Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat menyita lebih dari 100 rumah tempat menanam ganja dalam sebuah operasi untuk menghancurkan bisnis mariyuana yang dijalankan kelompok kriminal dari China.
Kementerian Kehakiman menyatakan bahwa operasi besar-besaran tersebut dilakukan oleh ratusan agen di Sacramento, California, sejak Selasa hingga Rabu (4/4).

Selain ratusan rumah, agen gabungan AS juga menyita lebih dari 60 ribu tanaman ganja dan sekitar 200 kilogram mariyuana yang sudah diproses, juga 15 senjata api.

Cindy Chen, perwakilan salah satu lembaga yang ikut serta dalam operasi tersebut, Badan Pendapatan Internal (IRS), mengatakan bahwa rumah-rumah itu dioperasikan oleh komplotan pengedar narkoba dari China.
"Ini adalah operasi skala besar dengan jutaan dolar datang ke AS dari China. Organisasi kriminal ini menggunakan uang asing untuk membeli rumah dan menjadikannya tempat untuk menanam ganja," ujar Chen, sebagaimana dikutip AFP.

Penggerebekan ini adalh bagian dari serangkaian penyelidikan yang sudah dimulai sejak 2014, ketika polisi mulai menyadari ada uang muka pembelian rumah dengan jumlah besar dari Provinsi Fujian, China.

Setelah diselidiki, penggunaan listrik di rumah-rumah itu sangat besar. Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi mengetahui ada ratusan bahkan ribuan tanaman ganja di dalam rumah itu.
"Operasi penanaman ganja ini ilegal berdasarkan hukum federal dan negara dan digunakan untuk mendistribusikan mariyuana ke seluruh pelosok AS," ucap jaksa di California, McGregor W. Scott.

Jaksa Agung AS, Jeff Sessions, mengatakan bahwa operasi ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk membasmi organisasi yang "melanggar kedaulatan" negaranya.

"Pada hari saya disumpah sebagai jaksa agung, Presiden Donald Trump memerintahkan saya untuk memprioritaskan pembasmian organisasi seperti ini, dan kami melaksanakan perintah itu dengan semangat," kata Sessions. (has)

https://www.cnnindonesia.com/interna...-kartel-china/