- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR akan Bentuk Pansus bila Kemendagri Tak Serius usut Kasus E-KTP Berceceran


TS
soekirmandia
DPR akan Bentuk Pansus bila Kemendagri Tak Serius usut Kasus E-KTP Berceceran
DPR akan Bentuk Pansus bila Kemendagri Tak Serius usut Kasus E-KTP Berceceran
MINGGU, 27 MEI 2018 - 22:47

Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf. (FOTO: Kumparan)
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf mendorong Kemendagri mengusut tuntas kasus berserakannya E-KTP di wilayah Bogor, Jawa Barat, Sabtu 26 Mei kemarin.
Kalau tidak, ia menyarankan DPR membentuk Pansus agar ada langkah yang lebih meyakinkan guna memastikan apakah E-KTP yang tercecer itu palsu atau rusak.
"Bagus jika DPR membuat Pansus Pemalsuan E-KTP tersebut. Karena ini bukan kali pertama," kata Muzzammil, Jakarta, Minggu (27/5/2018).
Kasus pemalsuan data E-KTP bukan kali pertama terjadi, menurutnya, tahun 2016 lalu Komisi II sudah pernah menemukan hal yang sama atas laporan atau temuan Bea Cukai Bandara Sukarno Hatta.
"Potensi pemalsuan yang terjadi bisa ratusan kali lebih besar dari temuan tersebut," ucap dia.
Muzzammil mengimbau agar semua pihak serius dalam menyikapi ini. Soalnya mafia E-KTP bisa berpotensi menjadi pintu masuk imigran gelap ke seluruh pelosok Indonesia, sehingga membahayakan keamanan.
Diketahui, peristiwa E-KTP yang tercecer dari truk pengangkut itu terjadi di jalanan simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018) siang kemarin.
Ratusan E-KTP yang tercecer tersebut diduga milik warga di luar pulau Jawa karena terdapat tulisan Pemerintah Sumatera Selatan.
Atas insiden tersebut, Kemendagri telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi. Pun juga diselidiki apakah tercecernya ratus E-KTP ini ada unsur kelalaian atau upaya sabotase pihak tertentu
https://www.timesindonesia.co.id/rea...tp-berceceran/
E-KTP Tercecer di Bogor, Anak Buah Prabowo Sebut Itu Modus Kecurangan Pemilu 2019 Incumbent
Minggu, 27 Mei 2018 | 21:41 WIB
VWakil etua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono
POJOKSATU.id, JAKARTA – Temuan ribuan e-KTP yang tercecer di Jalan Raya Salabenda, Semplak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018) kemarin memicu adanya kecurigaan.
Hal itu terkait dengan agenda demokrasi terbesar di Indonesia, yakni Pemilu 2019 dan Pilpres 2019.
Karena itu, temuan yang cukup menghebohkan itu dicurigai sebagai modus kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 mendatang.
Demikian disampaian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, Minggu (27/5/2018) malam.
Benarkah Ribuan e-KTP Asing Tercecer di Bogor? Ini Jawaban Kemendagri
“Kalau sudah begini, bagaimana nanti pilpres dan pileg bisa jujur dan tanpa kecurangan?” ucap Arief.
Anak buah Prabowo Subianto itu menyatakan, dengan temuan tersebut, bisa saja pada Pemilu 2019 nanti masih ada daftar pemilih ganda.

Sebab, salah satu yang menjadi perhatian partai berlambang kepala burung garuda itu adalah adanya pemilih siluman di Pileg 2019 dan Pilpres 2019.
“Ini sebagai tanda bahwa KTP ganda atau siluman nanti bisa bermunculan saat pilpres dan pileg untuk digunakan di TPS guna memenangkan incumbent,” tutup mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu.
Ribuan e-KTP di Bogor, Polisi Periksa Staf Kemendagri
Sementara, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh membantah berbagai tudingan.
Ia menegaskan, ribuan lembar KTP tersebut sudah rusak dan dalam perjalanan dari gudang penyimpanhan sementara di Pasar Minggu menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat.
e-KTP rusak atau invalid itu akan dibawa ke Semplak sebanyak satu dus dan 1/4 (seperempat) karung.
“Jumlahnya kepingnya tidak dihitung karena merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/5/2018).
Ini Kejanggalan Ribuan e-KTP Sumsel Tercecer di Bogor
Zudan mengklaim semua KTP yang jatuh itu sudah diamankan.
“Sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan di Semplak,” tutur Zudan.
Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Polres Bogor.
“Rencananya pagi ini beberapa staf yang mengawal barang tersebut dan sopir akan diminta keterangan,” pungkas Zudan.
http://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2018/05/27/e-ktp-tercecer-bogor-anak-buah-prabowo-sebut-modus-kecurangan-pemilu-2019-incumbent/
Buntut Jatuhnya Ribuan e-KTP, Staf Kemendagri Diperiksa Polisi
27/05/2018, 13:35 WIB

Ilustrasi: Petugas memperlihatkan e-KTP milik warga. (Sofyahnsyah/Radar Bogor/Jawa Pos Group)
JawaPos.com - Warga sekitar Jalan Raya Salabenda, Semplak, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan bertebarannya ributan e-KTP. Kartu identitas itu diketahui jatuh dari bak truk pengungkutnya, kemarin (26/5). Atas insiden itu membuat staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berurusan dengan kepolisian.
Staf Kemendagri dan sopir pengangkut ribuan e-KTP itu diperiksa aparat Polres Bogor. "Saat ini permasalahan itu ditangani Polres Kabupaten Bogor dan rencananya pagi ini beberapa staf yang mengawal barang tersebut dan sopir akan diminta keterangan," kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh melalui keterangan tertulisnya, Minggu (27/5).
Zudan menjelaskan, e-KTP itu terjatuh saat dalam perjalanan dari gudang penyimpanhan sementara di Pasar Minggu menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat.

Ilustrasi: Petugas memperlihatkan e-KTP milik warga. (Riko Aditya/Radar Tarakan/Jawa Pos Group)
Zudan mengklaim semua e-KTP yang jatuh itu sudah diamankan. "Semua e-KTP yang jatuh dari mobil pengangkut sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan di Semplak," tutur Zudan.
Kendati demikian, menurut Zudan pihaknya belum bisa merinci secara detail berapa banyak e-KTP yang berceceran. Walaupun warga setempat sempat menyebut jumlahnya berkisar ribuan kepingan.
"e-KTP yang rusak atau invalid yang dibawa ke Semplak sebanyak satu dus dan 1/4 (seperempat) karung. Jumlahnya kepingnya tidak dihitung karena merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya," pungkasnya.
https://www.jawapos.com/read/2018/05/27/215796/buntut-jatuhnya-ribuan-e-ktp-staf-kemendagri-diperiksa-polisi
Polri:
Tidak Ada Pelanggaran Hukum dalam Tercecernya e-KTP di Bogor
Senin 28 Mei 2018 - 07:17

Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
Polisi telah menyelidiki terkait sekarung e-KTP yang tercecer di daerah Salabenda, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, jajaran Polres Bogor telah melakukaan olah TKP dan pemeriksaan terhadap 17 orang saksi, termasuk staf Ditjen Dukcapil Kemendagri dan sopir pembawa e-KTP tersebut.
Setyo mengungkapkan, hasil penyelidikan menyatakan tidak ada pelanggaran hukum atas insiden terjatuhnya e-KTP tersebut. "Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak terdapat perbuatan melawan hukum atas kejadian itu," kata Setyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5).
Dia menjelaskan, pihak Kemendagri dalam hal ini Ditjen Dukcapil Kemendagri sedang memindahkan barang-barang inventaris Kemendagri dari kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ke gudang Kemendagri yang berada di Semplak, Kabupaten Bogor. Menurutnya, pemindahan barang-barang itu disertai dengan surat jalan dan dokumen resmi.
"Pada saat melintasi Daerah Perempatan Salabenda, Kemang itu, barang pindahan berupa e-KTP tersebut terjatuh, karena penempatannya pada bak truck yang tidak tepat atau pas," jelasnya.
Setyo menyebutkan, barang yang dibawa dalam mobil itu di antaranya berupa meja, kursi, lemari serta barang-barang tidak terpakai.
"Di antara barang yang tidak terpakai adalah KTP yang sudah tidak dapat digunakan, karena rusak, pencetakan tidak sempurna, material KTP yang rusak, kesalahan input data, chip tidak terbaca dan lainnya," papar Setyo.
Setyo menuturkan, hebohnya kejadian itu akibat ada warga yang ikut serta membantu merapihkan e-KTP yang tercecer tersebut, disertai mendokumentasikan momen tersebut.
"Mendokumentasikan kejadian tersebut dan meviralkannya. Salah satu e-KTP yang viral adalah berasal dari Sumatra Selatan, kebetulan berasal dari satu bundle e-KTP pengembalian dari Sumsel, yang permasalahannya adalah kesalahan input data tanggal lahir," jelasnya.

Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
Ia menyampaikan, barang bawaan Kemendagri itu saat ini sudah sampai di gudang Kemendagri di Bogor. Setyo menambahkan, saat ini perintah Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memusnahkan e-KTP tesebut belum dapat dilakukan karena belum ada payung hukum yang mengatur hal itu.
"Pemusnahan KTP tersebut belum dapat dilaksanakan karena KTP termasuk dokumen atau barang spesifik yang pemusnahannya harus dilindungi aturan, sementara aturan atau SOP-nya belum ada," pungkasnya.
https://kumparan.com/@kumparannews/polri-tidak-ada-pelanggaran-hukum-dalam-tercecernya-e-ktp-di-bogor
-----------------------------
Bisa jadi skandal besar kasus ini, kalau ternyata dibalik tercecernya e-KTP itu ternyata ada menyimpan rencana rahasia untuk menggangu pemilu atau pilpres. Perbuatan menyabotase Pemilu dan Pilpres dengan e-KTP palsu, jelas sebuah perbuatan subversif. Hukumannya seharusnya lebih berat dari terorisme! Makanya kalau pihak DPR mengancam akan membentuk pansus e-KTP tercecer itu bila investigasinya nggak tuntas, bisa dimaklumi!

MINGGU, 27 MEI 2018 - 22:47

Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf. (FOTO: Kumparan)
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf mendorong Kemendagri mengusut tuntas kasus berserakannya E-KTP di wilayah Bogor, Jawa Barat, Sabtu 26 Mei kemarin.
Kalau tidak, ia menyarankan DPR membentuk Pansus agar ada langkah yang lebih meyakinkan guna memastikan apakah E-KTP yang tercecer itu palsu atau rusak.
"Bagus jika DPR membuat Pansus Pemalsuan E-KTP tersebut. Karena ini bukan kali pertama," kata Muzzammil, Jakarta, Minggu (27/5/2018).
Kasus pemalsuan data E-KTP bukan kali pertama terjadi, menurutnya, tahun 2016 lalu Komisi II sudah pernah menemukan hal yang sama atas laporan atau temuan Bea Cukai Bandara Sukarno Hatta.
"Potensi pemalsuan yang terjadi bisa ratusan kali lebih besar dari temuan tersebut," ucap dia.
Muzzammil mengimbau agar semua pihak serius dalam menyikapi ini. Soalnya mafia E-KTP bisa berpotensi menjadi pintu masuk imigran gelap ke seluruh pelosok Indonesia, sehingga membahayakan keamanan.
Diketahui, peristiwa E-KTP yang tercecer dari truk pengangkut itu terjadi di jalanan simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018) siang kemarin.
Ratusan E-KTP yang tercecer tersebut diduga milik warga di luar pulau Jawa karena terdapat tulisan Pemerintah Sumatera Selatan.
Atas insiden tersebut, Kemendagri telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi. Pun juga diselidiki apakah tercecernya ratus E-KTP ini ada unsur kelalaian atau upaya sabotase pihak tertentu
https://www.timesindonesia.co.id/rea...tp-berceceran/
E-KTP Tercecer di Bogor, Anak Buah Prabowo Sebut Itu Modus Kecurangan Pemilu 2019 Incumbent
Minggu, 27 Mei 2018 | 21:41 WIB

VWakil etua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono
POJOKSATU.id, JAKARTA – Temuan ribuan e-KTP yang tercecer di Jalan Raya Salabenda, Semplak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018) kemarin memicu adanya kecurigaan.
Hal itu terkait dengan agenda demokrasi terbesar di Indonesia, yakni Pemilu 2019 dan Pilpres 2019.
Karena itu, temuan yang cukup menghebohkan itu dicurigai sebagai modus kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 mendatang.
Demikian disampaian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, Minggu (27/5/2018) malam.
Benarkah Ribuan e-KTP Asing Tercecer di Bogor? Ini Jawaban Kemendagri
“Kalau sudah begini, bagaimana nanti pilpres dan pileg bisa jujur dan tanpa kecurangan?” ucap Arief.
Anak buah Prabowo Subianto itu menyatakan, dengan temuan tersebut, bisa saja pada Pemilu 2019 nanti masih ada daftar pemilih ganda.

Sebab, salah satu yang menjadi perhatian partai berlambang kepala burung garuda itu adalah adanya pemilih siluman di Pileg 2019 dan Pilpres 2019.
“Ini sebagai tanda bahwa KTP ganda atau siluman nanti bisa bermunculan saat pilpres dan pileg untuk digunakan di TPS guna memenangkan incumbent,” tutup mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu.
Ribuan e-KTP di Bogor, Polisi Periksa Staf Kemendagri
Sementara, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh membantah berbagai tudingan.
Ia menegaskan, ribuan lembar KTP tersebut sudah rusak dan dalam perjalanan dari gudang penyimpanhan sementara di Pasar Minggu menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat.
e-KTP rusak atau invalid itu akan dibawa ke Semplak sebanyak satu dus dan 1/4 (seperempat) karung.
“Jumlahnya kepingnya tidak dihitung karena merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/5/2018).
Ini Kejanggalan Ribuan e-KTP Sumsel Tercecer di Bogor
Zudan mengklaim semua KTP yang jatuh itu sudah diamankan.
“Sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan di Semplak,” tutur Zudan.
Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Polres Bogor.
“Rencananya pagi ini beberapa staf yang mengawal barang tersebut dan sopir akan diminta keterangan,” pungkas Zudan.
http://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2018/05/27/e-ktp-tercecer-bogor-anak-buah-prabowo-sebut-modus-kecurangan-pemilu-2019-incumbent/
Buntut Jatuhnya Ribuan e-KTP, Staf Kemendagri Diperiksa Polisi
27/05/2018, 13:35 WIB

Ilustrasi: Petugas memperlihatkan e-KTP milik warga. (Sofyahnsyah/Radar Bogor/Jawa Pos Group)
JawaPos.com - Warga sekitar Jalan Raya Salabenda, Semplak, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan bertebarannya ributan e-KTP. Kartu identitas itu diketahui jatuh dari bak truk pengungkutnya, kemarin (26/5). Atas insiden itu membuat staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berurusan dengan kepolisian.
Staf Kemendagri dan sopir pengangkut ribuan e-KTP itu diperiksa aparat Polres Bogor. "Saat ini permasalahan itu ditangani Polres Kabupaten Bogor dan rencananya pagi ini beberapa staf yang mengawal barang tersebut dan sopir akan diminta keterangan," kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh melalui keterangan tertulisnya, Minggu (27/5).
Zudan menjelaskan, e-KTP itu terjatuh saat dalam perjalanan dari gudang penyimpanhan sementara di Pasar Minggu menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat.

Ilustrasi: Petugas memperlihatkan e-KTP milik warga. (Riko Aditya/Radar Tarakan/Jawa Pos Group)
Zudan mengklaim semua e-KTP yang jatuh itu sudah diamankan. "Semua e-KTP yang jatuh dari mobil pengangkut sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan di Semplak," tutur Zudan.
Kendati demikian, menurut Zudan pihaknya belum bisa merinci secara detail berapa banyak e-KTP yang berceceran. Walaupun warga setempat sempat menyebut jumlahnya berkisar ribuan kepingan.
"e-KTP yang rusak atau invalid yang dibawa ke Semplak sebanyak satu dus dan 1/4 (seperempat) karung. Jumlahnya kepingnya tidak dihitung karena merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya," pungkasnya.
https://www.jawapos.com/read/2018/05/27/215796/buntut-jatuhnya-ribuan-e-ktp-staf-kemendagri-diperiksa-polisi
Polri:
Tidak Ada Pelanggaran Hukum dalam Tercecernya e-KTP di Bogor
Senin 28 Mei 2018 - 07:17

Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
Polisi telah menyelidiki terkait sekarung e-KTP yang tercecer di daerah Salabenda, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, jajaran Polres Bogor telah melakukaan olah TKP dan pemeriksaan terhadap 17 orang saksi, termasuk staf Ditjen Dukcapil Kemendagri dan sopir pembawa e-KTP tersebut.
Setyo mengungkapkan, hasil penyelidikan menyatakan tidak ada pelanggaran hukum atas insiden terjatuhnya e-KTP tersebut. "Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak terdapat perbuatan melawan hukum atas kejadian itu," kata Setyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5).
Dia menjelaskan, pihak Kemendagri dalam hal ini Ditjen Dukcapil Kemendagri sedang memindahkan barang-barang inventaris Kemendagri dari kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ke gudang Kemendagri yang berada di Semplak, Kabupaten Bogor. Menurutnya, pemindahan barang-barang itu disertai dengan surat jalan dan dokumen resmi.
"Pada saat melintasi Daerah Perempatan Salabenda, Kemang itu, barang pindahan berupa e-KTP tersebut terjatuh, karena penempatannya pada bak truck yang tidak tepat atau pas," jelasnya.
Setyo menyebutkan, barang yang dibawa dalam mobil itu di antaranya berupa meja, kursi, lemari serta barang-barang tidak terpakai.
"Di antara barang yang tidak terpakai adalah KTP yang sudah tidak dapat digunakan, karena rusak, pencetakan tidak sempurna, material KTP yang rusak, kesalahan input data, chip tidak terbaca dan lainnya," papar Setyo.
Setyo menuturkan, hebohnya kejadian itu akibat ada warga yang ikut serta membantu merapihkan e-KTP yang tercecer tersebut, disertai mendokumentasikan momen tersebut.
"Mendokumentasikan kejadian tersebut dan meviralkannya. Salah satu e-KTP yang viral adalah berasal dari Sumatra Selatan, kebetulan berasal dari satu bundle e-KTP pengembalian dari Sumsel, yang permasalahannya adalah kesalahan input data tanggal lahir," jelasnya.

Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
Ia menyampaikan, barang bawaan Kemendagri itu saat ini sudah sampai di gudang Kemendagri di Bogor. Setyo menambahkan, saat ini perintah Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memusnahkan e-KTP tesebut belum dapat dilakukan karena belum ada payung hukum yang mengatur hal itu.
"Pemusnahan KTP tersebut belum dapat dilaksanakan karena KTP termasuk dokumen atau barang spesifik yang pemusnahannya harus dilindungi aturan, sementara aturan atau SOP-nya belum ada," pungkasnya.
https://kumparan.com/@kumparannews/polri-tidak-ada-pelanggaran-hukum-dalam-tercecernya-e-ktp-di-bogor
-----------------------------
Bisa jadi skandal besar kasus ini, kalau ternyata dibalik tercecernya e-KTP itu ternyata ada menyimpan rencana rahasia untuk menggangu pemilu atau pilpres. Perbuatan menyabotase Pemilu dan Pilpres dengan e-KTP palsu, jelas sebuah perbuatan subversif. Hukumannya seharusnya lebih berat dari terorisme! Makanya kalau pihak DPR mengancam akan membentuk pansus e-KTP tercecer itu bila investigasinya nggak tuntas, bisa dimaklumi!

Diubah oleh soekirmandia 28-05-2018 09:59
0
2.5K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan