Kaskus

News

iorvethAvatar border
TS
iorveth
Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris
Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris


Heyder Affan
BBC News Indonesia
20 Mei 2018


Dua belas tahun silam, Yunita Dwi Fitri mengalami peristiwa yang membuatnya nyaris terjerumus dalam kegiatan kelompok Islam ekstrim yang menghalalkan kekerasan.

Yunita menuliskan pengalamannya di laman Facebook yang diberi judul 'Saya hampir jadi teroris' tidak lama setelah serangan bom bunuh diri di tiga gereja dan kantor polisi di Surabaya yang melibatkan sejumlah perempuan yang membawa anak-anaknya.

"Anak-anak muda mesti lebih waspada. Mereka mengincar anak-anak muda. Penampilan mereka biasa saja, tidak mencurigakan," ungkap Yunita dalam wawancara dengan BBC Indonesia, Kamis (17/05).

Pada kalimat pertama kesaksiannya, Yunita mengaku memberanikan diri untuk mengungkapkan pengalamannya sebagai bentuk kepedulian.

"Karena saya peduli, jadi saya mau berbagi cerita 12 tahun yang lalu," Yunita mengawali kesaksiannya.

Dengan alasan yang sama, sejumlah pengguna media sosial lainnya dalam waktu hampir bersamaan juga membuat kesaksian yang relatif sama - pernah dibujuk oleh orang-orang yang menawarkan ideologi kekerasan atas nama Islam.

Sebelumnya, seorang pria bernama Ahmad Faiz Zainuddin, kelahiran 1977, mengaku berhasil menolak bujukan untuk bergabung kelompok Islam radikal.


Perempuan itu enggak pakai jilbab'

Pada 2006, saat sibuk menyelesaikan tugas skripsi di sebuah perguruan tinggi di Bandung dan dalam perjalanan ke kampus, Yunita dihampiri seorang perempuan yang mengaku lulusan SMA dan meminta tolong dicarikan pondokan (indekos).

Kebetulan tempat indekosnya ada kamar kosong, Yunita lantas mengajak perempuan itu ke pondokannya. "Dia enggak pakai jilbab dan awalnya penampilannya tidak mencurigakan," ungkapnya.

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Tiba di lokasi pondokan, perempuan itu menolak bertemu pemilik pondokan dan justru minta minum dan duduk di dalam kamar Yunita. Di sinilah Yunita mulai berpikir "agak aneh" melihat perangai tamunya.
"Suka baca alquran ya?" Sang tamu bertanya pada Yunita saat melihat Alquran dalam kondisi terbuka di meja belajarnya. Yunita mengiyakan dan mengaku "sedang belajar tafsir Alquran".

Tidak lama kemudian, perempuan itu meneruskan pertanyaannya: "Boleh enggak saya ajak teman saya ke sini, kita belajar bareng tentang tafsir Alquran?" Yunita, yang masih penasaran, mengiyakan.

Sangat sopan sekali'

Sesuai janji, perempuan itu mengajak rekannya seorang perempuan berjilbab - yang usianya sekitar 22-23 tahun - ke kamar kos Yunita.

"Ngomongnya tertata banget, duduknya pun sangat sopan sekali," ungkap Yunita menggambarkan sosok tamunya itu.

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Di hadapannya, perempuan berjilbab itu meminta Yunita membuka Alquran dan diminta membacakan sejumlah ayat. Menurutnya, sang tamu tidak memberi kesempatannya untuk bertanya.

"Pokoknya, kalau disimpulkan, harus jihad segala macam... Intinya kalau ada orang kafir, bunuhlah. Seolah-olah menyuruh saya seperti itu," papar Yunita.

Dia mengaku kaget dan seperti kehilangan kata-kata saat menyimak ucapan sang tamu tersebut. "Masak sih kayak gitu... Dalam batin, saya tetap ada penolakan. Masak sih kayak gitu."

Pertemuan yang berlangsung tidak sampai satu jam itu ini akhirnya berakhir, "tanpa ada basa-basi," ujar Yunita mencoba mengingat lagi kejadian itu.

Merasa penasaran, Yunita tidak menolak saat ditanya apakah dirinya tidak keberatan untuk melanjutkan belajar tafsir Alquran di tempat kos sang tamu tersebut.

Pintu dan jendela ditutup rapat'

Keesokan harinya, Yunita dijemput untuk melanjutkan belajar tafsir Alquran di tempat pondokan perempuan yang memberikan materi "jihad" kepadanya.

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Yunita mencoba mengingat lagi lokasi pondokannya yang disebutnya "agak masuk ke dalam dan jauh dari keramaian".

"Nah, saya yang kaget itu kamarnya sama-sekali tidak ada barang. Jadi cuma ada lemari sedang dan tikar," ungkap Yunita.

Dia kemudian duduk di ruangan itu, dan sambungnya, pintu serta jendelanya ditutup rapat oleh salah-seorang perempuan itu. "Gordinnya (tirai) juga ditutup."

Dalam momen inilah, Yunita mengaku mulai takut ("saya takutnya diculik," akunya, mengenang). "Tapi karena masih penasaran, saya coba ikuti."

Menggambar 'mobil masuk jurang' dan 'apel busuk'

Di ruangan berukuran tiga kali tiga meter itulah, perempuan berjilbab itu kemudian mengeluarkan papan tulis dan semula disimpan di balik lemari.
"Tidak ada Alquran di ruangan itu," ungkap Yunita.

Kemudian perempuan itu menggambar mobil, dengan sejumlah penumpang di dalamnya, yang kemudian jatuh ke jurang. "Dia sistematis sekali menjelaskannya."

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Kalau pengemudinya salah mengendarai mobilnya dan masuk ke jurang, maka semua penumpangnya ikut mati jatuh ke dalam jurang."

Yunita melanjutkan: "Dia menggambarkan sebuah negara kalau pemimpinnya salah, pemimpinnya enggak sesuai dengan (tafsirnya atas) apa yang ada di Alquran itu, yang kemarin dia bicarakan itu, kita akan salah jalan juga."

Di hadapan Yunita, perempuan itu juga menggambar buah apel dalam kulkas. Dia menggambar satu buah apel busuk dan beberapa buah apel yang segar.

"Apel-apel lain yang bersih, ikutan busuk juga karena ada satu apel busuk. Intinya, apel busuk harus disingkirkan."

Dalam laman Facebooknya, Yunita menjelaskan bahwa simbol apel busuk itu berarti "itulah jika masih berteman dengan orang kafir dan tidak sepaham dengan kita", seperti diutarakan sang perempuan tersebut di hadapannya.

Ada beberapa materi lainnya yang disampaikan, tetapi Yunita mengaku lupa.

Dimintai sumbangan Rp400 ribu

Lebih lanjut Yunita mengungkapkan bahwa sang perempuan itu kemudian menjelaskan bahwa untuk misi mendirikan "negara baru untuk Allah" diperlukan dana.

"Intinya sodaqoh (sumbangan), dan sodaqoh awalnya sebesar Rp 400 ribu," kata Yunita menirukan ucapan perempuan tersebut. Uang itu diminta diserahkan esok harinya.

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Yunita mengaku saat hendak menanyakan kenapa sumbangannya sebesar Rp400 ribu, perempuan itu berkata: "Karena dengan pengorbananmu, maka Allah akan tahu sampai mana pengorbananmu untuk Nya."

Belum sempat bertanya, perempuan itu membombadirnya dengan kalimat: "Saya tahu kamu masih mahasiswa, jadi belum tahu cari uang sebesar itu."

Perempuan itu kemudian menceritakan pengalamannya: "Saya di awal pun menjual telepon genggam saya untuk sodaqoh Rp400 ribu."

