- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY


TS
soekirmandia
PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY
PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY
Kamis, 17 Mei 2018 13:40

SBY dan Jokowi. ©Rumgapres/Abror Rizki
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid turut mengomentari kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pun menyarankan Presiden Jokowi fokus pada janji-janji kampanyenya dibandingkan mengkritik kepemimpinan sebelumnya.
"Jadi fokus saja, kewenangan sudah diberikan, anggaran sudah diberikan, janji-janji juga dipenuhi kepada rakyat. Daripada melempar kepada rakyat tentang pemimpin yang sebelumnya, padahal rakyat sendiri sudah tahu," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/5).
Hidayat menjelaskan, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh Jokowi. Mulai dari terorisme, ekonomi, hingga tenaga kerja asing.
"Janji misalnya nilai rupiah di bawah 10 ribu rupiah, nah memang betul 1 dolar di atas 10 ribu. Nah malah sekarang 1 dolar di atas 14 ribu, apalagi masalah tenaga kerja asing. Jadi fokus saja Pak Presiden. Apalagi sekarang negara sedang banyak aksi teroris," ujarnya.
Selama ini, tambahnya, Presiden SBY juga tidak pernah menyinggung masalah-masalah dikepemimpinan sebelumnya. Karena itu dia berharap para pemimpin bangsa harus menyejukkan satu sama lain.
"Saya kira memang sangat perlu hadirnya para pimpinan dan para negarawan Indonesia, mantan-mantan presiden mantan wapres, mantan pejabat negara untuk hadir untuk menyejukkan warga bangsa untuk hadirkan semangat untuk kita bersama-sama kalahkan terorisme dan keterpurukan ekonomi," ungkapnya.
Diketahui, Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas kritikan Presiden Jokowi yang mengatakan harga BMM khususnya di Timur Indonesia. Jawaban dari kritik tersebut dicuitkan SBY melalui akun Twitternya.
https://www.merdeka.com/politik/pks-...n-era-sby.html
Demokrat sebut Jokowi sangat tak bijak di saat negara krisis malah salahkan SBY
Kamis, 17 Mei 2018 11:09
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menilai Presiden Joko Widodo tidak bijak menyalahkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan subsidi BBM. Sebab, setiap pemerintahan memiliki kebijakan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi.
Lagi pula, pengelolaan BBM zaman Jokowi dan SBY juga jelas berbeda. Didik menyebut SBY mengeluarkan kebijakan subsidi sebesar Rp 340 triliun ketika harga minyak dunia sedang tinggi.
"Saya berpandangan bahwa sebagai seorang negarawan tidak elok dan sangat tidak bijak di saat negara dilanda krisis namun menyalah-nyalahkan pemimpin pendahulunya," kata Didik melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/5).
Didik mengatakan seorang pemimpin bangsa sebaiknya mengeluarkan pernyataan yang menyatukan bukan memecah belah dengan membanding-bandingkan dengan para pendahulunya.
"Banyak warga negara yang sangat mencintai dan yakin bahwa kebijakan SBY diambil untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," tegasnya.
Anggota Komisi III DPR ini yakin banyak rakyat berempati SBY terkesan dijadikan kambing hitam atas masalah yang dihadapi pemerintahan Jokowi. Untuk itu, Didik meminta pemerintah menyelesaikan masalah secara progresif, tanpa membangun opini yang tidak mendidik.
"Tentu mereka juga punya rasa dan perasaan apabila SBY terus dijadikan 'kambing hitam' atas kekurangbijakan dalam mengelola bangsa ini," ucap Didik.
Diketahui, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas sindiran Presiden Joko Widodo soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diterapkan pada 10 tahun pemerintahannya. Melalui akun twitter resminya @SBYudhoyono, SBY membalas sindiran Jokowi dengan 5 kicauan.
Sindiran soal kebijakan subsidi BBM pemerintahan SBY disampaikan Jokowi di Workshop Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol.
"Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," ucap SBY.
"Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," ujarnya.
https://www.merdeka.com/politik/demo...ahkan-sby.html
--------------------------
Gitu aja mewek!
Kamis, 17 Mei 2018 13:40

SBY dan Jokowi. ©Rumgapres/Abror Rizki
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid turut mengomentari kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pun menyarankan Presiden Jokowi fokus pada janji-janji kampanyenya dibandingkan mengkritik kepemimpinan sebelumnya.
"Jadi fokus saja, kewenangan sudah diberikan, anggaran sudah diberikan, janji-janji juga dipenuhi kepada rakyat. Daripada melempar kepada rakyat tentang pemimpin yang sebelumnya, padahal rakyat sendiri sudah tahu," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/5).
Hidayat menjelaskan, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh Jokowi. Mulai dari terorisme, ekonomi, hingga tenaga kerja asing.
"Janji misalnya nilai rupiah di bawah 10 ribu rupiah, nah memang betul 1 dolar di atas 10 ribu. Nah malah sekarang 1 dolar di atas 14 ribu, apalagi masalah tenaga kerja asing. Jadi fokus saja Pak Presiden. Apalagi sekarang negara sedang banyak aksi teroris," ujarnya.
Selama ini, tambahnya, Presiden SBY juga tidak pernah menyinggung masalah-masalah dikepemimpinan sebelumnya. Karena itu dia berharap para pemimpin bangsa harus menyejukkan satu sama lain.
"Saya kira memang sangat perlu hadirnya para pimpinan dan para negarawan Indonesia, mantan-mantan presiden mantan wapres, mantan pejabat negara untuk hadir untuk menyejukkan warga bangsa untuk hadirkan semangat untuk kita bersama-sama kalahkan terorisme dan keterpurukan ekonomi," ungkapnya.
Diketahui, Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas kritikan Presiden Jokowi yang mengatakan harga BMM khususnya di Timur Indonesia. Jawaban dari kritik tersebut dicuitkan SBY melalui akun Twitternya.
https://www.merdeka.com/politik/pks-...n-era-sby.html
Demokrat sebut Jokowi sangat tak bijak di saat negara krisis malah salahkan SBY
Kamis, 17 Mei 2018 11:09
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menilai Presiden Joko Widodo tidak bijak menyalahkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan subsidi BBM. Sebab, setiap pemerintahan memiliki kebijakan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi.
Lagi pula, pengelolaan BBM zaman Jokowi dan SBY juga jelas berbeda. Didik menyebut SBY mengeluarkan kebijakan subsidi sebesar Rp 340 triliun ketika harga minyak dunia sedang tinggi.
"Saya berpandangan bahwa sebagai seorang negarawan tidak elok dan sangat tidak bijak di saat negara dilanda krisis namun menyalah-nyalahkan pemimpin pendahulunya," kata Didik melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/5).
Didik mengatakan seorang pemimpin bangsa sebaiknya mengeluarkan pernyataan yang menyatukan bukan memecah belah dengan membanding-bandingkan dengan para pendahulunya.
"Banyak warga negara yang sangat mencintai dan yakin bahwa kebijakan SBY diambil untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," tegasnya.
Anggota Komisi III DPR ini yakin banyak rakyat berempati SBY terkesan dijadikan kambing hitam atas masalah yang dihadapi pemerintahan Jokowi. Untuk itu, Didik meminta pemerintah menyelesaikan masalah secara progresif, tanpa membangun opini yang tidak mendidik.
"Tentu mereka juga punya rasa dan perasaan apabila SBY terus dijadikan 'kambing hitam' atas kekurangbijakan dalam mengelola bangsa ini," ucap Didik.
Diketahui, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas sindiran Presiden Joko Widodo soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diterapkan pada 10 tahun pemerintahannya. Melalui akun twitter resminya @SBYudhoyono, SBY membalas sindiran Jokowi dengan 5 kicauan.
Sindiran soal kebijakan subsidi BBM pemerintahan SBY disampaikan Jokowi di Workshop Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol.
"Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," ucap SBY.
"Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," ujarnya.
https://www.merdeka.com/politik/demo...ahkan-sby.html
--------------------------
Gitu aja mewek!

0
1.8K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan