Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hebatpart16Avatar border
TS
hebatpart16
Operasi 'Our Eyes' Ungkap ISIS Ingin Pindah Basis ke Indonesia
TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengungkapkan ada upaya kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memindahkan basisnya di Asia Tenggara dari Marawi di Filipina ke Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menhan saat memberikan pernyataan kepada pers di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Ia mengatakan, pemindahan itu sudah disiapkan dengan matang oleh para simpatisan ISIS di Indonesia. Sebab pemindahan tersebut adalah perintah dari pimpinan ISIS di Kabul, Afghanistan.

"Kenapa begini (aksi teror di Surabaya), kalian harus tahu di dalam perintah dari Kabul, mereka akan memindahkan Marawi ke sini," ujarnya.
Seperti di ketahui, pada akhir 2017 lalu, ribuan milisi ISIS kabur ke Afghanistan setelah mendapatkan gempuran dari militer Suriah yang didukung Rusia.

Operasi Our Eyes

Menhan mengatakan bahwa informasi yang dia dapat berasal dari kerja sama operasi enam negara dengan sandi Our Eyes.
Enam negara itu yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.

Forum ini merupkan kerja sama untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara melalui pertukaran informasi strategis.

Operasi Our Eyes mengadopsi strategi intelijen Amerika Serikat dengan negara barat lainnya yang melibatkan kerja sama pertahanan dan militer untuk menangani terorisme.

"Tujuannya sekarang adalah polisi dan tentara, itu perintah dari sana (ISIS di Afganistan). Sekarang itu hebatnya Our Eyes harus memberikan informasi kepada saya. Ini gunanya," kata Menhan.
http://jogja.tribunnews.com/amp/2018...s-ke-indonesia



ISIS Pilih Orang Indonesia karena Memiliki Jiwa Militansi




TRIBUNJOGJA.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan aksi teror yang terjadi di Indonesia karena perintah dari ISIS yang saat ini sedang terdesak.

"Teror bom merupakan aksi yang diminta ISIS yang saat ini terdesak. Tak hanya Indonesia beberapa negara juga telah terjadi pemboman," ungkap Tito di Polda Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Mengapa Indonesia menjadi sasaran ISIS? Menurut pengamat intelijen Wawan Purwanto, kelompok atau organisasi separatis menggunakan keyakinan untuk mengaduk perasan dan berjihad.

"Seperti ISIS, dengan berbagai macam cara, tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan," ujarnya.

Wawan mengatakan, ISIS meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi, sehingga akan mudah diajak untuk berafiliasi.

Selain itu, ada yang memberikan pembiayaan baik dari dalam ataupun luar. Hal tersebut, membuat para anggota baru akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah.

Metode Perekrutan Canggih

Sementara itu, analis Pusat Perlawanan Teroris Tentara AS (CTC), Aaron F Brantly, menjelaskan metode ISIS merekrut anggota dengan menggunakan cara yang canggih. ISIS menggunakan jaringan teknologi untuk menilai calo jihadis dan menggunakan komunikasi terenskripsi.

Dalam laporan NBC News, Brantly mengatakan, untuk merekrut anggota, ISIS menyediakan layanan khusus dukungan informasi bagi pengguna komputer.

Brantly menyebutkan, cara itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan rekrutmen dan menghindari pengendusan aparat keamanan.

Menurut dia, pusat layanan yang beroperasi selama 24 jam itu didukung dengan enam operasi. Layanan itu akan merekrut pelatihan dalam menggunakan platform messaging untuk menghindari operasi intelijen.

"Mereka telah mengembangkan serangkaian platform berbeda sehingga mereka bisa melatih satu sama lain untuk tujuan rekrutmen tersembunyi, propaganda, dan perencanaan operasi," dia menjelaskan.

Pusat layanan itu bahkan menerima konsultasi pertanyaan mulai dari teknik dasar sampai pertanyaan teknis yang canggih.

Brantly menyebutkan, cara itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan rekrutmen dan menghindari pengendusan aparat keamanan.

Menurut dia, pusat layanan yang beroperasi selama 24 jam itu didukung dengan enam operasi. Layanan itu akan merekrut pelatihan dalam menggunakan platform messaging untuk menghindari operasi intelijen.
"Mereka telah mengembangkan serangkaian platform berbeda sehingga mereka bisa melatih satu sama lain untuk tujuan rekrutmen tersembunyi, propaganda, dan perencanaan operasi," dia menjelaskan.
Pusat layanan itu bahkan menerima konsultasi pertanyaan mulai dari teknik dasar sampai pertanyaan teknis yang canggih.

Admin pusat layanan ini dipegang di seluruh dunia, khususnya para jebolan pendidikan teknologi di sebuah universitas.
CTC mengklaim telah memegang bukti 300 halaman pusat layanan tersebut yang menunjukkan petunjuk operasi keamanan untuk rekrutmen.

Begitu ada yang masuk menjadi jihadis yang tergolong paham dengan teknologi, maka jihadis itu akan dihubungkan dengan operasi senior untuk menjalankan pelatihan formal.
Pusat layanan itu, kata Brantly, juga mengingatkan adanya ancaman atas operasi rekrutmen dan propaganda ISIS di dunia maya. (Tribunjogja.com)
http://jogja.tribunnews.com/amp/2018...litansi?page=2



Baca juga:
- Satu dari empat pelajar Indonesia 'siap berjihad'

- HRW: Toleransi Agama di Indonesia Hanya "Fantasi"

- Mahfud: Indonesia Mulai Dirusak Pendidikan Radikal Eksklusif Timteng
Diubah oleh hebatpart16 15-05-2018 02:01
0
6.1K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan