levigustiariAvatar border
TS
levigustiari
Cinta Beda Agama #CerpenReligi


Quote:



Tak usahlah kau antar aku ke masjid yang sudah tua yang ada di pasar itu. Lepaskan jiwamu dari pikiranku itu sangat membuatmu tersiksa karna aku bukan batu yang mudah di hancurkan

Tapi aku bisa lebih lembek dari sebuah tahu saat kau coba teduhkan hatimu untuk bersandar disisiku

Detakan jam terus berputar tak mengenal hari hingga hati ini terus meracau kepada Tuhan ku agar ku bisa melupakanmu

Do’a yang selalu ku panjatkan dalam setiap solatku berharap kau selalu sejah tera dan dalam perlindungan sang Kholik

Ku tau kita tak mungkin bersama, ku tau kita berbeda namun apa salah jika aku membayangkan sebuah kisah bahagia denganmu yang ku panggil "Jelek" Seperti angin yang berlalu terus menerpa tubuh ini yang lusuh karena sisa nestapa dalam nurani tardalam si jelek yang sedang belajar menuntut ilmu dengan cerianya datang menghampiri ku yang sedang terpuruh dengan tangan lentiknya dia coba usap peluh yang menetes namun aku berusaha menepisnya karna aku tak layak untuk dia sentuh karna aku seorang muslim.

Sedikit wajah itu murung tatap mata kecewa lalu hanya mampu berkata Yaudah jangan sampai kecapean yah sambil tersenyum walau kulihat binar matanya ada rasa kecewa.

Sejenak dalam hati ku merintih menahan gejolak cinta yang tak mampu menahan sejuta rasa pada si jelek

Mata ini sayum menatap dirinya yang ada di depanku karna penyakit yang sudah lama ku derita namun enggan bibir ini untuk mengatakan padanya si jelek berkalung salib itu.

Saat malam datang agin terasa menusuk tulang udara yang menyelimuti malam terasa semakin sunyitiba2 dia datang menghampiri ku dengan wajar yang kembali cerita binar biru tatap matanya tajam hingga menusuk relung jiwa ingin kutakakan pada’a tentang rasa ini tapi bibir selalu terkunci lidah terasa mati dan jiwa ini terpaku lalu hanya bisa duduk dan berdiam pedahal dalam hati ku terus teriak ” aku sayang kamu Rina aku ingin memilikimu aku juga mencintaimu”

Tapi selalu saja aku takut dia kecewa padaku karna aku seorang muslim. Sedangkan dia wanita kristiani yang taa’at sering datang ke gereja. Dalam hati aku berpikir apakah aku bisa untuk menjadi imamnya. Sesaat pecahkan hening malam Rina berkata kok kamu diam apa yang sedang kamu pikirkan? lalu aku menjawab tidak ada hal yang sedang kupikirkan sambil menatap bulan aku hanya berkata “Aku ingin menjadi salah satu bintang di langit menemani sayang bulan ” dan Rina hanya berkata ” Tanpa kamu harus menjadi bintang di langitpun kamu sudah seperti bintang yang selalu temani aku ” dia tersenyum sambil ingin genggam erat tanganku. Namun dalam hati kecil ini jika kau menolak genggaman tangannya karna aku tak pantas menyentuh yang bukan mahramku. Aku juga takut mengartikan sikap ini apa ini cinta.? atau hanya sebatas teman.? sambil menatap malam diatas jembatan dalam kepala ku terus berfikir apa dia juga mencintaiku atau entah apa? tiba-tiba tubuh ini merasa dingin dan rasa sakit itu mulai ada dalam kepalaku karena lalu perlahan-lahan tubuh ini tersungkur di tepian jalan.

Saat pagi datang tiba aku terbagun oleh sura lembut yang khas namun mata masih enggan untuk terbuka dengan perlahan nama itu semakin memanggil aku dia bilang ” Ari bangun jangan kau tingglkan aku, aku mencintaimu jangan kau tinggalkan aku sendirian di sini aku sangat menyayangimu ” Tangan ini merasa hangat dengan mata sayu ku melihat wajar cantik Rina yang selalu ku panggil jelek mata indah itu berkaca ku lihat air matanya jatuh menetes di pipi batin ini tak kuasa melihatnya.

Hari demi hari ku laluli dalam pembaringan rumah sakit dan rina yang selalu mengurusiku hingga sewaktu saat sebuah mukzjizat datang menemuiku dan aku tersadar dari koma yang telah berlalu saat itu ku lihat Rina tersenyum bahagia lalu aku bertekad untuk sembuh dari penyakit yang selama ini menggerogoti tubuh ini.

Lalu aku memutuskan untuk pergi meninggalkan rina sebelum aku pergi meninggalkannya aku berpesan ” Rina aku berjanji aku akan sembuh dari penyakit ini dan aku akan kembali lagi nanti jika aku telah sembuh dan akan ku berikan sesuatu untukmu sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupanku ” sambil tersenyum aku melepaskan jemari tangan rina lalu bergegas pergi menuju Kairo, Mesir.

Hari demi hari ku lalui dengan penuh semangat dengan pengharapan aku akan sembuh dan aku akan meminang rina dan bertemu dengan keluarganya.

Terapi demi terapi ku lalui, tahap demi tahap ku lewati dengan semangat walau rasa sakit itu selalu masuk ke dalam kepalaku namun aku tetap bertahan demi rina. Namun aku bertekad bila aku sembuh nanti aku akan mengucapkan dan memintanya untuk menjadi istriku hingga 4 tahun berlalu.

Dan saat aku kembali ke indonesia aku berharap bisa bertemu rina dengan semangat dan rasa percaya diri karna aku sudah sembuh dari penyakitku segera aku bergegas menuju kalimantan tempat rina berada saat ini.

Setelah aku sampai di depan kediaman Rina ku lihat ada janur kuning melengkung depan gang tempat dia tinggal apa ” dalam hati aku bicara siapa yang menikah tidak mungkin Rina, ” terus berjalan hingga rumah Rina mulai terlihat ku dapati meja-meja dan orang sedang asik menikmati makanan yang di hidangkan sambil terus berjalan hingga ku melihat 2 orang yang sedang berbahagia mata terus memandang kedepan sambil hati terus bergebar-debar dan ternyata bukan rina yang menikah tapi Naila kakak kandung Rina dalam hati aku berkata ” Alhamdulillah Ya Allah, ternyata yang menikah bukan Rina" aku sangat bahagia sambil tersenyum aku menghampiri ke 2 mempelai dan berkata selamat menempuh hidup baru kak Naila dan saat dia tau aku yang datang Kak Naila tesenyum dan berkata ” Ari kapan kamu sampai datang tidak bilang-bilang dulu." Dan aku hanya tersenyum tapi saat ku lihat sekelilingku namun aku tak melihat kehadiran Rina terus bertanya dalam hati "Rina di mana kau berada aku telah kembali untukmu" kemudian aku bertanya kepada Tante ” Tante saya Ari apa tante masih ingat saya? ( owh iya masih kamu teman Rina kan yang pergi Ke Kairo Mesir itu kan. ) ujarnya lalu aku menjawab ” Iya tante saya yang baru datang dari Kairo Mesir. Oya tante, Rina mana kok saya tidak melihatnya .? ” belum sempat terjawab tanyaku tiba-tiba seorang ibu datang menghampiri kami yang sedang bicara untuk mengucapkan selamat atas pernikahan putrinya yang ke 2.

Setelah sekian jam aku menunggu pesta pernikahan ini selesai pukul 22.00 WIT dan keluarga berkumpul di ruang tengah tak kunjung ku melihat Rina dalam hati aku terus bertanta rina di manah kau Rina aku sudah kembali aku ingin memperistrimu sejenak lamunan ku terpecah. Kak Naila menghampiriku ” Ari ada apa datang ke sini pasti mau ketemu Rina yah” sambil tertawa kecil, Naila berkata ” Iya ka, Ari mau ketemu Rina, Rina di mana yah kok dari tadi siang gak kelihatan. masa sih Rina gak datang di acara pernikahan kakaknya sendiri ” lalu kak Naila hanya diam dan berkata ” Ari dia datang bahkan mungkin dia ada di sini .? ” aku tak mengerti apa maksudnya lalu aku bertanya ” kalo Rina ada di sini aku pasti bisa mengenali dia karna ku yakin dia gak berubah dan aku sangat ini bertemu dengan dia karena ada beberapa kata yang ingin ku sampaikan padanya ” terus di hantui rasa penasaran kamudian kak naila berkata ” kamu gak bakal bisa ngenalin dia karna dia sudah tidak bisa kamu sentuh, Rina sudah meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat 3 minggu yang lalu waktu dia mau pulang ke kalimantan pesawat yang di tumpanginya tidak mampu mendarat dengan baik lalu terbakar dan Rina salah satu korban dari pesawat itu ”

Bagai tersambar petir aku tak percaya tubuh ini terasa tak bernyawa, raga ini bagai tak ada tulang yang menopang dan lemas sekujur tubuh hati berkecamuk dengan rasa tak percaya kamudian kak naila bergegas menuju sesuatu ruangan dan kembali lagi dengan membawa sebuah amplop berwarna biru lalu berkata ” ini ada titipan dari Rina sebuah surat tapi aku tidak tau apa isinya karna aku tidak berani untuk membacanya ” dengan tangan yang bergetar ku rain surat itu dan dengan mata yang berkaca perlahan mulai membaca walau bibir terasa kelu.


Quote:


Isi surat itu membuat ku tak kuasa untuk menahan haru saat ku tau dia mencintaiku walau aku tak bersamanya aku bahagia walau kata itu tak keluar dari bibirnya aku sangat bahagia.

Do’a selalu ku panjatkan di setiap solatku untuk Rina Permata cantik yang tak bisa ku pakai.

--TAMAT--

Semoga cerita ini memberikan hikmah tentang arti perbedaan

emoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Aganwati

Diubah oleh levigustiari 21-05-2018 22:04
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan