambar seseorang yang botak yang kemudian memiliki rambut yang sudah pasti tampak membosankan dan mudah ditebak, gambar diatas lebih memilih menggunakan bola billiard sebagai simbol kepala yang botak yang kemudian tumbuh rambut di atasnya. Gimana kelihatannya lebih menarik dan mudah diingat kan?


5. Do I Have To Show The Product?
Yah masak iklan produk nggak memperlihatkan produknya? Well, why you have to? Berkebalikan dengan apa yang dipercaya klien, sebuah iklan tidak harus menunjukkan produk yang diiklankan. Mungkin memang ada beberapa kasus dimana produk harus ditunjukkan, ketika mempromosikan produk baru misalnya. Namun jika iklan terlihat menarik dan mudah diingat, sudah cukup untuk mewakili visual dari produk tersebut.

Biasanya banyak klien akan ngotot dengan argumen “kalau ada produknya, pasti orang akan lebih ingat tentang apa yang diiklankan”. Pastinya gan, tapi kalau iklannya sendiri itu membosankan, orang malah tidak akan mengingatnya sama sekali.

Argumen lain untuk tidak menampilkan produk dalam iklan adalah dalam kasus saat tampilan produk terlalu membosankan, atau tidak ada perubahan berarti beberapa tahun terakhir. Atau kalau produk sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Contohnya iklan sparepart original VW dengan cerdas sama sekali tidak menggunakan gambar produk di dalam iklannya.




Cukup jelas gak gan 5 point diatas? Kalau ada yang mau sharing, nambahin atau nanya-nanya silahkan, kita belajar bareng ya gan emoticon-2 Jempol
sealgeek
sealgeek memberi reputasi
1
19.9K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan