- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketua MPR Mempertanyakan Anggaran THR dan Gaji 13


TS
annisaputrie
Ketua MPR Mempertanyakan Anggaran THR dan Gaji 13
Ketua MPR Mempertanyakan Anggaran THR dan Gaji 13
30 May 2018
KBRN, Jakarta : Rencana pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke 13 untuk pejabat negara, pensiunan dan honorer baik guru maupun non PNS, dipertanyakan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar pemberian gaji ke 13 dan THR tidak menimbulkan 'blunder' atau persoalan baru. Pemerintah harus menjelaskan anggaran yang dipakai untuk membayar THR dan gaji ke 13.
"Saya khawatir soal gaji ke 13. Jangan sampai Menteri Keuangan blunder lagi karena yang mengumumkan presiden. Itu semua orang dapat. Selama ini THR adalah gaji pokok. Sekarang ini tidak. Dia mendapat sesuai dengan tunjangan kinerja termasuk tukin," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di DPR, Rabu (30/5/2018).
"Jadi kalau gaji pokok Rp1 juta. Ditambah plus plus, tunjangan kinerja maka dapatlah Rp5 juta maka THR harus dibayar Rp 5 juta. Dulu kan cuma gaji pokok," ujarnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku mendapatkan keluhan dari kepala daerah.
"Pensiunan dapat penuh. Bukan hanya gaji pokok. Honorer baik guru dan honorer PNS. Saya mau tanya uangnya dari mana? Banyak yang tanya sama saya, para bupati bayar sendiri dengan uangnya. Jangan sampai blunder. Kalau ini terjadi bahaya sekali".
Zulkifli menegaskan tidak pada posisi setuju atau tidak setuju karena sudah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Bukan menolak tapi uangnya dari mana. Kalau SILPA (Sisa lebih anggaran) nanti bulan Agustus. Ini uang dari mana?. Jangan sampai blunder. Itukan dari pemerintah. Yang saya tanyakan uang dari mana?," tegasnya.
http://www.rri.co.id/post/berita/533...n_gaji_13.html
-------------------------

Kagak mungkinlah Menkeu berani mengeluarkan duit hingga Rp 35 triliun dari pos APBN yang sedang berjalan, kalau tak diizinkan Bossnya di Istana, Presiden Jokowi. Dan pastilah sang presiden tanya-tanya dulu ke Sri Mulyani sebelum menanda-tangani Perpres THR dan Gaji ke 13 itu.
Beliau pasti tanya kira -kira begini: apa duitnya ada dan cukup, jeng Sri? Apa persediaan duit kita masih banyak? Dan Sri Mulyani pun pasti menjawabnya dengan memaparkan tabel-tabel dan grafik-grafik penerimaan dan pengeluaran negara di masa yad untuk meyakinkan pak presiden, bahwa duit Negara masih tersisa cukup besar kalau hanya dipakai untuk gaji ke 13 dan bayar THR saja. Jadi kesimpulannya, Ketua MPR saja yang terlihat nyinyir kali ini

30 May 2018

KBRN, Jakarta : Rencana pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke 13 untuk pejabat negara, pensiunan dan honorer baik guru maupun non PNS, dipertanyakan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar pemberian gaji ke 13 dan THR tidak menimbulkan 'blunder' atau persoalan baru. Pemerintah harus menjelaskan anggaran yang dipakai untuk membayar THR dan gaji ke 13.
"Saya khawatir soal gaji ke 13. Jangan sampai Menteri Keuangan blunder lagi karena yang mengumumkan presiden. Itu semua orang dapat. Selama ini THR adalah gaji pokok. Sekarang ini tidak. Dia mendapat sesuai dengan tunjangan kinerja termasuk tukin," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di DPR, Rabu (30/5/2018).
"Jadi kalau gaji pokok Rp1 juta. Ditambah plus plus, tunjangan kinerja maka dapatlah Rp5 juta maka THR harus dibayar Rp 5 juta. Dulu kan cuma gaji pokok," ujarnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku mendapatkan keluhan dari kepala daerah.
"Pensiunan dapat penuh. Bukan hanya gaji pokok. Honorer baik guru dan honorer PNS. Saya mau tanya uangnya dari mana? Banyak yang tanya sama saya, para bupati bayar sendiri dengan uangnya. Jangan sampai blunder. Kalau ini terjadi bahaya sekali".
Zulkifli menegaskan tidak pada posisi setuju atau tidak setuju karena sudah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Bukan menolak tapi uangnya dari mana. Kalau SILPA (Sisa lebih anggaran) nanti bulan Agustus. Ini uang dari mana?. Jangan sampai blunder. Itukan dari pemerintah. Yang saya tanyakan uang dari mana?," tegasnya.
http://www.rri.co.id/post/berita/533...n_gaji_13.html
-------------------------

Kagak mungkinlah Menkeu berani mengeluarkan duit hingga Rp 35 triliun dari pos APBN yang sedang berjalan, kalau tak diizinkan Bossnya di Istana, Presiden Jokowi. Dan pastilah sang presiden tanya-tanya dulu ke Sri Mulyani sebelum menanda-tangani Perpres THR dan Gaji ke 13 itu.
Beliau pasti tanya kira -kira begini: apa duitnya ada dan cukup, jeng Sri? Apa persediaan duit kita masih banyak? Dan Sri Mulyani pun pasti menjawabnya dengan memaparkan tabel-tabel dan grafik-grafik penerimaan dan pengeluaran negara di masa yad untuk meyakinkan pak presiden, bahwa duit Negara masih tersisa cukup besar kalau hanya dipakai untuk gaji ke 13 dan bayar THR saja. Jadi kesimpulannya, Ketua MPR saja yang terlihat nyinyir kali ini

Diubah oleh annisaputrie 02-06-2018 07:35
0
1.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan