Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kokbisa.co.idAvatar border
TS
kokbisa.co.id
Rubah, Monyet, Kelinci, dan Kuda. Mari Kita Belajar Dari Kisah Lucu Ini

Rubah merupakan binatang yang paling jahat di hutan dan semua binatang membencinya. Sepanjang hidupnya ia selalu mencurangi orang-orang dan menipu. Tak ada satu binatangpun di hutan ini yang belum pernah tertipu olehnya, tetapi tak satu pun yang berpikir untuk membalas dendam padanya.

Suatu hari, seekor monyet di hutan sedang berpikir. Ia duduk di atas pohon dan berpikir keras sampai dahinya berkerut. Akhirnya ia menemukan sebuah rencana. Saking senangnya karena menemukan sebuah rencana, ia jungkir balik turun ke tanah dan memberi tahun kelinci yang sedang makan rerumputan di bawah pohon. Ia mengatakan idenya, tetapi kelinci itu hanya berkedip tak percaya.

"Ayolah", kata si monyet, "akan aku tunjukkan. Aku akan menemui si rubah dan kamu dapat diam di sana dan menonton saja".


mythfolklore.net


Ketika monyet itu bertemu si rubah, mereka akhirnya bercakap-cakap. "Saudaraku rubah!" katanya. "Kamu tahu makanan apa yang paling enak di dunia?"

Si rubah menegakan telinganya untuk mendengarnya. "Apa itu?" katanya dengan semangat. "Makanan paling enak di dunia? Itu pertanyaan yang paling menarik! Katakan padaku!".

"Aku baru saja menemukannya hari ini", jawab si monyet. "Daging pantat kuda. Satu-satunya kesulitannya adalah bagaimana dapat terus menggigitnya tanpa terlepas. Untuk itu, kamu harus mengikat ekormu ke ekor kuda".

"Kenapa aku harus melakukan hal itu?" kata si rubah sedikit khawatir.

"Kamu harus melakukan itu dan mengikatnya dengan sangat kencang," jawab si monyet. "Kalau tidak, ketika kuda itu lari, kamu tidak dapat mempertahankannya!". Si monyet merendahkan suaranya dan mendekat. "Aku beri tahu kamu, ketika aku datang ke sini, aku melihat ada kuda sedang tertidur. Sekarang, kesempatanmu!"

Dengan penuh semangat, si rubah mendengarkan apa yang dikatakan si monyet tetapi tanpa reaksi apa pun. "Aku akan memikirkannya", katanya tenang. "Untuk makanan terbaik di dunia butuh banyak pertimbangan. Kita harus bertemu lagi nanti dan berbicara lagi. Untuk saat ini, lebih baik kamu tidak memberi tahu siapun tentang hal ini, oke?".

Ia mengibaskan ekornya dan beranjak pergi. Si monyet itu pun pergi. Tetapi si rubah tidak pergi jauh. Setelah tidak melihat lagi si monyet, diam-diam rubah kembali untuk melihat si kuda yang dikatakan si monyet tadi.


http://www.simtalk.com


Tak lama kemudian ia menemukan kuda yang sedang tertidur sesudah bekerja seharian. Si rubah itu merangkak mendekati dan diam-diam mengikatkan ekornya pada ekor si kuda. Lalu ia menggigit pantat kuda itu. Kuda itu kaget dan sangat ketakutan. Saking kagetnya ia melompat, tanpa tahu apa yang terjadi dan berlari, tanpa melihat sekitarnya.

Tentu saja gigitan si rubah itu lepas. Ia terseret di belakang kuda, dengan ekor yang masih terikat kencang dengan ekor kuda itu.

"Aduh!" ia berteriak, "sakit sekali!". Ia marah tapi tidak tahu bagian mana yang harus dilindunginya pertama kali: dagingnya, kulitnya, atau ekornya yang indah.


https://languaddict.wordpress.com


Sebetulnya monyet itu juga tidak pergi jauh. Ia hanya memanjat pohon dan menonton. Ia tertawa terpingkal-pingkal karena kejadian yang lucu itu; si rubah terseret oleh kuda. Si monyet bertepuk tangan dan melompat-lompat kegirangan sampai tidak memerhatikan pijakannya sehingga ia jatuh terduduk ke bawah dan pantatnya menjadi merah. Si kelinci yang menontonpun tertawa terpingkal-pingkal sampai bibirnya robek.

Itu kenapa, sampai sekarang, pantat monyet berwarna merah dan kelinci memiliki bibir yang sobek. Kuda pun takut untuk berbaring tidur dan hanya tidur sebentar ketika sangat lelah; dan punggung rubah selalu bertutul.




Pesan :

Kreatiflah menemukan ide seperti si monyet, tetapi bukan untuk mencelakai yang lain. Tipu daya terhadap orang lain pastilah akan mencelakai diri kita sendiri, apapun bentuknya. Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan. Jadilah baik tanpa harus menjelekkan dan jadilah benar tanpa harus menyalahkan orang lain seperti kisah singkat ini :


https://www.wikihow.com


Seorang guru membuat garis sepanjang 1m di papan tulis, lalu berkata : "Anak-anak, coba perpendek garis ini!" seorang anak yang bijak maju ke depan. Ia tidak mengurangi garis yang 100 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120cm, lebih panjang dari garis yang pertama. Sang guru menepuk bahunya, "Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yang lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya. Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten. Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita".



Sumber : Buku Tiongkok Wise Stories
anasabila
tien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
17.9K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan