- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pernah Merinding Saat Mendengar Lagu? Begini Penelitian Ilmiahnya


TS
tommy.hutomo
Pernah Merinding Saat Mendengar Lagu? Begini Penelitian Ilmiahnya

Quote:
Apa lagu favorit Anda? Dan, pernahkah merasakan ada perubahan fisik setiap mendengar lagu tersebut? Merasa merinding, dan diikuti reaksi tubuh yang lain? Bila iya, ada yang spesial di otak Anda.
Matthew E. Sachs, Robert J. Ellis. Gottfried Schlaug dan Psyche Loui yang meneliti hubungan otak manusia dengan lagu melaporkan, orang-orang yang terkadang merinding saat mendengarkan beberapa jenis lagu, ternyata memiliki pemikiran yang emosional.
Melalui publikasi ilmiah berjudul "Brain connectivity reflects human aesthetic responses to music" yang dipulikasikan di jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience, Volume 11, Issue 6, 1 June 2016, mereka menemukan saat mendengarkan lagu tertentu, otak manusia menghubungkan memori terhadap kejadian di masa lalu.
Baca Juga:Hobi Belajar, Pria Ini Raih 145 Gelar Akademis
Quote:
Reaksi ini berjalan cepat, "Saat mereka mendengarkan musik, mereka memiliki pendengaran yang lebih tajam sehingga tersambung ke dalam otak dan memicu emosi lebih tinggi," tulis Matthew E. Sachs.
Emosi yang berpacu di dalam otak inilah yang menghantarkan reaksi kepada pendengar musik. Cepatnya pengiriman sinyal dari otak ke tubuh membuat tubuh mendapat sensasi diam sesaat, merinding, sampai batas-batas emosi tertentu sepeti tertawa atau menangis. Karena pengalaman individu yang berbeda-beda terhadap sebuah lagu, maka sensasi fisik menjadi berbeda antara satu dengan orang lain.
Dalam penelitian, responden menjadi merinding saat mendengarkan lagu yang ada kaitannya dengan masa lampau.
"Manusia merupakan makhluk unik yang menghargai estetika, mengalami respons yang menyenangkan terhadap rangsangan kompleks yang tidak memberikan nilai intrinsik yang jelas untuk bertahan hidup," tulis Matthew E. Sachs di lembar penelitiannya. "Namun, variabilitas besar ada dalam frekuensi dan spesifisitas tanggapan estetika," lanjutnya.
Baca Juga:Ini Pencetus Munculnya Mafia di Italia
Quote:
"Menggunakan kombinasi data survei, tindakan perilaku dan psikofisiologis dan pencitraan tensor difusi, kami menemukan bahwa konektivitas materi putih antara daerah pemrosesan sensorik di gyrus temporal superior dan area pemrosesan emosional dan sosial di insula dan korteks prefrontal medial menjelaskan perbedaan individu dalam sensitivitas otak responden terhadap musik," lanjutnya.
"Temuan kami memberikan bukti pertama untuk dasar saraf perbedaan individu dalam akses sensorik, dan menunjukkan bahwa komunikasi sosial-emosional melalui saluran pendengaran dapat menawarkan dasar evolusi untuk pembuatan musik sebagai fungsi estetis bermanfaat pada manusia," papar mereka.
Namun, kesamaan reaksi tubuh secara massal dapat terbangun dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang sama terhadap lagu atau musik tertentu. Di sebuah konser musik misalnya, kerumunan orang bisa saja melakukan gerakan tubuh yang sama sebagai reaksi terhadap sebuah lagu.
Jadi, memang musik mampu pengaruh terhadap sistem saraf tubuh. Apa pun lagu yang sekarang didengarkan, keep enjoy ya gan.
Diubah oleh tommy.hutomo 15-05-2018 06:42
0
13.9K
Kutip
118
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan