mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Mau Mudik Nggak Punya Kampung! En Hilangnya ‘Halaman’
Mau Mudik Nggak Punya Kampung!
Senin, 11 Juni 2018 — 7:08 WIB

“MUDIK, Pak? Oke, hati-hati ya? Maklum , namanya juga perjalanan, ada hal-hal yang nggak kita duga-duga. Oleh sebeb itu, harus sabar.Ya, bukan buat Bapak saja,tapi semuanya. Mudik sehat, aman dan nyaman!” ujar sahabat Bang Jalil, yang rajin bertelepon.

“ Tetangga yang pada pulang kampung. Saya jaga rumah aja,” ujar Bang Jalil.

“ Mudah-mudahan tetangga kita bisa Lebaran bersama sanak keluarga di kampung, dengan nyaman. Bisa bagi-bagi kebahagiaan selain dengan keluarga juga dengan tetangga, ya Pak?” kata istri Bang Jalil.

Bang Jalil mengiyakan. Lebih dari separuh warga ibukota dan sekitarnya bakalan mudik.
“ Jadi kita di sini bakalan sepi dong? “ kata sang istri.

“ Nggak juga,Bu. Lihat saja nanti. Kan kita merasakan beberapa tahun terakhir ini, pas Lebaran macetnya pindah ke pinggiran, terutama jalan yang menuju lokasi pemukiman. Pernahkan kita kena macet berjam-jam? Padahal kita naik motor?” kata Bang Jalil.

“ Halo, sudah siap, Pak?” tiba-tiba sahabat Bang Jalil yang sesama Betawi telepon lagi,” Saya sudah siap 99% untuk mudik!”

“ Kalau gitu tinggal jalan dong Pak?” kata Bang Jalil.

“ Betul, tapi yang satu presen ini, saya masih mencari?”

“ Maksud Bapak?”

“ Ya, cari kampung halamannya, yang belum dapat!”

Bang Jalil nyengir. Hemm, kalau gitu cari bini lagi tuh di luar Jakarta, biar bisa punya kampung? Kata Bang Jalil, dalam hati.

Tapi nampaknya, sang istri mengerti isi hati suaminya.” Awas, macem-macem. Sono pulang kampung pakai kolor doang!” -massoes

http://poskotanews.com/2018/06/11/mau-mudik-nggak-punya-kampung/
++++
Hilangnya ‘Halaman’
Kamis, 6 Juli 2017 — 7:05 WIB

INILAH sisa kisah Lebaran bagi orang-orang yang mudik ke kampung halaman mereka. Ceritanya macam-macam. Ada suka dan duka. Yang suka tentu saja ceritanya lancar. Tapi, sebaliknya bagi yang duka, agak tersendat sendat.

Pokoknya asyik deh, pulang kampung, biar hanya setahun sekali, tapi bisa menikmati kumpul bersama keluarga, dan kawan-kawan masa kecil. Mereka ada yang sama-sama merantau, ke Jakarta dan kota kota besar di Indonesia, “Ada juga yang jadi TKI di luar negeri!” ujar tetangga Bang Jalil, yang sengaja datang untuk minta maaf lahir batin. Mereka pada pulang kampung sebelum Lebaran.

Bang Jalil dan istrinya, ya hanya menjadi pendengar yang setia. Maklum, mereka kan nggak punya kampung seperti tetangganya itu. Kampung mereka dulu di Kebayoran, Jakarta Selatan, dan sekarang sudah jadi apartemen, mal dan gedung tinggi lainnya. Ya, paling kalau lagi kangen, ya numpang ngadem di mal, sambil bilang,” Nih, dulu tanah engkong gue!”

Ya, apa boleh buat memang gegitu adanya? Tapi, cerita yang sama pun terjadi pada tetangganya yang punya kampung nun jauh di sana. Ada yang sudah jadi pabrik, perumahan dll?

“Jadi, sebenarnya saya sekarang ini punya kampung halaman tapi nggak lengkap,” kata tetangga Bang Jalil.

“Lho, nggak lengkap gimana?” Tanya istri Bang Jalil.

“Ya, bigini Bu. Kampung halaman. Kampungnya ada, tapi ‘halamannya’ sudah nggak ada. Jadi bangunan semua. Malah sawah dibikin rumah.”

“O, gitu? “ Istri Bang Jalil tersenyum kecut. Dia dan keluarga suaminya malah, dua-duanya nggak punya. ‘Kampung’ dan ‘halaman’-nya, sudah ‘menghilang’? – massoes

http://poskotanews.com/2017/07/06/hilangnya-halaman/
++++
Gimana koment agan2...
Ke kampung cari cucu yg muda dluw..ke halaman cari simbok yg tua duluw..muda en tua oke perawan en janda wah..yg fenting cofot kaosnya dluw....
0
2K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan