WELLCOME
MY THREAD
--LINTASBURUNG--

Fakta bahwa kita belum menemukan bukti adanya kehidupan lain di alam semesta telah membuat banyak ilmuwan frustrasi. Ada cukup banyak hipotesis untuk menjelaskan mengapa kita masih belum extraterrestial. Sebuah studi baru di tahun 2018 ini salah satunya menjelaskan tentang masalah itu.

Seperti penguin yang tetap membumi tanpa punya harapan dapat mengepakkan sayapnya untuk terbang, seperti itulah alien menurut sebuah penelitian terbaru. Ahli astrofisika independen Michael Hippke, yang berafiliasi dengan Sonneberg Observatory di Jerman, menulis dalam penelitiannya bahwa kehidupan alien yang cerdas yang hidup di Super-Earth di suatu tempat di luar angkasa sana mungkin hanya mengalami waktu yang sangat sulit untuk dapat meninggalkan planet-planet rumah mereka. Ya, mereka terjebak di planetnya sendiri. Sementara itu, hasil studi tahun 2017 mengatakan mungkin alien terperangkap di bawah lapisan es tebal. Paradoks Fermi telah mengungkapkan kemungkinan alien untuk terjebak oleh gravitasi.


Referensi pihak ketiga
Seperti yang dijelaskan Hippke dalam makalahnya, "Banyak planet berbatu yang lebih berat dan lebih besar dari Bumi, dan memiliki gravitasi permukaan yang lebih besar. Hal ini membuat penerbangan luar angkasa di dunia ini menjadi sangat menantang, karena massa bahan bakar yang dibutuhkan untuk muatan yang diberikan adalah bentuk fungsi eksponensial gravitasi permukaan planet. " Dengan gravitasi yang besar seperti itu, roket yang sangat kuat akan diperlukan, bahkan hanya untuk mendarat ke tanah. Roket kimia tidak bisa melakukannya, tetapi mungkin sesuatu seperti kekuatan penggerak nuklir dapat melakukannya.


Referensi pihak ketiga
Astronom Senior untuk SETI Institute Seth Shostak memiliki beberapa masalah dengan gagasan Hippke tentang alien yang terperangkap. Dia menulis untuk NBC News bahwa, tentu saja, alien di planet super-Earth dengan ekstra gravitasi yang membebani mereka akan memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengudara. Tapi tidak ada yang mustahil. "Beberapa perhitungan Hippke kelihatannya salah, mendorongnya untuk melebih-lebihkan tantangan untuk program luar angkasa di super-Earth," tulisnya. "Tetapi bahkan jika gravitasi yang lebih kuat menunda penduduknya ini untuk keluar dari planet mereka hingga 50 atau 100 tahun, Anda harus bertanya: jadi apa? Apakah benjolan di jalan itu lebih penting daripada kenyataan bahwa ukuran planet mereka yang lebih besar akan menunda peletakan kabel telegraf dari satu benua ke benua lain, atau bahwa transportasi jarak jauh akan lebih lambat, hanya karena jaraknya akan - baik - lebih lama?"

Kita tidak tahu kemungkinan apa saja yang terjadi di luar sana. Pencarian extra terrestial masih akan terus berlangsung.