Dalam Facebooknya, Yunita menulis bahwa dirinya dibolehkan berbohong kepada orang tuanya. "Bahkan ketika kamu berbohong meminta uang ke orang tua atau menjual telepon genggammu adalah sebuah pengorbanan untuk Allah..."

Merasa dicuci otak

Mendengarkan apa yang diutarakan perempuan itu, Yunita mulai melihat ada keanehan. "Masak saya diminta berbohong. Bukankah berbohong itu berdosa?" Tapi Yunita mengaku tidak ingin terlihat seperti menolak ajakan itu.

Di akhir pertemuan, Yunita diminta tidak menceritakan hasil pertemuan itu kepada siapapun.

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Jujur saja, saya cukup merasa dibrainwash (dicuci otak) untuk mengikuti perkataannya, sampai saya enggak berani ngomong ke teman terdekat," katanya. Kebetulan sebagian besar teman-temannya di kampus adalah non Muslim.

Selain diminta menyumbangkan uang Rp400 ribu, Yunita diminta mengenakan jilbab putih, kemeja putih serta celana bahan hitam pada esok harinya.

"Saya diajak janjian naik kereta api ke Cimahi, sambil bawa uang Rp400 ribu, dan mengenakan jilbab," ungkapnya.

Mendapat pencerahan: 'Modus NII'

Mendengarkan suara hatinya, Yunita kemudian memutuskan mencari orang yang dianggapnya memahami masalah keislaman. Hal ini kemudian mengantarnya ke yayasan Darut Tauhid di kawasan Geger Kalong, Bandung.

Di masjid yayasan itu, Yunita mengaku menemui dan berkenalan dua mahasiswi berhijab panjang. "Singkat cerita, mereka adalah penyelamat saya," ungkapnya.

Dia kemudian menceritakan pengalamannya tersebut. "Mereka yang bercerita bahwa modus seperti itu dilakukan oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII)."

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Mereka kemudian menasihati agar Yunita tidak mengikuti lagi pertemuan dengan orang-orang tersebut.

"NII berusaha mencuci otak anak-anak muda, banyak di antara mereka yang hilang, meninggalkan keluarga demi membangun NII, menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang," ungkapnya menirukan keterangan dua mahasiswa tersebut.

Karena saya peduli'

Yunita mengaku saat itu langsung percaya dengan keterangan mereka. "Saya langsung sadar." Yunita kemudian memutuskan untuk tidak memenuhi perjanjian pertemuan di Cimahi.

Suatu saat, dia berpapasan dengan peremuan yang mengaku lulusan SMA yang meminta tolong dicarikan pondokan tersebut. "Dia berjilbab dan pura-pura tidak melihat saya."
Yunita mengaku selalu teringat kembali peristiwa itu setiap muncul kasus-kasus kekerasan atas nama agama, termasuk serangan bom bunuh diri di Surabaya.

Dia kemudian menjelaskan motifnya berbagi pengalaman tersebut di media sosial. "Karena saya peduli, jadi saya mau berbagi cerita 12 tahun yang lalu," tegasnya.

Dia juga mengharapkan pengalamannya ini bisa diketahui anak-anak muda sehingga "lebih waspada" dan "berhati-hati".

"Mereka mengincar anak-anak muda yang sedang cari jati diri. Saya harap mereka lebih waspada."

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44180263

Ada dan nyata di sekitar anda, bahaya laten NII, makanya jaga anak, istri dan saudara dari cuci otak kelompok Islam radikal. Ane bingung dgn tokoh2 Islam seperti Amien Rais, Alfian Tanjung, Habib Rizieq, Ustadz Tengku Z, dan banyak yg lainnya yg slalu gak henti2nya meributkan soal PKI dan Komunis, tapi mingkem soal yg beginian. Ibaratnya Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris

Saya hampir jadi teroris:Kisah wanita yang dicuci otak agar gabung kelompok teroris



Spoiler for Bonus Story:
Diubah oleh iorveth 21-05-2018 04:35
0
5.6K
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan