- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SBY: Reformasi Bisa Terjadi Lagi, Jika 4 Amanah Tak Dijalankan


TS
shahrah018
SBY: Reformasi Bisa Terjadi Lagi, Jika 4 Amanah Tak Dijalankan
SBY: Reformasi Bisa Terjadi Lagi, Jika 4 Amanah Tak Dijalankan
Senin, 21 Mei 2018 09:11 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan konferensi pers terkait usulan Partai Demokrat untuk revisi UU Ormas, di Wisma Proklamasi, Jakarta, 30 Oktober 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan soal semangat dan agenda reformasi 1998. Peristiwa yang terjadi 20 tahun lalu itu, menurut dia, menjadi koreksi besar dan mendasar atas kehidupan bangsa yang kurang adil dan berimbang bagi rakyat.
SBY mengatakan ada empat amanah reformasi yang mesti dijalankan dan diwujudkan oleh generasi sekarang dan mendatang. "Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan," cuit SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono pada Ahad malam, 20 Mei 2018.
Adapun empat amanah itu, kata SBY, antara lain, kekuasaan tidak boleh terlalu absolut. Sehingga, kebebasan rakyat dan demokrasi dapat tetap hidup. Selanjutnya, dia menyebut hukum mesti tegak dan tidak tebang pilih.

Cuitan Susilo Bambang Yudhoyono. twitter.com
Ketiga, ekonomi harus adil dan menyejahterakan seluruh rakyat. Terakhir, SBY mengatakan dalam politik praktis, termasuk pemilihan umum, negara yang di dalamnya terdapat Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, dan Badan Intelijen Negara harus netral dan tidak berpihak.
SBY meminta masyarakat tidak melupakan sejarah tersebut. "Keledai tak tersandung batu yang sama," kata dia. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bukan keledai, dan ingat sejarah."
Selain momen reformasi, SBY juga sempat menyinggung dua peristiwa lainnya, yaitu kebangkitan nasional pada 1908 dan sumpah pemuda pada tahun 1928. Berkaca dari semangat kebangkitan nasional 110 tahun yang lalu, SBY mengatakan generasi sekarang dan mendatang bertugas menjadikan Indonesia sebagai negara maju di abad 21 ini.
Dengan semangat sumpah pemuda 90 tahun yang lalu, SBY mengingatkan agar generasi sekarang jangan sampai kurang rukun dan kurang bersatu. "Berdosa kita kepada para pendahulu, malu pula kepada generasi mendatang," ujar SBY.
https://nasional.tempo.co/read/1090883/sby-reformasi-bisa-terjadi-lagi-jika-4-amanah-tak-dijalankan
PDIP Tepis SBY soal Reformasi Bisa Terjadi Lagi
Senin 21 Mei 2018, 14:07 WIB
Eva Kusuma Sundari (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut reformasi bisa terjadi lagi andai amanah reformasi '98 tak dijalankan sepenuhnya. PDIP menepis SBY.
"Reformasi telah menjebol sumbatan-sumbatan demokrasi, terutama presiden yang nggak ganti-ganti dan terpusatnya kekuasaan di tangan presiden plus dwifungsi ABRI yang tidak sesuai dengan prinsip supremasi sipil dalam demokrasi sehingga tercipta KKN," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP Eva Kusuma Sundari, Senin (21/5/2018).
"Peluang itu terjadi amat kecil kecuali ada perubahan konstitusi yang menghilangkan prinsip-prinsip dasar hasil reformasi tersebut, misal presidennya diktator atau otoritarian, sehingga konstitusi yang pro-demokrasi ini dirombak untuk melayani kepentingan pribadi presiden atau golongan," imbuh Eva.
Menurut Eva, reformasi bisa terjadi karena hal yang bersifat prinsip di konstitusi dilanggar. Sepanjang demokrasi terjaga, bangsa ini, disebut Eva, tak memerlukan reformasi.
"Sepanjang demokrasi dijaga semua elite dengan penuh etika, rule of lawjalan secara independen (zaman Soeharto kan tidak independen karena di bawah kementerian kehakiman), maka tidak perlu ada gerakan reformasi yang membuat nyawa mahasiswa dan rakyat terbuang," ucapnya.
Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional pada Minggu (20/5) kemarin, SBY mengingatkan perlunya generasi saat ini untuk menjalankan agenda reformasi. Apabila agenda itu tak dilaksanakan, kata SBY, bisa-bisa reformasi terjadi lagi.
"Generasi sekarang dan mendatang wajib jalankan dan wujudkan amanah reformasi tersebut. Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan," tutur SBY melalui akun Twitter-nya yang dikutip, Senin (21/5).
SBY lalu mengingatkan soal semangat reformasi pada 1998. Semangat itu berkaitan erat dengan upaya mengurangi kekuasaan absolut penguasa dan menghindarkan penegak hukum dari tebang pilih kasus.
Total ada empat poin yang disampaikan SBY berkaitan dengan langkah menjaga semangat reformasi itu.
"Intinya, satu, kekuasaan tak boleh terlalu absolut, agar kebebasan rakyat & demokrasi hidup. Kedua, hukum tegak & tak tebang pilih. Ketiga, ekonomi adil & menyejahterakan seluruh rakyat. Keempat, dalam politik praktis (termasuk pemilu), negara (termasuk TNI, Polri & BIN) netral & tak berpihak," ujar SBY.
https://news.detik.com/berita/403091...a-terjadi-lagi
-----------------------------------------
SBY kok makin nyinyir aja yak!

Senin, 21 Mei 2018 09:11 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan konferensi pers terkait usulan Partai Demokrat untuk revisi UU Ormas, di Wisma Proklamasi, Jakarta, 30 Oktober 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan soal semangat dan agenda reformasi 1998. Peristiwa yang terjadi 20 tahun lalu itu, menurut dia, menjadi koreksi besar dan mendasar atas kehidupan bangsa yang kurang adil dan berimbang bagi rakyat.
SBY mengatakan ada empat amanah reformasi yang mesti dijalankan dan diwujudkan oleh generasi sekarang dan mendatang. "Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan," cuit SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono pada Ahad malam, 20 Mei 2018.
Adapun empat amanah itu, kata SBY, antara lain, kekuasaan tidak boleh terlalu absolut. Sehingga, kebebasan rakyat dan demokrasi dapat tetap hidup. Selanjutnya, dia menyebut hukum mesti tegak dan tidak tebang pilih.

Cuitan Susilo Bambang Yudhoyono. twitter.com
Ketiga, ekonomi harus adil dan menyejahterakan seluruh rakyat. Terakhir, SBY mengatakan dalam politik praktis, termasuk pemilihan umum, negara yang di dalamnya terdapat Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, dan Badan Intelijen Negara harus netral dan tidak berpihak.
SBY meminta masyarakat tidak melupakan sejarah tersebut. "Keledai tak tersandung batu yang sama," kata dia. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bukan keledai, dan ingat sejarah."
Selain momen reformasi, SBY juga sempat menyinggung dua peristiwa lainnya, yaitu kebangkitan nasional pada 1908 dan sumpah pemuda pada tahun 1928. Berkaca dari semangat kebangkitan nasional 110 tahun yang lalu, SBY mengatakan generasi sekarang dan mendatang bertugas menjadikan Indonesia sebagai negara maju di abad 21 ini.
Dengan semangat sumpah pemuda 90 tahun yang lalu, SBY mengingatkan agar generasi sekarang jangan sampai kurang rukun dan kurang bersatu. "Berdosa kita kepada para pendahulu, malu pula kepada generasi mendatang," ujar SBY.
https://nasional.tempo.co/read/1090883/sby-reformasi-bisa-terjadi-lagi-jika-4-amanah-tak-dijalankan
PDIP Tepis SBY soal Reformasi Bisa Terjadi Lagi
Senin 21 Mei 2018, 14:07 WIB

Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut reformasi bisa terjadi lagi andai amanah reformasi '98 tak dijalankan sepenuhnya. PDIP menepis SBY.
"Reformasi telah menjebol sumbatan-sumbatan demokrasi, terutama presiden yang nggak ganti-ganti dan terpusatnya kekuasaan di tangan presiden plus dwifungsi ABRI yang tidak sesuai dengan prinsip supremasi sipil dalam demokrasi sehingga tercipta KKN," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP Eva Kusuma Sundari, Senin (21/5/2018).
"Peluang itu terjadi amat kecil kecuali ada perubahan konstitusi yang menghilangkan prinsip-prinsip dasar hasil reformasi tersebut, misal presidennya diktator atau otoritarian, sehingga konstitusi yang pro-demokrasi ini dirombak untuk melayani kepentingan pribadi presiden atau golongan," imbuh Eva.
Menurut Eva, reformasi bisa terjadi karena hal yang bersifat prinsip di konstitusi dilanggar. Sepanjang demokrasi terjaga, bangsa ini, disebut Eva, tak memerlukan reformasi.
"Sepanjang demokrasi dijaga semua elite dengan penuh etika, rule of lawjalan secara independen (zaman Soeharto kan tidak independen karena di bawah kementerian kehakiman), maka tidak perlu ada gerakan reformasi yang membuat nyawa mahasiswa dan rakyat terbuang," ucapnya.
Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional pada Minggu (20/5) kemarin, SBY mengingatkan perlunya generasi saat ini untuk menjalankan agenda reformasi. Apabila agenda itu tak dilaksanakan, kata SBY, bisa-bisa reformasi terjadi lagi.
"Generasi sekarang dan mendatang wajib jalankan dan wujudkan amanah reformasi tersebut. Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan," tutur SBY melalui akun Twitter-nya yang dikutip, Senin (21/5).
SBY lalu mengingatkan soal semangat reformasi pada 1998. Semangat itu berkaitan erat dengan upaya mengurangi kekuasaan absolut penguasa dan menghindarkan penegak hukum dari tebang pilih kasus.
Total ada empat poin yang disampaikan SBY berkaitan dengan langkah menjaga semangat reformasi itu.
"Intinya, satu, kekuasaan tak boleh terlalu absolut, agar kebebasan rakyat & demokrasi hidup. Kedua, hukum tegak & tak tebang pilih. Ketiga, ekonomi adil & menyejahterakan seluruh rakyat. Keempat, dalam politik praktis (termasuk pemilu), negara (termasuk TNI, Polri & BIN) netral & tak berpihak," ujar SBY.
https://news.detik.com/berita/403091...a-terjadi-lagi
-----------------------------------------
SBY kok makin nyinyir aja yak!

0
2.3K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan