- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
PUASA SEBAGAI SEORANG MUALAF


TS
gabrielledrea
PUASA SEBAGAI SEORANG MUALAF
Assalamuallaikum ..
Pada awalnya belum terpikirkan kapan akan datangnya puasa. Tidak ada berita apapun tentang itu. Sampai suatu ketika, seorang teman berkata "Wahh ga kerasa ya, puasa sudah dekat"
"Puasa? Kapan?" tanyaku penuh dengan keheranan.
"Oh iya, mualaf belum begitu paham hehe maafkan aku juga yg ga kasih tau kamu soal puasa. Jadi puasa ini dimulai bulan ini dan kita tunggu saja sidang Isbat untuk menentukan kapan jatuhnya tanggal bulan suci Ramadhan"
"Apa itu isbat? Dan siapa yg sidang isbat?" sekali lagi, ku balas pernyataannya dengan heran dan bertanya-tanya.
"Aduh Ge, bingung ah jelasinnya. Takut salah. Coba deh tanya yg bisa jelasin"
Memang, temanku ini paham tapi susah untuk menjelaskan yg dia maksud. Dan karena dia kebingungan, maka dia takut salah. Alhasil setiap aku bertanya padanya, dia selalu menjawab "Ahh gimana sih Ge jelasinnya, bingung. Intinya tuh gini...... udah km ikutin aja" atau "Ga tau deh Ge, coba tanya ke yg lain"
Baiklah, akan ku cari sendiri di bang google.
Sungguh, rasanya benar-benar bahagia. Ini puasa kedua ku sebagai seorang mualaf. Sedikit bercerita, puasa pertama tentu tragis dan tidak baik. Maksudnya adalah bolong-bolong ehehehe terkadang puasa terkadang tidak.
Ingin sekali memenuhi kewajibanku, namun apa daya ~
Aku tidak akan menyalahkan siapapun, tidak. Aku hanya akan menyalahkan diriku sendiri yg tidak bisa secara tegas membentengi diri dengan segala godaan yg ada. Yahhh memang, aku lemah; dan terkadang di satu titik, ingin meyerah.
Tapi, setiap mengingat nikmatnya Ramadhan; rasa menyerah itu hilang.
"Ge besok puasa!! Jangan bolong yaaahhh"
"Geeeeee jangan lupa sahurrrrr"
"Geeeeeee!!!!"
"Geeee nginep rumah ahh sahur barengg"
Seketika WhatsApp ramai dengan teman-teman yg mengingatkan Ramadhan. Senangnya, jadi seperti ini ya. Belum puasa sudah dapat nikmat yg luar biasa. Subhanallah
Akan ku ceritakan sedikit bagaimana aku menjalani sahur.
Sebelumnya aku pernah mengadu kepada Allah seperti ini, "Ya Allah, udah mau puasa. Sahurnya gimana, sholatnya gimana. Yaudah deh Ya Allah, mungkin ga sahur gapapa yaa Ya Allah. yg penting aku puasa"
Maaf, entah salah atau benar (mohon di koreksi) ketika memohon Yang Maha Kuasa, aku menggunakan kata atau kalimat bahkan nada yg membuatku benar-benar nyaman sampai bisa mengutarakan apa yg ku rasa. Jadi, aku seperti curhat ke Allah.
Aku mengadu dalam hati sembari berbaring dikamar dan menatap langit-langit. Aku terus mengadu hal itu. Setiap malam sebelum tertidur. Dan ketika aku tertidur, rupanya Allah tidak tidur sembari menungguku terbangun untuk memberiku jawaban.
Tepat satu hari yg lalu sejak aku posting ini, Allah memberiku jawaban. Seperti biasa, aku berbaring dikamar dan tiba-tiba diam sejenak menatap langit-langit kamar. Entah bagaimana, tiba-tiba terpikir bahwa mungkin aku harus membeli kue basah atau roti lalu ku bawa ke kamar dan diam-diam sahur di kamar. Dengan begitu puasa ku lancar. That's it! Iya! Itu dia! Kenapa ga kepikran ya? Makasih Allah, Kau sungguh luar biasa! Kau benar-benar menyiapkan segala sesuatunya untukku! Bahkan hal yb tidak terpikir olehku, Kau pikirkan. Subahanallah, Allahuakbar. Selain puasaku lancar, aku tidak akan ketahuan dan dimarahi karena aku puasa. Untuk Trawih, bisa aku lakukan setelah bukber bersama teman-teman.
Berbahagialah kalian yg bisa puasa dengan lancar tanpa harus sembunyi-sembunyi. Betapa beruntungnya bisa berbuka puasa bersama keluarga. Sholat bersama. Sungguh, itu indah. Dan jujur, aku iri dengan kalian. Iri kenapa aku tidak seperti kalian yg bisa menjalani puasa dengan lancar dan di dukung oleh keluarga. Melihat tetangga ke Masjid untuk sholat, sungguh Ya Allah hambaMu ini rindu. Betapa rindunya belajar Al-Qur'an dan Iqro. Tapi tidak apa. Tenang Ya Allah, hambaMu ini tangguh. Hal kecil seperti ini tidak membuatku sedikitpun goyah atau lemah. Karena ALAH SELALU ADA UNTUKKU. Benar kan?
Aku yakin dan percaya, ini semua akan berbuah manis. Tidak ada proses yg mengkhianati hasil. Dan proses yg aku jalani akan menghasilkan hasil yg luar biasa.
Mohon doannya untuk saya, semoga selalu istiqomah dan bisa menjalani puasa dengan lancar. Mohon doa untuk keluarga saya semoga segera dibukakan pintu hatinya. Mohon doa untuk kita semua semoga kita dalam lindunganNya dan bisa menjalani puasa degan baik. Dan terakhir, mohon doa untuk saudara-saudara kita yg menjadi korban dari kebengisan teroris. Dan teroris, semoga benar-benar kembali ke jalan Allah. Amin YRA.
Bila ada saran, kritik, info dan masukan untuk saya yg masih sangat awam ini; sangat dipersilahkan karena akan sangat membantu.
Assalamualaikum..
Pada awalnya belum terpikirkan kapan akan datangnya puasa. Tidak ada berita apapun tentang itu. Sampai suatu ketika, seorang teman berkata "Wahh ga kerasa ya, puasa sudah dekat"
"Puasa? Kapan?" tanyaku penuh dengan keheranan.
"Oh iya, mualaf belum begitu paham hehe maafkan aku juga yg ga kasih tau kamu soal puasa. Jadi puasa ini dimulai bulan ini dan kita tunggu saja sidang Isbat untuk menentukan kapan jatuhnya tanggal bulan suci Ramadhan"
"Apa itu isbat? Dan siapa yg sidang isbat?" sekali lagi, ku balas pernyataannya dengan heran dan bertanya-tanya.
"Aduh Ge, bingung ah jelasinnya. Takut salah. Coba deh tanya yg bisa jelasin"
Memang, temanku ini paham tapi susah untuk menjelaskan yg dia maksud. Dan karena dia kebingungan, maka dia takut salah. Alhasil setiap aku bertanya padanya, dia selalu menjawab "Ahh gimana sih Ge jelasinnya, bingung. Intinya tuh gini...... udah km ikutin aja" atau "Ga tau deh Ge, coba tanya ke yg lain"
Baiklah, akan ku cari sendiri di bang google.
Sungguh, rasanya benar-benar bahagia. Ini puasa kedua ku sebagai seorang mualaf. Sedikit bercerita, puasa pertama tentu tragis dan tidak baik. Maksudnya adalah bolong-bolong ehehehe terkadang puasa terkadang tidak.
Ingin sekali memenuhi kewajibanku, namun apa daya ~
Aku tidak akan menyalahkan siapapun, tidak. Aku hanya akan menyalahkan diriku sendiri yg tidak bisa secara tegas membentengi diri dengan segala godaan yg ada. Yahhh memang, aku lemah; dan terkadang di satu titik, ingin meyerah.
Tapi, setiap mengingat nikmatnya Ramadhan; rasa menyerah itu hilang.
"Ge besok puasa!! Jangan bolong yaaahhh"
"Geeeeee jangan lupa sahurrrrr"
"Geeeeeee!!!!"
"Geeee nginep rumah ahh sahur barengg"
Seketika WhatsApp ramai dengan teman-teman yg mengingatkan Ramadhan. Senangnya, jadi seperti ini ya. Belum puasa sudah dapat nikmat yg luar biasa. Subhanallah
Akan ku ceritakan sedikit bagaimana aku menjalani sahur.
Sebelumnya aku pernah mengadu kepada Allah seperti ini, "Ya Allah, udah mau puasa. Sahurnya gimana, sholatnya gimana. Yaudah deh Ya Allah, mungkin ga sahur gapapa yaa Ya Allah. yg penting aku puasa"
Maaf, entah salah atau benar (mohon di koreksi) ketika memohon Yang Maha Kuasa, aku menggunakan kata atau kalimat bahkan nada yg membuatku benar-benar nyaman sampai bisa mengutarakan apa yg ku rasa. Jadi, aku seperti curhat ke Allah.
Aku mengadu dalam hati sembari berbaring dikamar dan menatap langit-langit. Aku terus mengadu hal itu. Setiap malam sebelum tertidur. Dan ketika aku tertidur, rupanya Allah tidak tidur sembari menungguku terbangun untuk memberiku jawaban.
Tepat satu hari yg lalu sejak aku posting ini, Allah memberiku jawaban. Seperti biasa, aku berbaring dikamar dan tiba-tiba diam sejenak menatap langit-langit kamar. Entah bagaimana, tiba-tiba terpikir bahwa mungkin aku harus membeli kue basah atau roti lalu ku bawa ke kamar dan diam-diam sahur di kamar. Dengan begitu puasa ku lancar. That's it! Iya! Itu dia! Kenapa ga kepikran ya? Makasih Allah, Kau sungguh luar biasa! Kau benar-benar menyiapkan segala sesuatunya untukku! Bahkan hal yb tidak terpikir olehku, Kau pikirkan. Subahanallah, Allahuakbar. Selain puasaku lancar, aku tidak akan ketahuan dan dimarahi karena aku puasa. Untuk Trawih, bisa aku lakukan setelah bukber bersama teman-teman.
Berbahagialah kalian yg bisa puasa dengan lancar tanpa harus sembunyi-sembunyi. Betapa beruntungnya bisa berbuka puasa bersama keluarga. Sholat bersama. Sungguh, itu indah. Dan jujur, aku iri dengan kalian. Iri kenapa aku tidak seperti kalian yg bisa menjalani puasa dengan lancar dan di dukung oleh keluarga. Melihat tetangga ke Masjid untuk sholat, sungguh Ya Allah hambaMu ini rindu. Betapa rindunya belajar Al-Qur'an dan Iqro. Tapi tidak apa. Tenang Ya Allah, hambaMu ini tangguh. Hal kecil seperti ini tidak membuatku sedikitpun goyah atau lemah. Karena ALAH SELALU ADA UNTUKKU. Benar kan?
Aku yakin dan percaya, ini semua akan berbuah manis. Tidak ada proses yg mengkhianati hasil. Dan proses yg aku jalani akan menghasilkan hasil yg luar biasa.
Mohon doannya untuk saya, semoga selalu istiqomah dan bisa menjalani puasa dengan lancar. Mohon doa untuk keluarga saya semoga segera dibukakan pintu hatinya. Mohon doa untuk kita semua semoga kita dalam lindunganNya dan bisa menjalani puasa degan baik. Dan terakhir, mohon doa untuk saudara-saudara kita yg menjadi korban dari kebengisan teroris. Dan teroris, semoga benar-benar kembali ke jalan Allah. Amin YRA.
Bila ada saran, kritik, info dan masukan untuk saya yg masih sangat awam ini; sangat dipersilahkan karena akan sangat membantu.

Assalamualaikum..




andyranger dan anasabila memberi reputasi
2
1.6K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan