Sejak pukul pukul 23.00 WIB hari Senin (21/05/2018) kemarin, Merapi dinaikkan statusnya menjadi "Waspada". Kenaikan status ini dilakukan dikarenakan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi itu.

Letusan freatik pada tanggal 11 Mei kemarin menandai meningkatnya aktivitas Gunung tersebut. 10 hari kemudian, kembali terjadi letusan freatik sebanyak 2 kali, yaitu pada Senin dini hari dan sore pukul 17.50. Letusan freatik terakhir mengakibatkan hujan abu di puncak merapi. Dengan peningkatan status itu maka radius tiga kilometer dari puncak gunung direkomendasikan steril dari seluruh aktivitas warga.

Baca Juga: Dinosaurus Punah 66 jt Tahun Lalu? Salah Besar gan. Inilah Dinosaurus yang Tak Mati

"Pukul 11 malam ini, status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada," kata Hanik saat dihubungi Tirto pada Senin malam (21/5/2018).

Tapi, apa sebenarnya maksud dari status waspada gunung berapi? Di Indonesia, status gunung berapi dibagi menjadi 4 tingkatan. Yaitu:

1. Aktif Normal
Status aktif normal artinya pada gunung api yang diamati tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, maupun kejadian vulkanik. Ini menunjukan tidak akan ada letusan hingga kurun waktu tertentu.

2. Waspada
Status Waspada menunjukkan bahwa aktivitas seismik dari gunung berapi yang diamati mulai meningkat. Hal ini ditandai dengan mulai munculnya kejadian vulkanik. Perubahan visual di sekitar kawah juga mulai terjadi pada status waspada. Status waspada juga biasanya ditandai dengan mulai terjadinya gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal. Namun, dalam status ini diperkirakan tak akan terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

3. Siaga
Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Hal itu menandakan, jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar akan terjadi dalam kurun dua pekan.

4. Awas
Status Awas adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi. Status Awas merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar. Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.

Atau ente juga bisa lihat dalam infografis dari tuindra.com berikut


Dikutip dari tirto.id, Dengan kenaikan status Gunung Merapi menjadi Waspada, BPPTKG merekomendasikan enam hal:

1. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian terkait dengan mitigasi bencana

2. Kawasan di radius 3 Kilometer dari Puncak Gunung Merapi harus dikosongkan dari aktivitas penduduk

3. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi

4. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, status Gunung Api di Yogyakarta itu akan ditinjau kembali

5. Masyarakat diminta agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan pemda atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz atau melalui situs www.merapi.bgl.esdm.go.iddan akun media sosial BPPTKG.

6. Pemerintah Daerah di sekitar Gunung Merapi direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi terbaru gunung api tersebut ke masyarakat.

Disarankan jangan ada aktivitas sama sekali di sekitar Gunung Merapi gan, terutama di radius 3 km. Kalo ente lagi punya rencana buat jalan2 ke Merapi, mending dicancel aja dulu gan, tunggu aman. Sekian trit dari ane gan, semoga saja tidak ada bencana yang terjadi dalam waktu dekat.