Sedang berjalan di area kumuh kemudian bertemu dengan cowok tatoan. Kalau saya sendiri jujur bakal takut. Meski belum tentu orang yang bertato itu jahat tapi tak bisa dipungkiri orang yang jahat seringnya bertato.

Stigma ini sulit dihilangkan masyarakat. Akibatnya ketika para preman ini bertobat, image “bad boys” masih melekat di diri mereka karena tato yang masih menghias tubuh.
Itulah yang melatari Steven Burton memulai proyek fotografi yang ia namakan “Skin Deep”. Lewat Photoshop, ia menghapus tato yang memenuhi sekujur tubuh para mantan preman secara digital. Hasilnya ternyata tak disangka. Ketika foto mulus tubuh ex-preman tersebut diperlihatkan ke mereka, mereka merasa emosional. Mungkin nostalgia kali ya dengan masa-masa ketika kerasnya hidup belum mencemari mereka.

Steven sendiri bermaksud supaya masyarakat bisa mulai melihat pribadi tulus di balik tato yang ada di badan mereka. Dan membimbing mereka supaya bisa berkontribusi positif di masyarakat.