Propaganda terorisme di Indonesia masih banyak beredar di masyarakat. Kita diharapkan tetap waspada dan selektif dalam memilih bacaan agar tidak terpengaruh dengan gagasan sesatnya.

Salah satu corong propaganda kaum teroris itu bisa dilihat dari majalah Al-Fatihin yang kontennya menyatakan dengan gamblang untuk menghalalkan pembunuhan kepada pihak-pihak yang dipandang musyirikin. Seperti orang dengan kepercayaan dan agama yang berbeda, anggota Polri, TNI, dan aparat pemerintahan lainnya. 

Majalah tersebut diketahui berafiliasi dengan paham dan gerakan khilafah di Indonesia. Sebuah paham yang telah dilarang berkembang di tanah air.

Adanya majalah seperti Al Fatihin itu bila dibiarkan maka akan menyebarluaskan informasi dan gagasan yang salah dalam memahami agama Islam. Hal itu akan mendorong munculnya sikap intoleran dan berujung pada aksi terorisme.

Pasalnya, sebagaimana yang kita ketahui bersama, substansi dari propaganda sesat teroris umumnya bersifat "takfiri", yaitu sikap yang menganggap bahwa paham yang dianutnya adalah yang paling benar, sedangkan orang lainnya adalah salah. Dengan begitu, mereka berusaha menghilangkan atau melenyapkan entitas yang lain di luar dirinya tersebut. 

Paham ini yang melatarbelakangi adanya aksi terorisme dengan bom bunuh diri atau penyerangan berbasis kekerasan lainnya.

Hal itu tentunya sangat bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Karena realita bangsa kita sebenarnya adalah bersifat plural dan majemuk.

Untuk itu, kita harusnya lebih waspada agar tidak terprovokasi dan tergiring oleh ajaran yang menyimpang seperti di atas. Kita juga sebaiknya proaktif untuk segera melaporkan ke aparat keamanan bila menemuka majalah-majalah provokatif seperti itu.

Kelompok yang menginginkan adanya penegakkan ideologi lain, apalagi berbasis kekerasan, kemudian melakukan aksi teror, serta mengarah pada intoleransi merupakan musuh bersama bagi kita semua, bangsa Indonesia. Mereka tak boleh diberikan ruang untuk berkembang biak di bumi Indonesia ini.

Kita sebagai warga masyarakat sangat mendukunh bila aparat keamanan yang berwenang segera melakukan pengusutan, pengejaran dan penindakan terhadap pihak-pihak yang menerbitkan serta menyebarkan majalah yang menyesatkan, seperti Al Fatihin di atas. 

Hal itu sungguh meresahkan kami karena sangat bertentangan dengan semangat hidup bersama secara damai di bawah panji NKRI ini. Mereka tak lain adalah benalu dalam kehiduoan bersama dan mengganggu kedamaian hidup warga negara Indonesia.