KUPANG - Direktorat Polairud Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan sebuah perahu tanpa nama yang mengangkut imigran warga China di perairan Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Kamis 14 Juni 2018.

Perahu tersebut terapung di seputaran perairan itu karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Sejumlah warga Tablolong yang jadi saksi mengaku melihat kapal tanpa nama itu terapung sejak Rabu 13 Juni 2018 atau selepas Magrib.

"Karena kehabisan BBM nahkoda kapal yang adalah warga negara Indonesia melego jangkar dan berapung di perairan itu," kata seorang warga yang meminta namanya tak disebut untuk kepentingan keamanan.

Menurut dia, setelah melego jangkarnya, nahkoda dan sejumlah anak buah kapal tanpa nama itu pun melarikan diri meninggalkan para penumpang yang adalah imigran tanpa dokumen resmi itu. "Karena kami sangat khawtir akan terjadi sesuatu maka kami lalu menghubungi satuan Polairud Polda NTT," katanya.

Sementara itu Kepala Satuan Patroli Direktorat Polairud Polda NTT AKBP Satria Perdana mengaku mendapat informasi dari warga pada Rabu 13 Juni. Bersama anggota KP Sebayur, para komandan kapal dan anggota seksi penyelidikan Subdit Gakkum, pihaknya lalu bergerak menuju TKP di perairan Pantai Wisata Tablolong. "Kami bergeser ke TKP sekitar Pukul 19.45 Wita," katanya.

Setiba di sekitar TKP, personel lainnya melalukan pengintaian terhadap target kapal tersebut. "Kita lakukan pengintaian dari jarak aman lalu lakukan negosisasi dengan para penumpang demi menjaga timbulnya reaksi lain yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Pendekatan dan negosiasi baru bisa berhasil pada hari Kamis 14 Juni 2018 sekira Pukul 05.45 Wita. Berhasil dalam negosiasi, kapal tanpa nama yang berisi 7 penumpang berkewarganegaraan China itu dikawal menuju Dermaga Sandar Direktorat Polairud Polda NTT di Bolok.

Dari data yang ada, 7 warga asal China yang semuanya laki-laki itu berinisial WZY, FM, CC, FZ, LH, YG dan ZM. “Saat ini para imigran tersebut telah diamankan di Mako Dit Polairud Polda NTT untuk pendataan “ ungkap AKBP Satria.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan IOM dan Kepala Imigrasi Kelas I A Kupang untuk penanganan ketujuh Imigran asal negara Tirai Bambu tersebut.
https://news.okezone.com/read/2018/...-bbm-di-kupang