- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terungkap Identitas Penumpang Tunggal Garuda Indonesia ke Jakrta, Kakak Ketua FPI


TS
putri..mia
Terungkap Identitas Penumpang Tunggal Garuda Indonesia ke Jakrta, Kakak Ketua FPI
Quote:
Terungkap Identitas Penumpang Tunggal Garuda Indonesia ke Jakarta, Kakak Ketua FPI dan Cucu Pahlawan
Senin, 4 Juni 2018 22:25
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa gerangan penumpang tunggal Garuda Indonesia jenis Boeing 737-800 NG akhirnya terungkap.
Penumpang paruh baya itu adalah Habib Abdullah Idrus Alhabsy.
Usianya 50 tahun, dia seorang pengusaha asal Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Usaha saya di Palu, tapi anak, istri dan rumah di Jakarta,” ujarnya kepada Tribun-Timur.com , Senin (4/6/2018) petang.
Kebetulan, Habib Abdullah Idrus lahir di Makassar, Sulawesi Selatan dan besar di Palu.
“Bapak saya itu dulu imam di Masjid Assaid di Jalan Lombok, Makassar. Saat ayah saya, meninggal, saya ke Palu, ikut ibu yang anak kandungnya Habib Idrus bin Salim Al Jufri (Pendiri Yayasan Alkhairaat Sulteng),” katanya kepada Tribun .
Adik Ketua FPI
Tribun berhasil mendapatkan kontak dengan pengusaha jasa travel, pedagang, sukses di Palu ini, melalui adik kandungnya, Husain Idrus Alhabsy (47), yang juga Ketua Front Pembela Islam (FPI) Palu.
Melalui sambungan telepon, ayah tiga anak menceritakan bagaimana hingga dia jadi penumpang tunggal di pesawat maskapai milik pemerintah itu.
Kisahnya, dimulai Sabtu (2/6/2018) pagi, di Bandara Mutiara Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufrie (PLW).
Nama bandara tersebut diambil dari nama kakeknya sekaligus Pahlawan Nasional.
“Saya harus akui, saya ketinggalan pesawat. Seharusnya pakai pesawat yan berangkat jam 07.15 Wita (langsung ke Jakarta). Saya datang, pas pesawat baru selesai boarding ,” ujarnya merujuk penerbangan pagi pertama dari Palu, GA 623.

Pesawat Boeing 737-800 NG ini sejatinya akan terbang ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta.
Karena dia pemegang kartu platinum Garuda Frequent Flyer (GFF), akhirnya pria yang di Palu akrab disapa Haji Dolah Palu ini pun mendapat prioritas untuk ikut penerbangan Garuda berikutnya.
Oleh grounded crew Garuda Indonesia di Palu, dia diikutkan penerbangan lanjutan.
Namun, bukan langsung Jakarta, Haji Dolah Palu, lebih dulu transit di Bandara International Sultan Hasanuddin (UPG) di Makassar.
Dia ikut dengan tidak menambah bayaran atau membeli tiket.
“Saat tiba di Makassar, sekitar 100 penumpang diminta turun oleh kru kabin. Saya tak mau, karena tujuan saya Jakarta,” ujarnya.
Dua pramugari bergantian datang memintanya ikut transit dan turun.
Tapi cucu dari pendiri Al Khaerat, Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, ormas keagamaan terbesar di Sulawesi Tengah ini, ngotot tak mau turun.
“Pilot dan co -pilot juga datang meminta saya turun, tapi saya tak mau. Akhirnya pilot itu bilang. Ok, bapak ikut terbang, tapi sendiri yaa, tidak ada penumpang lain. Apa Bapak berani,” kata Habib, menirukan perkataan pilot.
Sudah 3 Kali
Habib merespon tantangan terbang sendiri itu, dengan, “Saya sudah dua kali terbang sendiri. Tahun 1980-an waktu masih (pesawat udara jenis) DC-10 Garuda, saya juga pernah terbang sendiri dari Palu. Lalu tahun 1990-an, karena ada re-scheduling dari Jakarta, saya juga terbang sendiri. Tapi saat itu belum ada HP (berkamera), jadi saya tidak reka.,”

Dia mengatakan, dirinya sudah terbang memakai Garuda sejak dekade 1980-an.
Tentang video viralnya, yang menyebutkan dirinya terbang karena tersinggung karena akan diturunkan di Makassar, lalu mencarter pesawat, itu adalah hoax.
"Teman saya di Palu itu, memang menta izin mau viralkan. Saya bilang ok, tapi jangan sampai saya dianggap melanggar hukum, ya. Saya ini pelanggan Garuda, bukan pelanggar aturan,” ujarnya.
Di dalam pesawat, dia terbang hampir 2 jam ke Jakarta.
Meski membayar tiket kelas ekonomi, tapi dia diminta duduk di kabin kelas bisnis.
“Meski saya sendiri, tapi pelayanan pramugari tetap, standar tak ada yang berubah, bahkan saya dapat makanan kelas bisnis,” ujar Dolah.
Di kabin pesawat, dia sempat meminta satu dari 3 pramugari dia minta untuk mengabadikan videonya berjalan.
Si pramugari berbaju oranye bahkan sempat berkelakar sebelum merekam si Habib berjalan di selasar kabin berpenumpang 156 orang itu, “ Cieee yang punya pesawat..”
“Saya jawab, kebetulan saya ini memang juga Penasihat DPW Partai Garuda di Sulteng, jadi pas kan?” ujarnya berkelakar.
Sebelumnya, sebuah foto dan video berdurasi 1 menit 54 detik, viral di media sosial, Minggu (3/6/2018) ini.
Video itu menggambarkan seorang pria yang terbang sendiri dengan pesawat komersil Garuda jenis Boeing 737-800 NG.
Kabin Boeing jenis 737-800 ini didesain untuk 6 seat tiap row.
Kapasitas kursi sebanyak 156 penumpang dengan konfigurasi 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi.
Di deretan kursi ada alas kepala hijau berlogo Garuda Indonesia.
Video dan foto ini beredar saat Garuda tengah dililit ketidakpercayaan kelompok karyawan dan ancaman mogok sejumlah crew dan manajemen perusahaan maskapai milik negara ini. (*)
Senin, 4 Juni 2018 22:25
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa gerangan penumpang tunggal Garuda Indonesia jenis Boeing 737-800 NG akhirnya terungkap.
Penumpang paruh baya itu adalah Habib Abdullah Idrus Alhabsy.
Usianya 50 tahun, dia seorang pengusaha asal Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Usaha saya di Palu, tapi anak, istri dan rumah di Jakarta,” ujarnya kepada Tribun-Timur.com , Senin (4/6/2018) petang.
Kebetulan, Habib Abdullah Idrus lahir di Makassar, Sulawesi Selatan dan besar di Palu.
“Bapak saya itu dulu imam di Masjid Assaid di Jalan Lombok, Makassar. Saat ayah saya, meninggal, saya ke Palu, ikut ibu yang anak kandungnya Habib Idrus bin Salim Al Jufri (Pendiri Yayasan Alkhairaat Sulteng),” katanya kepada Tribun .
Adik Ketua FPI
Tribun berhasil mendapatkan kontak dengan pengusaha jasa travel, pedagang, sukses di Palu ini, melalui adik kandungnya, Husain Idrus Alhabsy (47), yang juga Ketua Front Pembela Islam (FPI) Palu.
Melalui sambungan telepon, ayah tiga anak menceritakan bagaimana hingga dia jadi penumpang tunggal di pesawat maskapai milik pemerintah itu.
Kisahnya, dimulai Sabtu (2/6/2018) pagi, di Bandara Mutiara Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufrie (PLW).
Nama bandara tersebut diambil dari nama kakeknya sekaligus Pahlawan Nasional.
“Saya harus akui, saya ketinggalan pesawat. Seharusnya pakai pesawat yan berangkat jam 07.15 Wita (langsung ke Jakarta). Saya datang, pas pesawat baru selesai boarding ,” ujarnya merujuk penerbangan pagi pertama dari Palu, GA 623.

Pesawat Boeing 737-800 NG ini sejatinya akan terbang ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta.
Karena dia pemegang kartu platinum Garuda Frequent Flyer (GFF), akhirnya pria yang di Palu akrab disapa Haji Dolah Palu ini pun mendapat prioritas untuk ikut penerbangan Garuda berikutnya.
Oleh grounded crew Garuda Indonesia di Palu, dia diikutkan penerbangan lanjutan.
Namun, bukan langsung Jakarta, Haji Dolah Palu, lebih dulu transit di Bandara International Sultan Hasanuddin (UPG) di Makassar.
Dia ikut dengan tidak menambah bayaran atau membeli tiket.
“Saat tiba di Makassar, sekitar 100 penumpang diminta turun oleh kru kabin. Saya tak mau, karena tujuan saya Jakarta,” ujarnya.
Dua pramugari bergantian datang memintanya ikut transit dan turun.
Tapi cucu dari pendiri Al Khaerat, Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, ormas keagamaan terbesar di Sulawesi Tengah ini, ngotot tak mau turun.
“Pilot dan co -pilot juga datang meminta saya turun, tapi saya tak mau. Akhirnya pilot itu bilang. Ok, bapak ikut terbang, tapi sendiri yaa, tidak ada penumpang lain. Apa Bapak berani,” kata Habib, menirukan perkataan pilot.
Sudah 3 Kali
Habib merespon tantangan terbang sendiri itu, dengan, “Saya sudah dua kali terbang sendiri. Tahun 1980-an waktu masih (pesawat udara jenis) DC-10 Garuda, saya juga pernah terbang sendiri dari Palu. Lalu tahun 1990-an, karena ada re-scheduling dari Jakarta, saya juga terbang sendiri. Tapi saat itu belum ada HP (berkamera), jadi saya tidak reka.,”

Dia mengatakan, dirinya sudah terbang memakai Garuda sejak dekade 1980-an.
Tentang video viralnya, yang menyebutkan dirinya terbang karena tersinggung karena akan diturunkan di Makassar, lalu mencarter pesawat, itu adalah hoax.
"Teman saya di Palu itu, memang menta izin mau viralkan. Saya bilang ok, tapi jangan sampai saya dianggap melanggar hukum, ya. Saya ini pelanggan Garuda, bukan pelanggar aturan,” ujarnya.
Di dalam pesawat, dia terbang hampir 2 jam ke Jakarta.
Meski membayar tiket kelas ekonomi, tapi dia diminta duduk di kabin kelas bisnis.
“Meski saya sendiri, tapi pelayanan pramugari tetap, standar tak ada yang berubah, bahkan saya dapat makanan kelas bisnis,” ujar Dolah.
Di kabin pesawat, dia sempat meminta satu dari 3 pramugari dia minta untuk mengabadikan videonya berjalan.
Si pramugari berbaju oranye bahkan sempat berkelakar sebelum merekam si Habib berjalan di selasar kabin berpenumpang 156 orang itu, “ Cieee yang punya pesawat..”
“Saya jawab, kebetulan saya ini memang juga Penasihat DPW Partai Garuda di Sulteng, jadi pas kan?” ujarnya berkelakar.
Sebelumnya, sebuah foto dan video berdurasi 1 menit 54 detik, viral di media sosial, Minggu (3/6/2018) ini.
Video itu menggambarkan seorang pria yang terbang sendiri dengan pesawat komersil Garuda jenis Boeing 737-800 NG.
Kabin Boeing jenis 737-800 ini didesain untuk 6 seat tiap row.
Kapasitas kursi sebanyak 156 penumpang dengan konfigurasi 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi.
Di deretan kursi ada alas kepala hijau berlogo Garuda Indonesia.
Video dan foto ini beredar saat Garuda tengah dililit ketidakpercayaan kelompok karyawan dan ancaman mogok sejumlah crew dan manajemen perusahaan maskapai milik negara ini. (*)
Ini suatu bukti bahwasanya FPI sebagai Laskar yang paling dicintai ummat, akan selalu diberikan kemudahan

Jangankan hanya naik pesawat sendirian, Ibadah ke tanah suci berbulan2 pun tdk takut akan kehabisan uang




tien212700 memberi reputasi
1
16.5K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan