Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyai.dasimah99Avatar border
TS
nyai.dasimah99
Cerita Agum Gumelar kritik strategi SBY tangani teroris
https://merdeka.com/amp/peristiwa/cerita-agum-gumelar-kritik-strategi-sby-tangani-teroris-saat-jadi-anak-buah-megawati.html


Merdeka.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan di Kabinet Gotong Royong, Agum Gumelar, pernah mengkritik strategi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menangani teroris. Saat itu SBY menjabat sebagai Menko Polhukam.
Dia menuturkan, apa yang disampaikan SBY dalam rapat kabinet yang dipimpin Megawati kala itu bagus. Namun terlalu teoritis.

"Bagus sekali, sistematis, tapi terlalu teoritis. Saya bilang Bu Presiden ini bukan urusan saya, tapi saya pernah berkecimpung di sini. Kalau masalah teror ditangani secara konvensional seperti ini saya agak khawatir," cerita Agum dalam diskusi di kantor Persatuan Wartawan Indonesia, Jakarta, Selasa (22/5).

Dia mengusulkan, teror bisa menyerang siapa dan dimana saja. Karenanya harus ditangani salah satunya dengan menguatkan intelijen.

"Teror itu terjadi kapan saja, dimana saja, dengan cara apa saja, dan terhadap siapa saja. Kalau menurut saya dalam menghadapi ancaman seperti ini, tidak ada cara lain, intelijen kita harus kuat. Data intelijen sudah bisa menjadi dasar untuk kita mencegah teror itu terjadi," jelas Agum.

Mendengar hal itu, dia pun sempat mendapat sanggahan dari Jaksa Agung dan beberapa menteri lain. Alhasil, Presiden Megawati Sukarnoputri saat itu akhirnya menyudahi perdebatan.

"Akhirnya terlalu ramai begitu, Presiden (mengatakan) setop tidak argumentasi. Akhirnya tanpa solusi. Itu hari Kamis dan di hari Minggu, bom meledak di Bali,"
0
2.4K
32
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan