Komunitas Kerja Bakti Demi Negeri yang anggotanya berasal dari organisasi-organisasi lintas budaya, pendidikan, dan kebangsaan menggelar acara buka puasa bersama di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Alissa Wahid, Insiator Komunitas Kerja Bakti Demi Negeri, mengatakan, acara tersebut digelar untuk menjawab tantangan terkait semakin maraknya pihak-pihak yang mengotak-ngotakkan masyarakat Indonesia.
Baca: Olla Ramlan: Siapkan Susu Saat Sahur dan Berbuka Puasa
"Pertama, Indonesia itu kondisinya sangat memprihatinkan karena suara minor yang menginginkan perpecahan yang maunya menang sendiri itu kan kecil, tapi karena sound systemnya begitu besar apalagi dia menggunakan sentimen-sentimen kebencian jadi kayaknya besar sekali pengaruhnya," kata Alissa di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Pada awalnya, ia mengaku tak lebih dari 100 orang yang mendaftar, namun pada kenyataannya, terdapat lebih dari 200 orang yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Baca: Buka Puasa Bersama, Tahanan Menangis Saat Disuapi Kapolres Tangerang Kota

"Ketika kami melemparkan ini, sambutannya begitu banyak. Itu bagi kami tanda banget bahwa masyarakat Indonesia masih ingin membuat jembatan-jembatan, masih maunya hidup bersama cuma selama ini mereka enggak punya saluran. Ada lebih dari 200 orang yang mendaftar," katanya.
Kedepannya, ia bersama sejumlah peserta akan membicarakan konsep komunitas agar kegiatan tersebut bisa berjalan secara berkesinambungan di selurus Indonesia.
Baca: Buka Puasa Bersama di Rumah Ketua DPR, Fahri Hamzah Berbincang Akrab dengan Jokowi di Satu Meja
"Kami ingin nanti akan mendiskusikan itu. Kami mengundang masyarakat nih, mau bareng enggak buka bersama di sini. Jadi konsep adalah kerja bakti untuk negeri. Masing-masing kelompok punya karya mereka masing-masing. Gusdurian misalnya kami di 85 kota di Indonesia fokus menegakan keadilan," kata anak Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

http://wartakota.tribunnews.com/2018/06/01/yuk-ikutan-ada-buka-puasa-bareng-di-gereja-katedral-sore-ini

kapan ya bisa kebaktian di istiqlal?