Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indahairaAvatar border
TS
indahaira
[Tradisi Ramadan] Warna Warni Tumbilotohe di Gorontalo

Sumber Foto: Kompas Regional


Halo, Orang Gorontalo! Pastinya udah pada awam ya sama tradisi Tumbilotohe. 

Yap, warga Gorontalo punya perayaan khasnya sendiri nih di Bulan Ramadan bernama Tumbilotohe. Tumbilotohe /baca: tumbilotoh/, adalah perayaan berupa memasang lampu di halaman rumah-rumah penduduk dan di jalan-jalan terutama jalan menuju masjid sebagai tanda akan berakhirnya Ramadan di Provinsi Gorontalo.

Tumbilotohe sendiri artinya "malam pasang lampu", yang berasal dari dua kata Tumbilo=Pasang/nyalakan, Tohe=lampu. Terbungkus dengan daun woka dalam bahasa daerah Gorontalo “ombulo”, lampu ini digunakan pada upacara adat “molontalo (raba perut)” wanita hamil 7 bulan, upacara menyambut bayi, upacara kematian dan pada malam menyambut Lailtulkadar. Lampu yang terbuat dari dammar ini di sebut tohetutu atau lampu asli. Tumbilotohe juga digelar 3 hari menjelang Idul Fitri, alias 3 hari terakhir Bulan Suci Ramadan.


Sumber Foto: ANTARA Foto


Spoiler for Woka:



Sebagai bagian dari budaya Gorontalo, Tumbilotohe bernilai sejarah tentang masuknya agama islam di daerah Gorontalo. Meskipun bukan termasuk syariat Islam, Tumbilotohe adalah bagian kegiatan untuk menyemarakkan Bulan Ramadan. Tumbilotohe dengan lampunya tohetutu merupakan suatu kegiatan yang khidmat, dalam rangkaian menyambut malam Lailatulkadar, dan malam lebaran. (Sumber : Farha Daulima. “Pelestarian Adat Tumbilo Tohe pada Mayarakat Gorontalo”)

Tradisi ini kabarnya sudah ada sejak abad ke-15, saat penerangan masih berupa wango-wango, sebuah alat penerangan yang terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Lalu tahun-tahun berganti, alat penerangan yang digunakan pun juga berubah. Warga menggunakan tohe tutu atau damar, berupa getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. 


Sumber Foto: Pesona Gorontalo


Kemudian alat penerangan berkembang lagi menjadi lampu yang menggunakan sumbu dari kapas dan minyak kelapa, dengan memakai wadah seperti kima, sejenis kerang, dan pepaya yang dipotong dua, dan disebut padamala.

Seiring zaman berkembang, bahan lampu buat penerangan di ganti minyak tanah hingga sekarang ini. Di zaman sekarang, tumbilotohe juga disemarakkan dengan ribuan lampu listrik yang disusun menjadi dekorasi yang unik dan menarik yang digantung pada kerangka-kerangka kayu dihias dengan janur kuning atau Alikusu (hiasan dari daun kelapa muda). Sejumlah pisang pun juga digantung pada kerangka. Pisang adalah lambang kesejahteraan.

Perayaan Tumbilotohe ini event yang ditunggu-tunggu semua warga Gorontalo bahkan hingga anak-anak. Anak-anak secara bergrup akan berkeliling sambil menyanyikan syair khas saat Tumbilotohe, yang berbunyi...

"Tumbilotohe, ti ka ita bubohe, mohile jakati, bubohe lo popoati (Pasang lampu, kak Ita dipukul, minta zakat pukul dengan pacul)"


Sumber Foto: zanuar-irsyad.blogspot.com


Saat perayaan tumbilotohe ini berlangsung, Gorontalo jadi terang dengan gemerlap lampu-lampu cantik. Tradisi memasang lampu di penghujung Ramadan, diyakini kental dengan nilai agama. Masyarakat bahu-membahu secara sukarela menyalakan lampu dan menyediakan minyak tanah menggunakan kocek sendiri. Mereka menyalakannya di halaman atau di jalan sekitar rumah. Lapangan tanah dan sawah yang luas pun ikut disulap dengan dekorasi lentera berbentuk gambar masjid, Alquran, dan kaligrafi yang indah. Menariknya lagi nih Gan, masyarakat juga membunyikan meriam bambu atau menggelar atraksi bunggo dan festival bedug. Tradisi Tumbilotohe ini jadi ajang silaturahmi antar masyarakat Gorontalo.

Tradisi ini pernah masuk Museum Rekor Indonesia (MURI), dengan rekor lima juta lampu yang dipasang pada perayaan Tumbilotohe 2007.

Kalau GanSist mau menyaksikan keindahan Tumbilotohe ini, GanSist bisa melihatnya mulai dari perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Utara di bagian timur sampai Provinsi Sulawesi Tengah di bagian barat. Bahkan penduduk tetangga provinsi juga ikut menyalakan lampu ini lho.

Perayaan ini jadi objek wisata yang pas ya nih, kalau GanSist mudik ke Gorontalo atau sekedar berwisata kesana di menyambut Idul Fitri.

emoticon-Salaman


Spoiler for Sumber:


0
8.5K
85
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan