============================ ☆★☆☆★ My Thread ☆★☆★☆
•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○•○
⊙¤⊙¤⊙¤⊙¤ ENJOY¤⊙¤⊙¤⊙¤⊙
peringatan sebagai pecinta kaskus yang baik please kasih jejak n coment ya besar harapan kasih bonusnya ya biar semangat bikin thread. buat bro n sis yg cakep n cantik biar dapet pahala sembari menambah teman msh sepi uyy
selamat pagi bro n sis di pagi minggu ini ane mau coba bikin thread tentang salah satu tempat pariwisata di bandung yang sangat penuh nilai sejarah indonesia khusus nya bandung yaitu goa pakar yg berada di jl.ir.h juanda atau daerah dago. tempat ini juga menjadi tempat langganan pariwisata buat tempat refreshing menikmati hijau nya bandung udara nya yg segar n takjubnya akan ada nya goa di pakar. goa pakar di bagi menjadi 2 bagian goa belanda n goa jepang.
kenapa ane bahas tentang goa ini karena selain sejarah n keindahan nya terselip berbagai hal mistis or goib di dalam sana. karena wajar saja goa itu dulunya tempat penahanan orng asli indonesia di siksa di kerjakan paksa sehingga bnyak korban.kamaren di salah satu tv swasta ada acara uji nyali live di goa belanda menurut ane gila bgt coz secara ane asli orng bdg n klrga ane semua asli bdg jadi turun menurun saling berbagi cerita tentang kota bandung salah satunya goa pakar ini yang sangat angker
kalo buat orang bandung sebagian pasti pada tau deh kalo
masuk ke goa pakar ini ada pantrangan yang sangat di larang yaitu mengucapkan kata ●LADA● ( sekedar berbagi info pokonya kalo ketempat2 yg sudah berdiri lama baiknya kita tanya2 deh n minimal permisi2 agar hal seperti ini tidak terjadi nah kemaren di uji nyali itu ada peserta yang lumayan punya sedikit pengetahuan tentang ilmu ghoib kali ya dia bisa berinteraksi, nyali nya gila mantep pake bahasa sunda yg khas dan dia tau ada pantrangan tp malah dengan sengaja menyebutkan.a parahnya penampakan yg ada disana di katain gimana gk pd marah n ngeroyok penunggunya
mungkin kemaren banyak yang belom nonton juga ane kasih liat deh vitinya pokonya orng ini ada gilanya ada keren nya ada konyolnya bikin ngakak juga ngelakuin hal ini tergantung pandangan yg nonton jg
Lada...lada...lada gan... sebelum liat viti baiknya kita nambah ilmu sejarah goa pakar n sejarah kenapa sih gak boleh bilang lada terus menikamati vidionya
Spoiler for sejarah goa belanda:
Di Tahura (Taman Hutan Raya Djuanda), selain bisa melihat bagaimana kondisi Bandung di lingkung gunung, kita juga bisa menjelajahi sisa-sisa sejarah yang terlupakan. Sebuah situs tempat penjajah menyekap para pahlawan dan juga gerilyawan perang, tempat mereka mengatur strategi perang dan menyimpan logistik serta perlengkapan perang. Salah satunya adalah Goa Belanda. Goa di mana ketika saya masuk, hawa yang ditimbulkan adalah hawa yang cukup mistis. Dingin dan mencekam. Lumrah memang, karena goa yang satu ini digunakan Belanda untuk menyekap para tahanan perang pribumi. Diberi makan seadanya, bahkan berbagi dengan tikus-tikus pembawa epidemiSampar. Bahkan, tak jarang dari tawanan itu yang mati di dalam lorong-lorong tahanan.Lorong Hitam di Goa Belanda (lengkap dengan sisa jeruji besinya)Goa Belanda dan Tahura di Zaman KolonialGoa Belanda dibangun pada tahun 1906 sebagai terowongan penyadapan aliran air sungai Cikapundung untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dibuat oleh BEM (Bandoengsche Electriciteit Maatschappij). Hal ini sepertinya tak lepas dari berkembangnya Bandung menjadi kotapraja (1906) dengan penduduk yang mencapai lebih dari 47.500 jiwa (Jakarta/Batavia 200.000 jiwa; Surabaya 150.000 jiwa; Semarang 90.000 jiwa). Namun, karena sebab yang belum diketahui, PLTA ini tidak lama berfungsi.Pada tahun 1918, terowongan ini beralih fungsi untuk kepentingan militer dengan penambahan beberapa ruangan di sayap kiri dan kanan terowongan utama. Sementara itu, sistem PLTA dibangun kembali dengan perubahan jalur penyadapan yang tak lagi melalui Goa Belanda melainkan melalui saluran-saluran air bawah tanah hingga muncul kembali ke permukaan tanah di Pintu II Tahura dan ditampung di kolam tandon harian yang dikenal dengan "Kolam Pakar".Dari Kolam Pakar, air disalurkan melalui pipa pesat ke PLTA Bengkok (difungsikan sekitar tahun 1923) yang sejak tahun 1921 dikelola GEBEO (Gemeenscaapelijk Electriciteit Bedrijf voor Bandoeng en Omstreken) dan di masa kemerdekaan menjadi PLN. Hal ini juga tak lepas dari adanya pembangunan berbagai instansi pemerintahan, kemiliteran, pendidikan, perdagangan, kesehatan, komunikasi dan lainnya pada masa itu.Pada masa pendudukan Belanda, perbukitan Pakar ini sangat menarik bagi strategi militer, karena lokasi nya yang terlindung dan begitu dekat dengan pusat kota Bandung. Menjelang Perang Dunia ke II pada awal tahun 1941 kegiatan militer Belanda makin meningkat. Dalam terowongan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Bengkok sepanjang 144 meter dan lebar 1,8 meter dibangunlah jaringan goa sebanyak 15 lorong dan 2 pintu masuk se-tinggi 3,20 meter, luas pelataran yang dipakai goa seluas 0,6 hektar dan luas seluruh goa berikut lorong nya adalah 548 meter. Markas angkatan perang Hindia Belanda dan pusat komando militer tentara Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Australia dan New Zealand) ditempatkan di Bandung yang merupakan benteng pertahanan terakhir bagi Belanda. Pada masa ini, Belanda memperluas goa dan mendirikan stasiun radio komunikasi di sini sebagai pengganti Radio Malabar di Gunung Puntang yang berada di wilayah tak terlindung dari serangan udara.Goa Belanda terdiri dari satu lorong sel pemeriksaan, empat lorong sel tahanan, satu pintu logistik di sebelah barat pintu utama. Pintu utama untuk masuk ke Goa Belanda hanya ada satu, dengan pintu keluar di sebelah utara goa. Di sebelah timur pintu utama, terdapat lorong-lorong yang menuju ke pintu ventilasi dan satu ruangan interogasi sentral yang berada jauh dari lorong tahanan, di mana di ruangan ini, teriakan para gerilyawan yang dilucuti informasinya oleh tentara Belanda akan menggema sampai ke pintu ventilasi.ilustrasi lorong-lorong Goa Belandakiri: lorong utama dengan relkanan (dari atas ke bawah): ruang jaga, pintu keluar goa, lubang ventilasi yang tertutup belukarGoa Belanda sendiri dibangun di kondisi geografis yang cukup unik. Berada di sebelah selatan patahan Lembang, dan berada di titik strategis dari sisa-sisa letusan Gunung Sunda yang meninggalkan banyak pecahan, dataran, juga gunung-gunung kecil seperti Burangrang dan Tangkuban Perahu. Tak heran, daerah sekitar Goa Belanda sangat subur dan dilewati dengan jalur sentral air yang menjadi penyangga kebutuhan air kota Bandung selama ini.Goa Belanda juga merupakan salah satu dari beberapa jaringan goa yang dibangun di kota Bandung, khususnya dibangun di dalam perbukitan batu pasir tufaan. Batu pasir tufaan atau konglomerat tufaan merupakan batuan sedimen epiklastik yang terangkut juga di dalamnya komponen piroklastik seperti pumis (batu apung). Tak hanya menggambarkan bagaimana proses dibentuknya Goa Belanda oleh tangan manusia, tapi di awal masuk gerbang Goa Belanda, dituliskan juga bagaimana goa tersebut bisa terbentuk di dalam perbukitan tufaan. Hal ini masih terkait dengan bagaimana proses pembentukan ignimbrite atau sisa-sisa abu panas letusan Gunung Sunda.Peta Geologi Gunung Api Sunda dan Penyebaran Letusan Gunung SundaMeskipun akhirnya belum terpakai secara optimal, namun pada awal Perang Dunia Ke II dari stasion radio komunikasi inilah Panglima Perang Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten melalui Laksamana Madya Helfrich dapat berhubungan dengan Panglima Armada Sekutu Laksamana Muda Karel Doorman untuk mencegah masuknya Angkatan Laut Kerajaan Jepang yang mengangkut pasukan dan akan mendarat di Pulau Jawa. Sayang sekali usaha ini gagal dan seluruh pasukan berhasil mendarat dengan selamat dibawah komando Letnan Jendral Hitosi Imamura.Pada masa kemerdekaan Goa ini pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Goa Belanda saat ini dapat dimasuki dengan aman dan dijadikan sebagai tempat wisata yang penuh dengan nilai sejarah.Kurang lebih begitulah sejarah Goa Belanda yang ada di kawasan Taman Hutan Raya Djuanda. Jika ingin menjelajah lorong-lorong di dalam Goa Belanda, sebaiknya bawalah senter pribadi, agar tidak perlu menyewa. Dan jangan lupa untuk bawa bekal makan siang, agar tak perlu beli di warung-warung, kalau sedang hemat. Hehehehe. Yah, intinya... Kalau hanya berdua atau malah sendirian, sebaiknya banyak-banyak berdoa karena kita tak tahu apa yang akan kita temukan secara tiba-tiba jika kita mengarahkan senter pada lorong-lorongnya. Hehe.
Spoiler for sejarah larangan bicara lada di gua pakar:
Belanda? Siapa sih nggak tahu gua yang berlokasi di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda Dago Pakar, Bandung. Gua tersebut adalah semacam lubang berbentuk lorong memanjang yang pernah dipakai tempat persembunyian para penjajah Belanda pada waktu itu.
Seiring berjalannya waktu, Indonesia bebas dari segala bentuk penjajahan. Dan sisa dari perjuangan yang ada, salah satunya diukir di gua Belanda ini sob. Sayangnya, nilai sejarah yang panjang di gua Belanda, seiring berjalan muncul nilai mistik di lokasi tersebut.Penasaran kan? Apa yang membuat orang-orang menyebut gua tersebut angker? Dari pada penasaran, langsung aja yuk
kita simak penelusuran team Wismis (Wisata Mistis) yang tertarik sekali untuk melakukan ekspedisi ke gua Belanda.
Gua Belanda yang dibangun pada 1918, pada awalnya berfungsi sebagai terowongan PLTA Bengkok. Namun, berhubung perbukitan Dago Pakar merupakan kawasan yang sangat menarik bagi strategi militer Hindia Belanda—lokasi yang terlindung dan begitu dekat dengan pusat kota Bandung—maka menjelang perang dunia II pada awal 1941 militer Hindia Belanda membangun stasiun radio telekomunikasi yang menjadi pusat komunikasi rahasia tentara Belanda. Nah, dulu tuh, lorong utama gua Belanda tembus air PLTA dengan tinggi lorong tiga meter.
Pada zaman kemerdekaan, gua Belanda ini dimanfaatkan sebagai gudang mesiu. Dan setelah merdeka, gua Belanda dapat dimasuki dengan aman dan bahkan sebagai salah satu obyek wisata yang berada di Taman Hutan Ir Djuanda, Bandung.
Namun karena banyaknya mitos, Wisata Mistis beberapa hari yang lalu berangkat menuju gua belanda diikuti oleh kurang lebih 40 orang peserta yang terdiri dari anggota Wismis, partisipan dan juga turis dari negeri Jepang.
Tepat Pukul 21.30, kegiatan dimulai dengan diawali briefing bersama, bertujuan untuk menjelaskan peraturan selama kegiatan berlangsung dan tidak lupa berdoa bersama. Ekspedisi kali ini, didampingi guide sebagai penutur jalan, sekaligus sebagai narasumber.
Suasana mulai mencekam, saat team melakukan perjalanan menuju gua, sebab kita harus melewati jalan yang gelap dan sepi yang ditumbuhi pepohonan besar dipinggir-pinggir jalan menuju lokasi.
Arif sebagai guide menuturkan ada mistik yang cukup kental dan menjadi pantangan bagi siapapun yang mau masuk ke gua Belanda. “Di sini ada mitos, kita nggak boleh menyebutkan salah satu kata dalam bahasa daerah yaitu ladaatau dalam bahasa Indonesia yaitu Pedas. Karena kata lada itu merupakan sebutan atau nama dari salah satu tokoh masyarakat atau leluhur di daerah tersebut yang sangat dihormati dan namanya pun disakralkan oleh masyarakat setempat. kalau kita bicara kata itu, saat berada di Dago Pakar suka kejadian hal-hal mistis atau orang yang ngomong kata itu akan sial, ” katanya sambil menceritakan pernah salah satu acara stasiun televisi swata mengadakan uji nyali ke gua Belanda, tidak ada satu orang yang berhasil dan tidak lebih dari satu jam mereka sudah menyerah.
Mendengar penuturan tersebut membuat Team Wisata Mistis makin penasaran. Sesampainya, dilokasi Gua Belanda. Team mencoba masuk ke dalam gua bertujuan agar para peserta lebih merasakan aura di dalam gua dan hal Mistis apa saja yang terjadi di gua Belanda tersebut dari segi metafisik.
Pertama, team membagi kelompok. Tiap kelompok tujuh peserta dan didampingi tiga team metafisik yang bertugas mengawasi dan memberikan penjelasan dalam segi metafisk dan juga di bantu team dokumentasi.
Team Metafisik Deri (22) sempat menjelaskan tentang keadaan di dalam gua. ”Dilihat dari segi metafisik terdapat mahluk hitam, berbulu yang membuat nyali kita menciut bila membayangkannya, selain itu sering kali terdengar suara langkah kaki serta ada peserta yang memang merasakan atau sekilas melihat suatu sosok hitam melintas, beberapa peserta ada yang melihat sosok nenek, serta ada yang kepalanya merasa dielus dan juga ada yang melihat bayangan tinggi hitam, ” ujarnya.
Salah satu Team Metafisik, mencoba berinteraksi dengan salah satu penunggu di goa tersebut. Dadi menuturkan, ”Mahluk ini bilang bernama Saridah, tewas saat dipaksa untuk bekerja dalam pembangunan gua, Saridah bercerita dalam keadaan menangis karena saat ia bekerja ia tidak dibayar sekalipun makan, ia hanya makan makanan sisa, “ tuturnya sembari bercerita sedikit setelah dia sadar.
Dia kemasukan makhluk lain. Tapi Deri, bertindak cepat, jadi Dady tidak apa-apa.
kegiatan terakhir, dilakukan dengan diakhiri dengan berdoa dan berfoto bersama menandakan acara kegiatan Wisata Mistis Untuk Ekspedis kali ini di Dago Pakar Goa belanda selesai. Tunggu ekspedisi selanjutnya ya. (wismis)
* kalo gak ke buka auto copy paste az url nya ya
ini hanya salah satu contoh. ada yg kesurupan masal dll pokanya jangan ngelamun kalo di tempat kaya gini.
pesan dari ts ya kalo ketempat yg dach berdiri lama n sepi baiknya kita cari info deh siapa tau ada adat istiadat yang harus di patuhi biar selamat n minimal pamit- pamit or permisi.
buat yang nonton kemaren n yang baru nonton mangga respon nya