Masry: Huruf Di Komputer Udah Banyak, Ngapain Bikin Lagi?

Andi AW Masry adalah seorang type-designer kelahiran Makassar. Mendesain huruf lebih suka ia sebut sebagai hobi. Ketertarikannya terhadap huruf secara tidak sadar menjadi benang merah hidupnya sejak kecil. Kini Masry memiliki kontrak selama 25 tahun sebagai type designer di Linotype, sebuah portal penjualan font internasional.


Tipografi dan type design dalam hal ini punya arti yang berbeda. Tipografi bicara soal tata cara dan ilmu dalam menggunakan dan mendayagunakan huruf. Sementara type design bicara soal merancang huruf dari awal belum berwujud hingga berwujud.


Saat ini Masry menjalankan sebuah perusahaan desain grafis bernama Archipelago Nine Tech, dimana di dalamnya terdapat divisi khusus yang menangani type design dan tipografi bernama Campotype.


Font Fruitygreen hasil karyanya berhasil menduduki Top 20 New Releases di Linotype.com. Bentuk dasar font ini terinspirasi dari bentuk dasar buah-buahan.


Pengalaman-pengalaman dari masa kecil seperti membantu ayahnya membuat huruf karton gunting untuk spanduk, menulis indah untuk ijazah, membuat kaligrafi di pesantren, hingga mengurus layout untuk tabloid kampus, memperkaya pandangan dan kemampuannya dalam mendesain huruf.


Meski tidak berlatar belakang pendidikan seni rupa atau desain, pada tahun 2007 Masry mencoba memberanikan diri untuk membuat font digital. Karya ini adalah karya yang pertama ia ajukan ke Linotype untuk bisa dijual. Font ini terinsipirasi dari bentuk belati dan senjata tajam.


Setelah menunggu 4 bulan, Linotype menolak karyanya. Huruf buatannya dinilai memiliki bentuk yang tidak konsisten, dan terdapat masalah pada hinting dan kerningnya.

*Hinting: mengatur tampilan outline huruf agar tidak terlihat pecah ketika digunakan pada layar dengan resolusi rendah.

*Kerning: mengatur jarak antar karakter/huruf untuk mengoptimalkan keindahan dan keterbacaan.


Namun dari pengalaman itu Masry jadi bisa belajar tentang apa itu kerning. Dan kegagalan ini justru membuatnya semakin tertantang untuk terus mempelajari dan berkarya di bidang type-design hingga saat ini. Selain laku dibeli, karya font buatannya sering digunakan oleh perusahaan desain grafisnya sendiri dalam membuat buku.


Psikologi kita mengatakan bahwa seolah-olah huruf kecil h serif yang di sebelah kiri memberi kesan mudah dijatuhkan, tidak kokoh. Sementara yang di sebelah kanan memberi kesan kokoh berdiri. Latar belakang pendidikan teknik sipil mempengaruhi pandangannya terhadap simetri, keseimbangan, proporsi, dan kepekaan terhadap titik berat/titik imbang sebuah karakter huruf.


Tulisan adalah pakaiannya bahasa. Layaknya fashion designer, mereka membuat dan terus mencari jenis pakaian-pakaian baru. Tulisan atau huruf pun juga begitu. Bahkan kalau diibaratkan huruf adalah pakaian, ada huruf yang hampir telanjang cuman pakai bikini, seperti kata Going ini.


Semakin indah tulisan, semakin orang jadi tertarik membacanya. Itu kenapa di sekolah dasar diajarkan menulis indah. Bagaimana perasaan kita ketika melihat tulisan yang jelek banget, sama tulisan yang bagus. Kan beda rasanya, meski yang ditulis itu sama. Itu membuktikan bahwa bentuk tulisan dapat mempengaruhi daya apresiasi orang.




Pada awalnya memang muncul banyak penolakan dari keluarga, "Ngapain sih di rumah doang nggak kerja-kerja? Duduk duduk di kamar, ngapain coba bikin huruf lagi, huruf di komputer kan udah banyak," komentar dari salah satu anggota keluarga Masry.


Namun income yang dihasilkan dari royalty penjualan di Linotype cukup membuktikan bahwa membuat huruf juga adalah sebuah pekerjaan. Semakin baik karyanya bukan tidak mungkin membuat huruf bisa menjadi sumber penghidupan yang utama.


Huruf terus dibuat baru karena kebutuhan. Seperti font-font yang Masry pasarkan di myfonts.com, itu pasarnya bukan kepada user, tapi justru kepada desainer, karena dia yang pakai untuk bikin logo misalnya. Kita tetap butuh kebaruan dalam hal huruf sekalipun karena desain adalah dunia kreasi, dan itu butuh di update terus, diperbarui terus, kalo nggak nanti hasil karyanya monoton, bosenin. Itulah kenapa inovasi erat kaitannya dengan kreativitas.

Sumber : http://snack.kreavi.com/50/Masry--Hu...in-Bikin-Lagi-