- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perampok Tewas di Bekasi, Polisi: Status Korban Perampokan Saksi


TS
..Minyak.BABI..
Perampok Tewas di Bekasi, Polisi: Status Korban Perampokan Saksi
TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengklarifikasi bahwa status Muhamad Irfan Bahri atau MIB, 19 tahun, korban perampokan yang membela diri, bukan sebagai tersangka.
"Dia (MIB) masih sebagai saksi," kata Indarto kepada wartawan di Bekasi, Selasa, 29 Mei 2018.
Irfan berduel dengan dua perampok di Jembatan Summarecon, Bekasi, pada Rabu dinihari pekan lalu. Satu orang perampok, Arik Saifuloh, 17 tahun, tewas karena mengalami luka bacok di perut, leher, dan pinggang.
Sedangkan satu pelaku lain IY, 17 tahun, kritis. Adapun Irfan sendiri mengalami luka bacok di punggung, lengan, pipi, dan paha
Menurut Indarto, dalam perkara ini, penyidik masih menunggu keterangan ahli pidana dari kalangan akademisi. Jadi status Irfan atau MIB akan diputuskan dalam gelar perkara berdasarkan keterangan ahli tersebut. "Hasil gelar perkara masih harus menunggu keterangan ahli pidana," ujar perwira dengan tiga melati di pundaknya ini.
Kepada wartawan, Irfan mengaku sudah diperiksa penyidik dua kali sebagai saksi. Pertama, setelah melapor ke polisi setelah membacok para pelaku perampokan. Ketika itu, santri pondok pesantren yang tengah liburan ke Bekasi ini belum mengetahui bahwa satu perampok di antaranya tewas.
"Saya diberi tahu polisi kalau perampoknya meninggal," kata Irfan ketika ditemui wartawan di rumah pamannya, Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Ia memberikan kesaksian hampir 24 jam kepada penyidik seputar peristiwa yang menimpanya bersama kerabatnya, AR. Kesaksian kedua diberikan pada Senin, 28 Mei 2018.
MIB dan AR, yang sedang swafoto di Jembatan Summarecon pada Rabu dini hari pekan lalu, dihampiri Arik dan kawannya, IY. Keduanya lalu meminta paksa sebuah telepon seluler yang dibawa MIB. Namun korban tak memberikannya. Walhasil, pelaku dan korban terlibat perkelahian.
MIB mengalami luka bacok di lengan karena menangkis celurit Arik hingga akhirnya senjata tajam itu berhasil direbut. Setelah celurit berpindah tangan, giliran MIB menghajar perampok yang masih berusia belasan tahun itu.
Arik tewas karena luka bacok di perut, leher, dan pinggang. Sedangkan IY, yang juga menjadi tersangka perampokan, mengalami luka bacok di kepala dan punggung.
Setelah dihajar, IY langsung tancap gas menuju rumah sakit. Sampai di sana, Arik tewas setelah mendapat perawatan medis.
Awalnya, Arik dan IY mengaku diserang sekelompok pemuda di Jalan Perjuangan. Keterangan itu disampaikan kepada polisi yang mendapatkan laporan dua orang terluka di Rumah Sakit Anna Medika, Bekas Utara. Namun belakangan diketahui IY dan Arik terluka setelah dihajar korbannya ketika melakukan perampokan di Jembatan Summarecon, Bekasi.
Sumber :
https://metro.tempo.co/read/1093680/...ampaign=dlvrit
"Dia (MIB) masih sebagai saksi," kata Indarto kepada wartawan di Bekasi, Selasa, 29 Mei 2018.
Irfan berduel dengan dua perampok di Jembatan Summarecon, Bekasi, pada Rabu dinihari pekan lalu. Satu orang perampok, Arik Saifuloh, 17 tahun, tewas karena mengalami luka bacok di perut, leher, dan pinggang.
Sedangkan satu pelaku lain IY, 17 tahun, kritis. Adapun Irfan sendiri mengalami luka bacok di punggung, lengan, pipi, dan paha
Menurut Indarto, dalam perkara ini, penyidik masih menunggu keterangan ahli pidana dari kalangan akademisi. Jadi status Irfan atau MIB akan diputuskan dalam gelar perkara berdasarkan keterangan ahli tersebut. "Hasil gelar perkara masih harus menunggu keterangan ahli pidana," ujar perwira dengan tiga melati di pundaknya ini.
Kepada wartawan, Irfan mengaku sudah diperiksa penyidik dua kali sebagai saksi. Pertama, setelah melapor ke polisi setelah membacok para pelaku perampokan. Ketika itu, santri pondok pesantren yang tengah liburan ke Bekasi ini belum mengetahui bahwa satu perampok di antaranya tewas.
"Saya diberi tahu polisi kalau perampoknya meninggal," kata Irfan ketika ditemui wartawan di rumah pamannya, Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Ia memberikan kesaksian hampir 24 jam kepada penyidik seputar peristiwa yang menimpanya bersama kerabatnya, AR. Kesaksian kedua diberikan pada Senin, 28 Mei 2018.
MIB dan AR, yang sedang swafoto di Jembatan Summarecon pada Rabu dini hari pekan lalu, dihampiri Arik dan kawannya, IY. Keduanya lalu meminta paksa sebuah telepon seluler yang dibawa MIB. Namun korban tak memberikannya. Walhasil, pelaku dan korban terlibat perkelahian.
MIB mengalami luka bacok di lengan karena menangkis celurit Arik hingga akhirnya senjata tajam itu berhasil direbut. Setelah celurit berpindah tangan, giliran MIB menghajar perampok yang masih berusia belasan tahun itu.
Arik tewas karena luka bacok di perut, leher, dan pinggang. Sedangkan IY, yang juga menjadi tersangka perampokan, mengalami luka bacok di kepala dan punggung.
Setelah dihajar, IY langsung tancap gas menuju rumah sakit. Sampai di sana, Arik tewas setelah mendapat perawatan medis.
Awalnya, Arik dan IY mengaku diserang sekelompok pemuda di Jalan Perjuangan. Keterangan itu disampaikan kepada polisi yang mendapatkan laporan dua orang terluka di Rumah Sakit Anna Medika, Bekas Utara. Namun belakangan diketahui IY dan Arik terluka setelah dihajar korbannya ketika melakukan perampokan di Jembatan Summarecon, Bekasi.
Sumber :
https://metro.tempo.co/read/1093680/...ampaign=dlvrit
0
5.4K
56


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan