- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Paradox Jokowi


TS
q4bill
Paradox Jokowi
Paradox Jokowi
MINGGU, 20 MEI 2018 , 16:54:00 WIB

MEME aktifis Lieus Sungkharisma beredar. Captionnya; "Kamsia Pak Jokowi, cukup ampe 2019 aja".
Dengan demikian, jadilah Lieus Sungkharisma sebagai orang Tionghoa pertama yang berani menolak kepemimpinan ulang Presiden Joko. He is the pioneer. Sementara mayoritas enggan keluar dari comfort zone, he speaks up.
"It is not easy to be a pioneer-but oh, it is fascinating," tulis Elizabeth Blackwell (British physician).
Joko punya chance berkuasa kembali. Bila tidak tumbang, dan terpilih kedua kali, maka dia bisa memerintah untuk ketiga kali. Tinggal ubah regulasi. Seperti Mr. Xi Jinping of China.
Tanpa basis massa, Joko kuat. Dia fenomena anomali. Paradoxnya, justru saking lemah, Joko jadi kuat. Di sekitarnya, ada banyak klik yang dapet jatah. Dibagi rata. Karena itu, semua klik punya kepentingan mempertahankan kekuasaan Joko.
Sumber lain kekuatan Joko adalah infiltrasi Beijing. Proxinya ya konglomerat. Dahulu, hanya ada satu kekuatan main di Indonesia, yaitu Amerika.
Media mainstream dikuasai. Lembaga survei dapet proyek dongkrak popularitas. Bikin kesan dicintai rakyat.
Sekali pun dolar naik, mentri negara asal ngomong, ada satu issue penyelamat; Islam radikal. Ketika issue ini dimainkan, minoritas dan moderat rame-rame kembali Pro Joko.
Ke empat faktor ini kunci kekuatan Joko. Bila rantai soliditas klik terurai, interupsi Amerika via Donald Trump, maximalisasi media alternatif dan konvensional, transformasi stigma terhadap muslim bisa dilakukan, maka Joko is in trouble. Dia bisa benar-benar pensiun di tahun 2019
http://politik.rmol.co/read/2018/05/...aradox-Jokowi-
--------------------------------
Pemimpin itu bagaimana keadaan dan perilaku rakyat yang dipimpinnya saja. Bila rakyat di negeri itu umumnya adalah orang baik-baik, yaa otomatis para pemimpin mereka juga adalah orang-orang terbaik diantara mereka. Dan sebaliknya!

MINGGU, 20 MEI 2018 , 16:54:00 WIB

MEME aktifis Lieus Sungkharisma beredar. Captionnya; "Kamsia Pak Jokowi, cukup ampe 2019 aja".
Dengan demikian, jadilah Lieus Sungkharisma sebagai orang Tionghoa pertama yang berani menolak kepemimpinan ulang Presiden Joko. He is the pioneer. Sementara mayoritas enggan keluar dari comfort zone, he speaks up.
"It is not easy to be a pioneer-but oh, it is fascinating," tulis Elizabeth Blackwell (British physician).
Joko punya chance berkuasa kembali. Bila tidak tumbang, dan terpilih kedua kali, maka dia bisa memerintah untuk ketiga kali. Tinggal ubah regulasi. Seperti Mr. Xi Jinping of China.
Tanpa basis massa, Joko kuat. Dia fenomena anomali. Paradoxnya, justru saking lemah, Joko jadi kuat. Di sekitarnya, ada banyak klik yang dapet jatah. Dibagi rata. Karena itu, semua klik punya kepentingan mempertahankan kekuasaan Joko.
Sumber lain kekuatan Joko adalah infiltrasi Beijing. Proxinya ya konglomerat. Dahulu, hanya ada satu kekuatan main di Indonesia, yaitu Amerika.
Media mainstream dikuasai. Lembaga survei dapet proyek dongkrak popularitas. Bikin kesan dicintai rakyat.
Sekali pun dolar naik, mentri negara asal ngomong, ada satu issue penyelamat; Islam radikal. Ketika issue ini dimainkan, minoritas dan moderat rame-rame kembali Pro Joko.
Ke empat faktor ini kunci kekuatan Joko. Bila rantai soliditas klik terurai, interupsi Amerika via Donald Trump, maximalisasi media alternatif dan konvensional, transformasi stigma terhadap muslim bisa dilakukan, maka Joko is in trouble. Dia bisa benar-benar pensiun di tahun 2019
http://politik.rmol.co/read/2018/05/...aradox-Jokowi-
Quote:
--------------------------------
Pemimpin itu bagaimana keadaan dan perilaku rakyat yang dipimpinnya saja. Bila rakyat di negeri itu umumnya adalah orang baik-baik, yaa otomatis para pemimpin mereka juga adalah orang-orang terbaik diantara mereka. Dan sebaliknya!

0
1.9K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan