- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral Bule Marah Dan Sebut Shalawat Sebagai Karaoke
TS
bacaanonline1
Viral Bule Marah Dan Sebut Shalawat Sebagai Karaoke
Viral Bule Marah Dan Sebut Shalawat Sebagai Karaoke – Sebuah video yang menunjukan seorang bula marah kini telah menjadi viral di beberapa sosial media. Diketahui kejadian tersebut berlokasi di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Bule tersebut marah karena merasa terganggu dengan adanya shalawat setiap hari dengan pengeras suara. Bahkan bule tersebut menyebut shalawat sebagai karaoke
Dalam video tersebut seorang bule mendatangi rumah salah seorang warga sekitar dan komplain soal shalawatan yang ia sebut sebagai karaoke. Dalam video tersebut juga terdengar seorang warga meminta kepada warga lainnya untuk melapor ke Ketua RT. Pihak kepolisian yang telah mengetahui video viral tersebut langsung bergerak menelusuri peristiwa tersebut. Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading telah memberikan keterangan mengenai peristiwa tersebut.
Viral Bule Marah Dan Sebut Shalawat Sebagai Karaoke
Pria bule yang ada dalam video tersebut diketahui seorang warga negara asal Perancis dan bernama Frank Jeanne Pierre Schultess. Dicky mengatakan bahwa Frank telah dibawa ke kantor polisi untuk melakukan wawancara dan melakukan pendataan terhadap dirinya. Dicky juga menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu, 2 Juni 2018. Awalnya Frank yang merasa terganggu mendatangi Mushala Nurul Jadid dan sempat berdebat dengan Ustadz Ade Syafei. Frank juga mengancam akan memblokir akses jalan menuju ke mushala.
Tidak hanya itu, Frank juga sempat mendatangi rumah Ustadz Ade Syafei untuk marah-marah. Ketika itu juga ada seorang tetangganya yang merekam kejadian tersebut. Dicky juga menceritakan bahwa Frank juga menyebut suara shalawaran dan tadarusan dengan pengeras suara tersebut sebagai karaoke. Hingga pada akhirnya, pihak kepolisian melakukan mediasi dengan Frank dan Ustadz Ade Syafei.
Dicky menjelaskan bahwa Frank telah meminta maaf kepada Ustadz Ade Syafei. Dicky menjelaskan bahwa Frank tidak mengetahui dan tidak mengenal kegiatan umat muslim. Sedangkan Ustadz Ade Syafei juga telah memaafkan Frank. Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau kepada warga di lokasi untuk tidak terprovokasi atas peristiwa tersebut. Pihak kepolisian juga telah menghubungi tokoh masyarakat sekitar, yakni MUI tingkat desa agar peristiwa tersebut tidak tersebar luas.
Sumber
Silakan kunjungi www.bacaanonline.comuntuk berita lainnya
0
2.4K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan