Jakarta, CNN Indonesia -- Kader PDI Perjuangan kembali mendatangi kantor Radar Bogor, Jumat (1/6) siang. Mereka datang untuk melakukan pertemuan dengan redaksi Radar Bogor .
Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja mengatakan pertemuan ini lebih membahas konsolidasi antara keduanya untuk menjaga kondusif.
"Jadi kesepakatan terjadi kita mengkonsolidasikan bersama-sama agar saling menahan diri dan bagaimana menahan massa PDIP enggak bereaksi lagi," kata Tegar saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com , Jumat (1/6).
Tegar Bagja juga menceritakan, sekitar 40 orang kader PDIP datang ke Kantor Radar Bogor . Lima orang perwakilan kader PDIP kemudian bertemu dengan jajaran redaksi beserta Direktur Utama Radar Bogor .

Tegar menjelaskan pertemuan tersebut dihadiri salah satu politikus PDIP, yakni Rieke Diah Pitaloka. Kata Tegar, anggota DPR itu mengatakan kekecewannya terhadap Radar Bogor .
Pertemuan dengan perwakilan PDIP itu sudah selesai. Namun hingga saat ini, Tegar mengatakan internal redaksi Radar Bogor masih melakukan konsolidasi untuk langkah ke depannya.
"Jadi keterwakilan PDIP dan mereka bersuara sama dan konsolidasi masih berkomunikasi. Ini masih berlanjut konsolidasi di pihak internal Radar," kata Tegar.
Sementara CNNIndonesia.com mencoba mengontak Rieke. Namun nomor yang dihubungi tidak aktif. Sedangkan petinggi PDIP lainnya belum merespons.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180601164916-20-302774/diwakili-rieke-kader-pdip-kembali-satroni-radar-bogor

Kan ada mekanisme hak jawab. Kenapa gak dipake ya. Kalo mau ngasih hak jawab tapi gak dikasih ya monggo.

Kalo sampe ngedatengin dan ngerusak kantor media itu artinya ya meneror kebebasan pers.

Katanya gak boleh hoax. Giliran berita bener nyata, bukti ada tertulis di perpres no.42 tahun 2018 tentang hak keuangan BPIP. Eh keluarnya malah persekusi.

Boleh persekusi kalau partai politik pemenang pemilu mah halal ya.

Kalo yang persekusi agama ato ormas sebelah pasti aja langsung di cap autonasbung, autoteloris, autongisis, auto anti kebasukian, auto Indonistan, autocabul dsb.