Lagu '#2019GantiPresiden' mendadak viral dan menjadi perbincangan di jagat dunia maya. Sebelumnya lagu tersebut beredar di berbagai percakapan di jejaring sosial WhatsApp. Menyusul setelahnya berbagai versi video dari lagu tersebut pun beredar.

Musisi 80-an, Sang Alang, yang sempat muncul namanya lewat lagu 'Sendiri' membenarkan bahwa lagu tersebut merupakan karangannya. Hanya saja, ia membantah bila lagu itu disebut sebagai pesanan dari partai politik tertentu.

Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak suka terlibat dalam hal-hal berbau politis. Baginya lagu '2019 Ganti Presiden' murni curahan perasaannya pribadi.


"Ini kan sebenarnya kegelisahan saya sebagai rakyat, tapi kan ada yang 'numpang' mbak jadinya. Saya nggak merasa ini pesanan siapapun, nggak ada, saya nggak kenal (orang-orang dari partai politik). Saya nggak suka politik, tapi saya sebagai rakyat, saya juga petani -- setiap Sabtu dan Minggu saya bertani -- itu kegelisahan itu ada, ya saya sampaikan," tuturnya saat dihubungi oleh detikHOT melalui sambungan telepon, Selasa (22/5/2018).

Sang Alang menambahkan bahwa lagu tersebut viral secara prematur. Lagu itu tadinya berencana ia rilis selepas bulan Ramadan usai. Ia pun menyayangkan lagu yang kadung beredar terlebih dahulu.

"Iya itu lagu aku tapi sebenarnya belum waktunya untuk publish. Cuma nggak tahu, ada yang nge-share jadi seperti itu lah. Itu sebenarnya untuk pribadi dan habis lebaran mau rilisnya," akunya.

Perihal akan adanya akun Facebook dengan nama 'Sang Alang' yang mengunggah sebuah foto bertuliskan keterangan bahwa lagu itu akan rilis pada 16 Mei 2018 lalu, Sang Alang pun membenarkan bahwa itu adalah akunnya.

Ia memang berencana merilis lagu tersebut pada pertengahan bulan ini. Namun karena adanya teror bom, ia menahan keinginannya tersebut. Ia khawatir, nantinya lagu itu akan dimanfaatkan oleh sejumlah pihak.

"Nah 16 kan, nah karena ada peristiwa-peristiwa bom itu jadi saya mundurin. Memang benar rencanannya itu, setelah ada keramaian itu, saya mundurin. sama lagi bulan puasa saya nggak etis lah ngomongin politik karena ini bulan Ramadan," terangnya lagi.