Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unicorn.phenexAvatar border
TS
unicorn.phenex
Pemuda Muhammadiyah Takut RUU Terorisme Picu Stigma Mirip PKI
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku khawatir pada pemberian kewenangan terlalu luas kepada Polri dan TNI dalam pemberantasan terorisme.

Menurut dia, dampak buruk dari perluasan yang akan tertuang di dalam RUU Terorisme itu dapat mengulangi stigma negatif yang muncul selepas peristiwa G30S pada anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Berangkat dari kasus G30S, kita seperti memberi cek kosong kepada TNI untuk menindak apapun yang dianggap terlibat PKI," ujar Dahnil usai menghadiri diskusi di PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).
Semenjak insiden di Mako Brimob Depok, Dahnil melihat seolah ada narasi yang sedang diupayakan sebagai justifikasi dalam pemberantasan terorisme.


Masalahnya, ia melihat narasi tersebut sebagai monolog dari aparat penegak hukum tanpa ada pengawasan yang berimbang. Sehingga potensi penyalahgunaan revisi UU Terorisme sangat besar terjadi. Kekhawatiran Dahnil muncul karena naskah revisi UU Terorisme masih banyak celah.
Dahnil heran beda pendapat mengenai definisi terorisme muncul ketika pembahasan memasuki fase akhir. Perbedaan pendapat pun dia lihat muncul dari berbagai pihak mulai dari Kapolri, Menkopolhukam, dan TNI.

"Pascakasus Mako Brimob saya menemukan narasi serupa, semuanya narasinya diciptakan detail. Yang disebarkan ke sosmed itu kondisinya parah, mirip narasi 1965 dulu sehingga ada legalitas moral, seolah diciptakan legalitas moral kita bisa lakukan apapun kepada mereka yang kejam," tutur Dahnil.

Senada dengan Dahnil, Komisioner Komnas HAM 2012-2017 Meneger Nasution mengatakan revisi UU Terorisme perlu mendapat sorotan karena berpotensi menimbulkan stigma baru.

Meneger memberi contoh kasus Siyono, terduga teroris asal Klaten, yang masih berstatus tersangka namun tewas ketika berada di penanganan Densus 88.

"Padahal perlu ada pembuktian lebih jauh terhadap para tersangka tersebut," kata Meneger di forum yang sama.

Meneger memandang terorisme dapat lahir dari beragam latar belakang. Menurutnya apapun agama dan etnisnya, terorisme sebetulnya anti ketuhanan dan kemanusiaan. Karena itu terorisme tidak layak dibela siapa pun.

Sumber

terbukti hingga saat penanganan terhadap para teroris tidak efektif.

Kalo dilihat dari para pelaku yang sudah berkali-kali masuk penjara karena hal yang sama bahkan menjadi lebih parah ane rasa memang sudah saatnya teroris dan para pendukungnya di PKI kan

emoticon-Cool


edited: ane dikasih rate 1 satu sama pensboy teroris
emoticon-Ngakak
Diubah oleh unicorn.phenex 24-05-2018 02:01
0
2.3K
34
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan