- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Greget! Pria Ini Bikin Skripsi Pakai Tulisan Tangan


TS
stomsa
Greget! Pria Ini Bikin Skripsi Pakai Tulisan Tangan

Quote:
Apa yang terpikir di benak agan/sista jika mendengar kata "skripsi"? Buku tebal yang biasanya menjadi momok yang cukup menakutkan bagi mahasiswa. Skripsi sejatinya adalah tugas akhir yang dibebankan kepada mahasiswa berupa karya ilmiah yang nantinya akan dipertanggung jawabkan didepan para dosen untuk dinilai apakah mahasiswa tersebut layak jadi sarjana atau tidak.
Quote:
Di zaman sekarang ini, kita mesti bersyukur karena kita dapat melakukan segala sesuatu dengan lebih mudah. Kemajuan teknologi membuat penyusunan skripsi bagi para mahasiswa jauh lebih mudah. Mau nulis ya tinggal buka laptop atau duduk di depan PC trus nulis deh! Kalau salah bisa langsung diperbaiki karena datanya sudah tersimpan di drive komputer.
Quote:
Coba kalian bayangkan cara mengerjakan skripsi di zaman dulu tentunya tidak semudah di zaman sekarang. Seorang pemuda bernama Randel Tablada menggunggah sebuah skripsi di media sosial Twitter. Skripsi tersebut adalah milik ayahnya yang bernama Almar D.Tablada yang dibuat pada tahun 1982, seorang mahasiswa jurusan teknik.

Dari sampul skripsi memang terlihat biasa saja dan seperti skripsi pada umumnya. Namun jika dilihat halaman perhalaman akan terlihat tulisan tangan yang seragam dan rapi pada setiap lembarannya. Pada tahun 1982 memang komputer belum se boomingsekarang, akan tetapi pada masa itu sudah ada yang namanya mesin tik. Nah bukannya pakai mesin tik tapi ia menulis skripsi dengan tangannya sendiri.



Jurusan teknik pasti tidak jauh dengan rumus-rumus. Akan tetapi Almar dapat menuliskannya dengan sangat baik dan rapih. Coba agan/sista bayangin jika ada satu kata saja yang salah (typo) pasti bakalan gawat tuh harus ngulang lagi satu halaman.

Almar mengaku penulisan skripsinya adalah proses yang sangat lamban. Ia harus memastikan tidak ada kesalahan sedikit pun. Biasanya ia menulis skripsinya di waktu malam akhir pekan dari jam 10 samapai jam 2 dini hari. Menurut Almar menulis skripsi pakai tangan adalah pilihan satu-satunya (mungkin tidak punya mesin tik kali yak).

Coba agan/sista bayangin jika skripsi tersebut direvisi oleh dosen pembimbing di corat-coret sana sini dan harus ngulang lagi ya pastinya capek banget. Kalau ane jadi dosen pembimbingnya sih pasti ane ga tega corat-coret tulisan rapi begitu
Dengan ketekukan yang luar biasa akhirnya Almar dapat menyelesaikan skripsinya dengan total 170 halaman.
Almar kini bekerja di Biro Peralatan Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya. Pria asal Filipina ini pun berterima kasih dan bangga karena skripsi tulis tangan yang pernah ia buat ini masih ada dan tetap dalam kondisi bagus.
Hal yang patut kita contoh dari pak Almar ini adalah ketekunan dan semangat pantang menyerah yang dimilikinya. Mahasiswa zaman sekarang sudah diberi kemudahan dengan segala akses informasi yang serba gratis masih saja malas untuk mengerjakan skripsinya hasilnya ya ga tamat-tamat deh.

Dari sampul skripsi memang terlihat biasa saja dan seperti skripsi pada umumnya. Namun jika dilihat halaman perhalaman akan terlihat tulisan tangan yang seragam dan rapi pada setiap lembarannya. Pada tahun 1982 memang komputer belum se boomingsekarang, akan tetapi pada masa itu sudah ada yang namanya mesin tik. Nah bukannya pakai mesin tik tapi ia menulis skripsi dengan tangannya sendiri.




Jurusan teknik pasti tidak jauh dengan rumus-rumus. Akan tetapi Almar dapat menuliskannya dengan sangat baik dan rapih. Coba agan/sista bayangin jika ada satu kata saja yang salah (typo) pasti bakalan gawat tuh harus ngulang lagi satu halaman.

Almar mengaku penulisan skripsinya adalah proses yang sangat lamban. Ia harus memastikan tidak ada kesalahan sedikit pun. Biasanya ia menulis skripsinya di waktu malam akhir pekan dari jam 10 samapai jam 2 dini hari. Menurut Almar menulis skripsi pakai tangan adalah pilihan satu-satunya (mungkin tidak punya mesin tik kali yak).

Coba agan/sista bayangin jika skripsi tersebut direvisi oleh dosen pembimbing di corat-coret sana sini dan harus ngulang lagi ya pastinya capek banget. Kalau ane jadi dosen pembimbingnya sih pasti ane ga tega corat-coret tulisan rapi begitu

Dengan ketekukan yang luar biasa akhirnya Almar dapat menyelesaikan skripsinya dengan total 170 halaman.
Almar kini bekerja di Biro Peralatan Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya. Pria asal Filipina ini pun berterima kasih dan bangga karena skripsi tulis tangan yang pernah ia buat ini masih ada dan tetap dalam kondisi bagus.
Hal yang patut kita contoh dari pak Almar ini adalah ketekunan dan semangat pantang menyerah yang dimilikinya. Mahasiswa zaman sekarang sudah diberi kemudahan dengan segala akses informasi yang serba gratis masih saja malas untuk mengerjakan skripsinya hasilnya ya ga tamat-tamat deh.

Quote:
Ok gan/sis sekian dulu Thread dari ane jangan lupa di rate 

Quote:
Quote:
Spoiler for Bonus:

0
42.8K
Kutip
177
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan