- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Selain mengurani ngantuk, ini loh manfaat lain dari minum kopi bagi tubuh


TS
kangjati
Selain mengurani ngantuk, ini loh manfaat lain dari minum kopi bagi tubuh

Kopi jadi minuman yang umumnya dipilih buat nemenin kita sebelum beraktifitas

Tapi tau gak? tidak hanya sekedar minuman, kopi ternyata punya efek baik bagi kita yang pengen dateng ke acara kelompok ataupun rapat

Selain mendambah adrenaline dan percaya diri, ternyata kopi bisa bikin kita lebih produktif dan supel loh gan ! ini penjelasannya

Spoiler for Gambar:

Ilustrasi minum kopi bersama. | MemoryMan /Shutterstock
Quote:
Jika Anda ingin lebih mudah akrab dengan rekan kerja atau teman-teman dalam komunitas, minum secangkir kopi sebelum pertemuan bisa sangat membantu.
Pasalnya, minum kopi sebelum memulai suatu kegiatan berkelompok bisa membuat Anda jadi lebih produktif, bahkan lebih supel sehingga lebih disukai orang lain. Begitu kata peneliti dari University of California, Davis, dalam studi baru.
Selama ini, studi tentang kopi sering kali berfokus pada individu. Dalam banyak kasus, orang-orang mengaku lebih fokus dan waspada setelah minum kopi. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana efek minum kopi bisa memengaruhi suatu kelompok.
Atas landasan itulah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology tersebut diadakan.
"Kami melihat kopi disajikan di banyak pertemuan, tetapi menemukan sangat sedikit penelitian tentang bagaimana kopi dapat memengaruhi dinamika kelompok," kata penulis utama studi, Vasu Unnava kepada PsyPost.
Untuk studi, Unnava dan tim mengadakan dua penelitian yang melibatkan 134 mahasiswa. Pada penelitian pertama, mahasiswa dibagi ke dalam dua kelompok.
Satu kelompok diminta minum secangkir kopi berkafein dan mendiskusikan tentang suatu topik tertentu selama 15 menit. Sementara kelompok yang lain diminta menyelesaikan diskusi yang sama dengan minum kopi tanpa kafein.
Lalu, masing-masing peserta diminta mengevaluasi kinerja kelompok dan diri mereka sendiri setelah diskusi selesai. Ini digunakan untuk menilai pengalaman para peserta dalam berinteraksi dengan orang lain.
Hasilnya, peneliti menemukan banyak hal yang lebih positif dari kelompok peserta yang minum kopi berkafein dibanding yang tidak. Akan tetapi, seperti ditulis Bustle,hasil itu belum cukup.
Peneliti masih penasaran soal mekanisme di baliknya, apakah kafein dalam kopi yang membuat orang cenderung lebih menyukai satu sama lain, ataukah karena perilaku minum kopi bersama.
Untuk itu, guna memastikan hubungan kausal antara minum kopi dan pengalaman-pengalaman yang lebih positif, peneliti menyelesaikan percobaan kedua dengan sekelompok peserta baru. Mereka mengikuti langkah yang serupa, kecuali semua orang tanpa sadar diberi secangkir kopi berkafein atau tanpa kafein.
Hasil akhirnya tetap sama. Kelompok yang minum kopi berkafein bukan cuma menyampaikan argumen-argumen yang lebih berkualitas sepanjang diskusi, tapi juga bertindak lebih aktif dengan berargumen lebih banyak, serta terus berpartisipasi dan menunjukkan ketertarikan besar dalam diskusi.
Lebih menarik lagi, hasil evaluasi kinerja juga menunjukkan bahwa kelompok peminum kopi yang berkafein memiliki kemampuan penilaian yang lebih positif terhadap dirinya sendiri maupun kelompok.
Selain itu, mereka tak hanya berpikir jauh lebih baik dan lebih fokus ketika diskusi, tapi juga dalam meningkatkan rasa sosial. Mereka merasa lebih menikmati diskusi kelompok dan meninggalkan kesan positif tertentu terhadap kelompoknya, sehingga lebih bersedia bekerja sama lagi dengan kelompoknya untuk diskusi lain di masa depan.
Memang, secara ilmiah, mengutip Smithsonian.com, kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin di otak, yang melemahkan sensasi kelelahan selama beberapa jam. Alhasil, Anda lebih waspada dan terstimulasi meningkatkan kinerja.
Kaitannya dengan lebih supel, Nadira Faber, seorang peneliti dalam psikologi eksperimental menjelaskan kepada Quartzy bahwa itu semua, "karena efek kafein dalam meningkatkan suasana hati dan sosiabilitas."
Ia menjelaskan--berdasarkan dugaan dan beberapa penelitian-- bahwa peningkatan kewaspadaan dan berkurangnya kelelahan sebagai efek minum kopi, berikutnya juga bisa meningkatkan suasana hati.
Suasana hati yang membaik membuat orang meningkat kemampuan kognitifnya, serta lebih peka dan perhatian terhadap konteks sosial.
Dengan kata lain, minuman berkafein mungkin merupakan minuman prososial yang memperbaiki persepsi dan perasaan kita terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jadi, kata Faber, tak mengherankan jika dinamika kelompok bisa berjalan lancar ketika tiap peserta mengonsumsi kafein.
Kendati demikian, kepada CNBC News, Unnava mengatakan bahwa studi ini memiliki keterbatasan. Di satu sisi, kata dia, ada hubungan yang jelas antara kafein dengan peningkatan kewaspadaan dan persepsi koneksi sosial yang lebih baik.
Namun, lanjutnya, tetap tidak jelas "apakah peningkatan kinerja itu disebabkan peningkatan kewaspadaan, atau karena perasaan lega yang dialami subjek setelah sebelumnya tidak diperbolehkan minum kopi sebelum sampai di lokasi penelitian."
Jika penyebab yang terakhir benar, ujar Unnava, maka peningkatan suasana hati dan keramahan seseorang setelah minum kopi mungkin hanya menjadi pertanda bahwa ia kecanduan.
Sebab, dalam jumlah tak terkontrol yang telah terbukti, "peningkatan konsumsi kafein yaitu lebih dari empat cangkir sehari mungkin benar-benar membuat seseorang gelisah dan lalai," pungkas Unnava.
Pasalnya, minum kopi sebelum memulai suatu kegiatan berkelompok bisa membuat Anda jadi lebih produktif, bahkan lebih supel sehingga lebih disukai orang lain. Begitu kata peneliti dari University of California, Davis, dalam studi baru.
Selama ini, studi tentang kopi sering kali berfokus pada individu. Dalam banyak kasus, orang-orang mengaku lebih fokus dan waspada setelah minum kopi. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana efek minum kopi bisa memengaruhi suatu kelompok.
Atas landasan itulah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology tersebut diadakan.
"Kami melihat kopi disajikan di banyak pertemuan, tetapi menemukan sangat sedikit penelitian tentang bagaimana kopi dapat memengaruhi dinamika kelompok," kata penulis utama studi, Vasu Unnava kepada PsyPost.
Untuk studi, Unnava dan tim mengadakan dua penelitian yang melibatkan 134 mahasiswa. Pada penelitian pertama, mahasiswa dibagi ke dalam dua kelompok.
Satu kelompok diminta minum secangkir kopi berkafein dan mendiskusikan tentang suatu topik tertentu selama 15 menit. Sementara kelompok yang lain diminta menyelesaikan diskusi yang sama dengan minum kopi tanpa kafein.
Lalu, masing-masing peserta diminta mengevaluasi kinerja kelompok dan diri mereka sendiri setelah diskusi selesai. Ini digunakan untuk menilai pengalaman para peserta dalam berinteraksi dengan orang lain.
Hasilnya, peneliti menemukan banyak hal yang lebih positif dari kelompok peserta yang minum kopi berkafein dibanding yang tidak. Akan tetapi, seperti ditulis Bustle,hasil itu belum cukup.
Peneliti masih penasaran soal mekanisme di baliknya, apakah kafein dalam kopi yang membuat orang cenderung lebih menyukai satu sama lain, ataukah karena perilaku minum kopi bersama.
Untuk itu, guna memastikan hubungan kausal antara minum kopi dan pengalaman-pengalaman yang lebih positif, peneliti menyelesaikan percobaan kedua dengan sekelompok peserta baru. Mereka mengikuti langkah yang serupa, kecuali semua orang tanpa sadar diberi secangkir kopi berkafein atau tanpa kafein.
Hasil akhirnya tetap sama. Kelompok yang minum kopi berkafein bukan cuma menyampaikan argumen-argumen yang lebih berkualitas sepanjang diskusi, tapi juga bertindak lebih aktif dengan berargumen lebih banyak, serta terus berpartisipasi dan menunjukkan ketertarikan besar dalam diskusi.
Lebih menarik lagi, hasil evaluasi kinerja juga menunjukkan bahwa kelompok peminum kopi yang berkafein memiliki kemampuan penilaian yang lebih positif terhadap dirinya sendiri maupun kelompok.
Selain itu, mereka tak hanya berpikir jauh lebih baik dan lebih fokus ketika diskusi, tapi juga dalam meningkatkan rasa sosial. Mereka merasa lebih menikmati diskusi kelompok dan meninggalkan kesan positif tertentu terhadap kelompoknya, sehingga lebih bersedia bekerja sama lagi dengan kelompoknya untuk diskusi lain di masa depan.
Memang, secara ilmiah, mengutip Smithsonian.com, kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin di otak, yang melemahkan sensasi kelelahan selama beberapa jam. Alhasil, Anda lebih waspada dan terstimulasi meningkatkan kinerja.
Kaitannya dengan lebih supel, Nadira Faber, seorang peneliti dalam psikologi eksperimental menjelaskan kepada Quartzy bahwa itu semua, "karena efek kafein dalam meningkatkan suasana hati dan sosiabilitas."
Ia menjelaskan--berdasarkan dugaan dan beberapa penelitian-- bahwa peningkatan kewaspadaan dan berkurangnya kelelahan sebagai efek minum kopi, berikutnya juga bisa meningkatkan suasana hati.
Suasana hati yang membaik membuat orang meningkat kemampuan kognitifnya, serta lebih peka dan perhatian terhadap konteks sosial.
Dengan kata lain, minuman berkafein mungkin merupakan minuman prososial yang memperbaiki persepsi dan perasaan kita terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jadi, kata Faber, tak mengherankan jika dinamika kelompok bisa berjalan lancar ketika tiap peserta mengonsumsi kafein.
Kendati demikian, kepada CNBC News, Unnava mengatakan bahwa studi ini memiliki keterbatasan. Di satu sisi, kata dia, ada hubungan yang jelas antara kafein dengan peningkatan kewaspadaan dan persepsi koneksi sosial yang lebih baik.
Namun, lanjutnya, tetap tidak jelas "apakah peningkatan kinerja itu disebabkan peningkatan kewaspadaan, atau karena perasaan lega yang dialami subjek setelah sebelumnya tidak diperbolehkan minum kopi sebelum sampai di lokasi penelitian."
Jika penyebab yang terakhir benar, ujar Unnava, maka peningkatan suasana hati dan keramahan seseorang setelah minum kopi mungkin hanya menjadi pertanda bahwa ia kecanduan.
Sebab, dalam jumlah tak terkontrol yang telah terbukti, "peningkatan konsumsi kafein yaitu lebih dari empat cangkir sehari mungkin benar-benar membuat seseorang gelisah dan lalai," pungkas Unnava.
Asal dengan porsi yang pas, kopi mempunyai banyak manfaat kan !

Jadi gak usah ragu lagi, Ngopi yuk gan !

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh 

SUMUR :
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan

Ente Gamers? Wajib punya hape ini gan !
Generasi muda terancam tuli karena ponsel dan headphone
Pengen jadi asisten pribadi Konglomerat? Gini gan caranya...
Hati-Hati Dalam Menambal Ban Tubles Gan!
Yuk berantas hoax ! ini lho gan cara beberapa negara berantas hoax
Pasangan berbohong soal uang lebih buruk dari selingkuh
Inilah rahasia Michael Jackson yang diungkap para ahli
Pertamina tepis 3 mitos pengisian BBM
Selamatkan Remaja kita dari bunuh diri
Sekelompok peneliti yakini bahwa hewan ini keturunan alien loh gan!
5 Minuman segar yang jadi favorit buka puasa di Indonesia


Ente Gamers? Wajib punya hape ini gan !
Generasi muda terancam tuli karena ponsel dan headphone
Pengen jadi asisten pribadi Konglomerat? Gini gan caranya...
Hati-Hati Dalam Menambal Ban Tubles Gan!
Yuk berantas hoax ! ini lho gan cara beberapa negara berantas hoax
Pasangan berbohong soal uang lebih buruk dari selingkuh
Inilah rahasia Michael Jackson yang diungkap para ahli
Pertamina tepis 3 mitos pengisian BBM
Selamatkan Remaja kita dari bunuh diri
Sekelompok peneliti yakini bahwa hewan ini keturunan alien loh gan!
5 Minuman segar yang jadi favorit buka puasa di Indonesia

Diubah oleh kangjati 06-06-2018 10:00


nona212 memberi reputasi
1
1.5K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan